harapanrakyat.com,- Pihak kepolisian berhasil mengungkap viralnya video tentang pelajar senior yang menghajar bagian perut juniornya di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Sebelumnya, dugaan perundungan kepada belasan junior pelajar yang terjadi di salah satu MTs itu ramai di media sosial. Video berdurasi 38 detik tersebut, memperlihatkan kekerasan serta perundungan fisik oleh seniornya kepada belasan juniornya.
Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, AKP Ridwan Budiarta mengungkapkan, bahwa motif dari kejadian tersebut yaitu akan membuat satu kelompok.
Baca Juga: Waduh, Dugaan Kekerasan Terhadap Puluhan Pelajar di Tasikmalaya Terekam Video
Nantinya, fungsi dari kelompok itu untuk pertahanan sekolah. Sehingga, pembinaan fisik dilakukan setelah kesepakatan antara senior dan junior.
“Dari hasil penyelidikan yang kami lakukan, motifnya berawal dari adanya inisiatif anak-anak pelajar tersebut membuat satu kelompok. Fungsinya hampir sama dengan pertahanan sekolah,” ungkapnya saat ditemui harapanrakyat.com di kantornya, Selasa (8/10/2024).
Ada Perundungan dari Video Pelajar Senior Hajar Juniornya di Tasikmalaya?
Lanjut Ridwan menjelaskan, karena di sekolah tersebut belum ada organisasi Patroli Keamanan Sekolah (PKS), sehingga mereka menginginkan ada satu kelompok yang peduli terkait dengan keamanan dari sekolah.
Inisiasi dari PKS ini adalah siswa kelas 8 MTs, yang kemudian mengajak kepada teman-temannya yaitu junior kelas 7 MTs berjumlah 16 orang untuk melakukan pembinaan fisik.
“Seniornya menginginkan pembinaan fisik tersebut, seperti push up, sit up dan lain-lain,” jelasnya.
Namun, lanjut Ridwan, muncul dari pelajar kelas 7 MTs itu menginginkan ada yang lebih. Dan terjadilah seperti yang ada di dalam video yang beredar tersebut. Tapi, sesudahnya mereka kembali senda gurau.
“Mereka masih ketawa-ketawa. Jadi bukan seolah-olah senior melakukan kekerasan terhadap juniornya. Karena itu memang keinginan dari pada pelajar kelas 7 MTs atau juniornya,” jelasnya menambahkan.
Sebelumnya Ridwan mengatakan, bahwa terkait video pelajar senior hajar juniornya di salah satu MTs Kabupaten Tasikmalaya itu, pihaknya akan menyelesaikan dengan melibatkan berbagai pihak. Selain itu juga akan mengambil mekanisme hukum yang tepat.
“Hasilnya alhamdulillah tadi malam kami jemput bola. Sudah kumpulkan semua pihak, dan akhirnya upaya diversi yang kita lakukan sebagai upaya penyelesaian telah berhasil dilaksanakan,” ucapnya.
“Para pihak dari awal sebetulnya ingin islah. Karena mereka menganggap hal itu, tidak seperti apa yang dibayangkan dalam video yang beredar tersebut,” pungkasnya.
Baca Juga: Kisah Pilu Anak di Kota Tasikmalaya Dibully Miskin, Sempat Mau Akhiri Hidup
Sebelumnya diberitakan, beredar hingga viral video berdurasi 38 detik yang memperlihatkan kekerasan serta perundungan fisik.
Dalam video pelajar senior yang menghajar juniornya itu, terlihat sejumlah pelajar tidak memakai baju berjajar, seperti sedang berbaris.
Kemudian seorang pelajar yang mengenakan kalung berkaos hitam, mulai melakukan tindakan kekerasan. Satu persatu anak yang berjajar itu dipukul pada bagian perutnya.
Beberapa orang sempat tersungkur sambil memegang perut karena merasakan sakit. Tapi terlihat juga beberapa lainnya kuat berdiri. (Apip/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)