harapanrakyat.com – Dunia maya kembali heboh dengan munculnya unggahan video kampanye Cabup Bandung, Jawa Barat, Dadang Supriatna. Dalam unggahan di salah satu grup dalam facebook tersebut, petahana itu menyebut warga yang memilihnya akan masuk surga.
Unggahan video kampanye yang beredar di media sosial itu berdurasi 1 menit 5 detik. Tampak Dadang mengeluarkan pernyataan dalam Bahasa Sunda. “Tapi abdi yakin anu kamari milih ka abdi insya Allah bakal lebet surga na Allah SWT. (Tapi saya yakin, yang kemarin memilih saya, insya Allah akan masuk surganya Allah SWT),” ujarnya dalam video tersebut.
Serentak, para peserta kampanye yang hadir mengamini ucapan Dadang Supriatna itu. Bahkan, dalam unggahan video kampanye itu, Dadang juga melanjutkan orasi politiknya itu.
“Naha naon cenah hubunganna milih jeung surga? Aya. Punten abdi dina kesempatan ieu umajak kasadayana, yuk urang asup surga ku carana masing-masing. Siap. (Apa hubungannya memilih saya dengan surga? Ada. Maaf, dalam kesempatan ini saya mengajak semuanya, mari kita masuk surga dengan caranya masing-masing. Siap),” katanya.
Peserta kampanye itu pun menjawab kesiapannya secara serentak. Dadang juga melanjutkan jika ingin masuk surga, maka pilihannya pada 27 November 2024.
Dalam video kampanye itu, Dadang Supriatna pun kembali melanjutkan orasi politiknya dalam Bahasa Sunda. “Naon hubunganna antara pemilihan jeung surga? Aya. Urang regepkeun, yeuh dangukeun. Abdi waktu harita kampanye anu disampaikeun ku para tim relawan di Kecamatan Rancabali termasuk partai-partai anu ngusung abdi waktu harita. Dina kampanye abdi masih nongtoreng dina 13 program prioritas. Aya 3 program unggulan anu langsung disampaikeun ka khalayak masyarakat. (Apa hubungannya antara pemilihan dengan surga? Ada. Mari kita dengarkan. Saya pada waktu dulu saat kampanye yang para tim relawan sampaikan di Kecamatan Rancabali termasuk partai-partai pengusung saya saat itu. Dalam kampanye, saya masih melihat di 13 program prioritas. Ada 3 program unggulan yang langsung tersampaikan ke khalayak masyarakat),” ucapnya.
Pemerhati Kabupaten Bandung Komentari Unggahan Video Viral Kampanye Dadang Supriatna
Penyampaian unggahan video kampanye itu pun mengundang reaksi netizen di media sosial. Khalayak umum mengetahui, dalam kepercayaan apapun surga merupakan tempat yang penuh kenikmatan dan kekal. Bahkan para penghuninya tidak akan merasakan sakit dan mati sebagai ganjaran atas amal kebaikan dan keimanan selama hidup di dunia.
Baca Juga : Debat Kandidat Cabup/Cawabup Bandung, KPU Batasi Jumlah Kehadiran Pendukung di Lokasi
Praktisi Hukum dan Pegiat Demokrasi Kabupaten Bandung, Acep Taufik, menanggapi beredarnya unggahan video tersebut. Ia menilai, unggahan itu telah menimbulkan beragam reaksi di masyarakat.
Meski belum ada laporan resmi, kata Acep, seharusnya Bawaslu Kabupaten Bandung menelusuri dan mengkaji atas beredarnya video kampanye tersebut. Karena seperti tercantum dalam UU 10/2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota dilarang membawa isu SARA ke panggung kampanye.
Tidak hanya itu, lanjut Acep, larangan serupa juga tercantum dalam pasal 69 UU Nomor 1/2015 yang mengatur tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota. Bagi yang melanggar pasal tersebut, sebagaimana tertuang juga dalam Pasal 187 ayat 2, akan dijatuhi hukuman 5 tahun penjara atau denda maksimal Rp 100 juta.
“Pelanggaran terhadap aturan ini dapat menciptakan ketegangan di masyarakat dan merusak stabilitas sosial. Seharusnya pesta demokrasi ini menjadi pendidikan politik. Pilkada harus menjadi sarana integrasi bangsa, penawaran program kerja. Persaingan Pilkada jangan sampai memecah-belah anak bangsa,” kata Acep, di Soreang, Senin (28/10/2024).
Ia juga berharap,semua pihak memiliki kesadaran yang tinggi untuk mengedepankan berbagai isu positif dan konstruktif dalam kampanye. Ia juga mengharapkan semua pihak memiliki kesadaran tinggi mengedepankan isu-isu positif dan konstruktif dalam kampanye. Tidak membawa isu SARA dan menimbulkan keresahan di masyarakat.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Bandung, Kahpiana mengaku akan menelaah dan menelusuri beredarnya unggahan video kampanye tersebut.
“Kita telaah apa yang disampaikannya,” kata Kahpiana dalam pesan singkatnya. (Ecep/R13/HR Online)
