harapanrakyat.com,- Dua orang siswi SMPN 1 Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis yang dikabarkan hilang kontak dan tidak pulang ke rumahnya, kini sudah kembali dengan keadaan selamat, Kamis (21/11/2024).
Sebelumnya, dua orang siswa SMPN 1 Baregbeg yang bernama Anisa dan Intan hilang kontak pada hari Rabu (20/11/2024) sore. Berdasarkan informasi, kedua siswi tersebut bertanding bola voli di Sadananya, Ciamis.
Namun, pada hari Kamis (21/11/2024) pagi. Kedua siswi SMPN 1 Baregbeg itu sudah kembali ke sekolah seperti biasanya.
Baca juga: SMAN 1 Baregbeg Harumkan Nama Ciamis di Ajang PIK-R Tingkat Jawa Barat, Diapresiasi DP2KBP3A
Kepala SMPN 1 Baregbeg Edi Rusdiana membenarkan, kalau siswanya itu kabarnya sempat hilang kontak. Namun saat ini sudah kembali lagi.
“Alhamdulilah, saat ini siswi SMPN 1 Baregbeg sudah kembali sekolah setelah kemarin kabarnya hilang kontak, karena tidak pulang ke rumahnya,” ucapnya, Kamis (21/11/2024).
Kronologi Siswa Hilang Kontak
Edi menjelaskan, awalnya siswi tersebut pada hari Rabu kemarin bertanding bola voli di Sadananya. Namun, pada sore hari siswi tersebut hilang kontak, sehingga pihak keluarga menghubungi pihak sekolah.
“Kami pun sampai malam mencari keberadaan siswi tersebut ke rumah teman-temannya yang ada di sekolah,” jelasnya.
Namun, lanjut Edi, pada Kamis siswi tersebut sudah ada di sekolah. Berdasarkan pengakuan kedua siswi tersebut, ternyata mereka menginap di rumah temannya di Sadananya, karena terjebak hujan.
“Iya karena hujan, jadi menginap di rumah temannya. Lalu handphone milik kedua siswi itu juga mati, sehingga tidak bisa menghubungi pihak keluarga atau sekolah,” ucapnya.
Edi mengaku, kalau saat ini kedua siswi tersebut sudah diserahkan kepada orang tuanya masing-masing dan yang menyaksikan langsung dari aparat desa di SMPN 1 Baregbeg.
“Terimakasih atas bantuan dari semua pihak, dan mohon maaf jika kami telah membuat gaduh masyarakat,” ucapnya.
Atas adanya kejadian tersebut, Edi mengimbau agar lebih berhati-hati dan lebih tenang dalam menghadapi berbagai permasalahan dan kemungkinan yang terjadi.
“Selain itu kita imbau untuk lebih intens dalam berkomunikasi, jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan sebelum akurasi datanya jelas. Pihak sekolah telah mengadakan evaluasi dan ke depan Insya Allah tidak akan terulang kembali,” pungkasnya. (Feri/R6/HR-Online)