Jumat, Mei 9, 2025
BerandaBerita TerbaruAdab Memberi Hadiah dalam Islam yang Penting, Supaya Berkah

Adab Memberi Hadiah dalam Islam yang Penting, Supaya Berkah

Dalam Islam, adab memberi hadiah sangat penting agar pemberian tersebut membawa keberkahan dan mempererat hubungan antarsesama. Aturan atau adab ini juga bertujuan untuk menjaga hati pemberi dan penerima hadiah dari perasaan pamrih atau harapan akan imbalan. Karena hakikatnya, memberi hadiah adalah bentuk penghormatan dan penghargaan yang tulus.

Baca Juga: Adab Berbicara dengan Suami untuk Menjaga Keharmonisan

Betul, Islam memang mengatur berbagai aspek kehidupan, termasuk hal-hal kecil seperti adab dalam memberi hadiah. Memberi hadiah bukan hanya sekadar memberikan barang. Tetapi juga memiliki aturan yang mengutamakan niat, keikhlasan, serta menghormati dan menyayangi sesama.

Adab Memberi Hadiah dalam Islam

Islam mengajarkan banyak nilai moral, termasuk bagaimana memperlakukan sesama dengan baik, salah satunya melalui pemberian hadiah. Hadiah dalam Islam bukan hanya wujud materi, melainkan bentuk penghargaan, kasih sayang, dan penghormatan. 

Pemberian hadiah ini diajarkan oleh Rasulullah SAW, yang mendorong umatnya untuk saling memberikan hadiah agar tercipta rasa kasih sayang di antara mereka, seperti dalam sabda beliau, “Salinglah memberi hadiah, maka kalian akan saling mencintai.” (HR. al-Bukhari). 

Agar niat dan tindakan pemberian hadiah sesuai dengan tuntunan Islam, ada beberapa adab yang perlu diperhatikan.

1. Memandang Keutamaan Orang yang Diberi Hadiah

Dalam memberikan hadiah, penting untuk memandang keutamaan atau kebaikan dari orang yang menerima hadiah. Pemberian hadiah tidak semata-mata karena rasa kasihan, sebab hal tersebut lebih dekat pada konsep sedekah. 

Hadiah adalah bentuk penghormatan dan penghargaan, baik untuk pencapaian, peran penting, atau kedudukan yang dimiliki penerima. Oleh karena itu, ketika memberikan hadiah, niatkanlah untuk menghormati dan menghargai orang tersebut.

Sebagai contoh, jika hadiah kita berikan kepada seorang guru atau tokoh masyarakat, maka hal ini merupakan wujud penghormatan atas kontribusi mereka. Menyadari kelebihan yang dimiliki oleh penerima hadiah akan memperkuat niat baik dan memberikan rasa kebahagiaan bagi pemberi.

2. Menunjukkan Rasa Senang saat Memberikan Hadiah

Menunjukkan rasa senang sebagai salah satu adab memberi hadiah adalah hal yang sangat terpuji. Memberikan hadiah bukanlah kewajiban, melainkan tindakan sukarela yang bertujuan untuk menyenangkan penerima. 

Jika pemberian hadiah kita lakukan dengan terpaksa, maka pemberiannya menjadi kurang bermakna. Oleh karena itu, tunjukkanlah ekspresi bahagia dan tulus ketika memberikan hadiah sebagai bentuk rasa kasih sayang dan penghargaan.

3. Bersyukur Saat Bertemu dengan Si Penerima Hadiah

Rasa syukur merupakan bagian penting dalam ibadah personal kepada Allah. Sebelum memberikan hadiah, ada baiknya mengingat bahwa kesempatan untuk bisa berbagi adalah nikmat tersendiri. 

Bersyukur atas nikmat ini mencerminkan rasa terima kasih kepada Allah yang telah memberikan kemampuan dan kesempatan untuk membahagiakan orang lain.

Selain rasa syukur dalam hati, kita juga semestinya menampakkan kebahagiaan saat berhadapan dengan orang yang akan kita beri hadiah. Hal ini menunjukkan kebaikan niat kita secara sosial, sekaligus menambah keikhlasan dalam memberikan hadiah.

4. Memberikan Hadiah dengan Nilai yang Pantas

Memberikan hadiah dengan nilai yang pantas atau sesuai dengan kemampuan adalah adab yang perlu kita perhatikan. Hadiah adalah penghargaan yang dapat kita berikan sesuai kemampuan masing-masing tanpa harus memberatkan diri. 

Baca Juga: Adab Berkenalan dalam Islam Selama Proses Taaruf

Namun, bagi yang memiliki keterbatasan, menabung terlebih dahulu hingga memiliki jumlah yang sesuai adalah pilihan yang lebih bijak. Jika hadiah yang Anda berikan bernilai sederhana, sebaiknya Anda menjelaskan dengan baik agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Dalam hal ini, pemberian hadiah yang pantas lebih dilihat dari niat pemberian, bukan dari harga barangnya. Islam menekankan pentingnya ketulusan hati, sehingga apa pun yang diberikan dengan niat yang baik akan membawa kebahagiaan bagi penerima.

5. Tidak Mengharapkan Imbalan atau Pamrih

Dalam Islam, pemberian hadiah haruslah kita lakukan dengan niat tulus tanpa mengharapkan imbalan atau pamrih. Hadiah yang kita berikan tidak untuk mendapatkan keuntungan tertentu, melainkan sebagai bentuk kasih sayang atau penghormatan. 

Memberikan hadiah dengan pamrih akan mengurangi keikhlasan, bahkan bisa menimbulkan kesalahpahaman dan menodai niat baik pemberian tersebut.

Tips Memilih Hadiah yang Sesuai dengan Adab Islam

Selain memperhatikan adab memberi hadiah, beberapa hal berikut perlu diperhatikan agar hadiah yang diberikan benar-benar memberikan kesan baik bagi penerima:

  • Pilih hadiah yang sesuai dengan kepribadian dan kebutuhan penerima, sehingga hadiah bisa bermanfaat dan memberikan kesan positif.
  • Jangan memberikan hadiah dengan maksud tersembunyi yang mengharapkan imbalan atau sesuatu dari penerima, karena hal tersebut menyalahi prinsip keikhlasan dalam Islam.
  • Jika merasa ragu tentang kesesuaian hadiah, tanyakan kepada penerima atau orang terdekatnya untuk memastikan hadiah tersebut sesuai.
  • Memberikan ucapan singkat atau kata-kata yang baik bersama hadiah dapat memberikan makna lebih. Kalimat yang tulus menambah kehangatan dalam hubungan sosial.
  • Berikan hadiah sesuai hubungan, jangan terlalu intim jika tidak terlalu dekat agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Hikmah dan Tujuan Memberikan Hadiah dalam Islam

Pemberian hadiah bukan hanya bentuk penghormatan, tetapi juga cara mempererat hubungan antarsesama. Dalam Islam, hadiah memiliki nilai yang mulia karena mengandung unsur kasih sayang dan penghargaan tanpa pamrih. Tujuan utama dari hadiah adalah untuk menumbuhkan rasa cinta dan kedekatan antarumat, sehingga memperkuat tali persaudaraan dalam Islam.

Baca Juga: Adab terhadap Guru yang Harus Diterapkan Oleh Pelajar

Dengan memahami beberapa adab memberi hadiah, besar harapan kita dapat memberikan hadiah dengan niat yang ikhlas dan tulus, sebagaimana ajaran Rasulullah SAW. Memberi hadiah tidak hanya soal materi, tetapi juga sebagai sarana menjaga hubungan baik, melahirkan kebahagiaan, serta memperkokoh ukhuwah Islamiyah. (R10/HR-Online)

Gubernur Jabar Beri Hadiah Seekor Kuda kepada Siswa di Barak Pembinaan Kodim 0610 Sumedang, Ini Alasannya!

Gubernur Jabar Beri Hadiah Seekor Kuda kepada Siswa di Barak Pembinaan Kodim 0610 Sumedang, Ini Alasannya!

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, akan memberikan seekor kuda kepada salah seorang siswa yang tengah menjalani pembinaan di barak militer Kodim 0610 Sumedang...
Program Pembinaan Karakter di Sumedang Beri Solusi bagi Remaja Bermasalah

Program Pembinaan Karakter di Sumedang Beri Solusi bagi Remaja Bermasalah

harapanrakyat.com,- Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, mengunjungi kegiatan program pembinaan karakter dan wawasan kebangsaan untuk anak remaja. Program tersebut berpusat di Kodim 0610 Sumedang,...
Penghancuran Tugu Batas Desa di Tasikmalaya Ini Jadi Sorotan, Pemdes Sukaraharja Sebut Tanpa Ada Musyawarah

Penghancuran Tugu Batas Desa di Tasikmalaya Ini Jadi Sorotan, Pemdes Sukaraharja Sebut Tanpa Ada Musyawarah

harapanrakyat.com,- Pemdes Sukaraharja, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya menyayangkan penghancuran tugu batas dengan Desa Jatihurip yang diduga oleh pengembang PT UMI. Bahkan sebelum penghancuran tersebut...
Laga Kualifikasi Piala Dunia

Jelang Laga Kualifikasi Piala Dunia, Media Asing Sentil Timnas Indonesia Mengandalkan Naturalisasi

Timnas Indonesia mendapat kritikan pedas dari media asing karena gencarnya naturalisasi belakangan ini untuk bisa membela Tim Merah Putih. Sindiran tersebut mencuat menjelang laga...
KPAID Jabar Soroti Kasus Asusila Anak di Bawah Umur oleh Pria di Ciamis

KPAID Jabar Soroti Kasus Asusila Anak di Bawah Umur oleh Pria di Ciamis: Konsen Pemulihan Kondisi Korban

harapanrakyat.com,- Ketua Forum Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Jawa Barat, Anto Rianto, mengaku prihatin dengan peristiwa yang terjadi yaitu kasus tindakan asusila terhadap...
Motif Dendam ke Kades, Preman Kampung di Garut Malah Bacok Ustad yang Lagi Sholat, Polisi Ancam Tersangka 10 Tahun Penjara

Motif Dendam ke Kades, Preman Kampung di Garut Malah Bacok Ustad yang Lagi Sholat, Polisi Ancam Tersangka 10 Tahun Penjara

harapanrakyat.com,- Preman kampung yang membacok ustadz dan merusak rumah Kepala Desa Karang Agung, Kecamatan Singajaya, Garut akhirnya menjadi tersangka. Ternyata pelaku mengaku aksinya itu...