Ada berbagai macam sumber radiasi buatan manusia yang dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena fisika yang sering terjadi, hampir setiap hari kita bersentuhan dengan paparan radiasi, meskipun tingkatannya masih terbilang rendah. Paparan radiasi ini berasal dari proses buatan manusia yang menghasilkan bahan radioaktif.
Radiasi merupakan sinar yang tidak dapat dilihat langsung oleh mata manusia. Radiasi juga diartikan sebagai energi yang bergerak dalam bentuk gelombang.
Baca Juga: Cara Kerja Transformator, Pengertian Sekaligus Karakteristiknya
Umumnya, radiasi terdiri dari dua jenis, yakni radiasi alami dan radiasi buatan manusia. Dampak negatif dari radiasi buatan bisa lebih berbahaya daripada radiasi alami.
Mengenal Sumber Radiasi Buatan
Perbedaan radiasi alami dan buatan dapat kita lihat dari asal atau sumber radiasi tersebut. Contoh radiasi alami yang umum kita jumpai adalah matahari.
Setiap hari, matahari akan memancarkan sinar ultraviolet yang dapat mengakibatkan kulit terbakar. Jika paparan sinar ultraviolet terlalu tinggi atau melebihi batas normal, dapat memicu kanker kulit.
Contoh radiasi alami lainnya adalah batu granit. Batu granit adalah jenis batu yang biasa digunakan untuk membuat furniture, salah satunya meja dapur.
Paparan radiasi dari batu granit relative lemak dan tidak berbahaya. Hal ini karena jumlah uraniumnya yang kecil.
Sementara itu, radiasi buatan berasal dari medis, produk konsumen dan uji coba senjata nuklir yang berdampak pada atmosfer Bumi. Untuk lebih jelasnya, mari simak pemaparan tentang sumber radiasi buatan berikut ini.
1. Sumber Radiasi Medis
Sumber radiasi buatan yang akan kita bahas pertama kali, yakni sumber radiasi medis. Contoh sumber radiasi medis seperti sinar X.
Sebagian orang beranggapan jika sinar X sama dengan sinar gamma. Padahal, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda.
Secara teknis, keduanya memiliki perbedaan. Sinar X diproduksi oleh elektron di luar nucleus. Sedangkan, sinar gamma dipancarkan oleh nucleus.
Sinar X seringkali digunakan untuk kebutuhan rontgen. Di balik perannya yang penting, penggunaannya harus mematuhi aturan medis, karena merupakan bahaya radiasi pengion.
Dosis radiasi tipikal dari rontgen dada dua pandang, yakni sekitar 0,2 mSv atau setara dengan 20 mrem. Sedangkan dosis radiasi tipikal dari CT seluruh tubuh, sekitar 15 mSv atau setara dengan 1.500 mrem.
Selain sinar X dan sinar gamma, isotop radioaktif merupakan contoh sumber radiasi medis lainnya. Isotop radioaktif berperan penting dalam pengobatan untuk mendiagnosis suatu penyakit hingga terapi.
2. Produk Konsumen
Sumber radiasi buatan selanjutnya adalah produk konsumen. Ada banyak produk konsumen yang menghasilkan paparan radiasi meskipun dalam tingkatan sangat kecil.
Baca Juga: Komponen Sistem Instrumentasi Elektronika dan Penerapannya
Beberapa contohnya seperti batu bata, produk tembakau, pupuk fosfat, hingga kaca kenari atau vaseline. Barang antik seperti arloji atau jam tangan yang mengandung radium/ tritium, juga dapat menghasilkan radiasi. Biasanya, plat jam atau arloji akan menyala saat gelap.
Produk konsumen tersebut dapat menghasilkan paparan radiasi karena mengandung bahan radioaktif yang terjadi secara alami. Jika kita bandingkan dengan sumber radiasi alami lainnya, dosis radiasi dari produk-produk konsumen ini relatif rendah. Rata-rata mencapai 0,1 mSv atau setara dengan 10 mrem per tahun.
3. Tenaga Nuklir
Tenaga nuklir adalah salah satu sumber radiasi buatan yang sudah tak asing lagi di kehidupan kita. Beberapa negara telah memanfaatkan tenaga nuklir untuk menghasilkan tenaga listrik dalam jumlah yang sangat besar.
Sebagian besar wilayah Eropa mendapatkan sumber energi listrik dari pembangkit listrik tenaga nuklir. Salah satunya adalah wilayah-wilayah di Amerika Serikat.
Prinsip kerja pembangkit listrik tenaga nuklir adalah menggunakan reaksi fisi dalam uranium. Setelah itu, akan mengubah air menjadi uap untuk menggerakkan generator turbin berukuran raksasa.
Pemanfaatan pembangkit listrik tenaga nuklir diatur dengan sangat ketat. Hal ini bertujuan untuk membatasi paparan radiasi yang mungkin diterima oleh pekerja maupun masyarakat.
Pembangkit listrik tenaga nuklir lebih aman daripada pembangkit listrik tenaga batu bara. Pasalnya, pembangkit listrik tenaga batu bara menghasilkan abu terbang dari proses pembakaran dalam jumlah yang lebih banyak ke lingkungan. Abu terbang tersebut mengandung uranium dan thorium radioaktif.
Baca Juga: Pengertian Optika Geometri, Pemantulan dan Pembiasan Cahaya
Sumber radiasi buatan sudah bukan lagi hal baru bagi manusia. Sejak tahun 50-an dan 60-an, peledakan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki menjadi paparan radiasi terbesar. Di mana, menimbulkan banyak korban dan berdampak pada lingkungan dalam waktu yang lama. (R10/HR-Online)