Pekan Paralimpiade Nasional adalah ajang turnamen olahraga khusus bagi para penyandang disabilitas. Acara ini memberikan kesempatan kepada atlet berkebutuhan khusus untuk menunjukkan kemampuan dan prestasinya di berbagai cabang olahraga.
Baca Juga: Sejarah Misi Kebudayaan Lekra ke Tiongkok 26 September 1963
Rencana pengukuhan para atlet National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) akan terlaksana pada tanggal 6-13 Oktober 2024. Acara tersebut akan berlangsung di Gedung Serbaguna Sentra Terpadu Prof Dr. Soeharso, Surakarta.
Pekan Paralimpiade Nasional 2024 dan Sejarahnya
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia berharap pelaksanaan Peparnas XVII Tahun 2024 dapat berlangsung dengan lancar. Dalam kesempatan ini, 604 kontingen dari Jawa Tengah siap untuk mengukir sejarah baru.
Peparnas merupakan sebuah ajang kompetisi olahraga khusus bagi para penyandang disabilitas. Para atlet tersebut berkebutuhan khusus dengan hambatan fisik, hambatan visual maupun hambatan intelektual.
Pekan olahraga ini terselenggara setiap empat tahun sekali. Sebagai informasi, kompetisi Peparnas sering beriringan dengan pelaksanaan turnamen Pekan Olahraga Nasional (PON).
Peparnas 1957
Pekan Paralimpiade Nasional atau Peparnas pertama kali berlangsung pada tahun 1957 di Surakarta. Awalnya Peparnas popular dengan nama Porcanas atau Pekan Olahraga Cacat Nasional.
Perubahan nama tersebut bermula dari sidang umum Komite Paralimpik Internasional (IPC) yang diadakan pada tanggal 18 November 2005. Acara tersebut berlangsung di Bonn, Jerman.
Baca Juga: Sejarah Sultan Ageng Tirtayasa Pahlawan Asal Banten
Sidang tersebut menghasilkan keputusan bahwa seluruh negara anggota IPC wajib menggunakan kata Paralimpik. Hal tersebut berlaku untuk seluruh kegiatan atau aktivitas yang berkaitan dengan kompetisi olahraga penyandang disabilitas.
Peparnas 1959 dan 1964
Porcanas kembali berlangsung pada tahun 1959 dan 1964 di Stadion Manahan, Surakarta. Mulanya, Pocarnas belum memiliki durasi rutin di setiap edisinya. Sementara itu, pada pelaksanaan kompetisi ke-13, Pocarnas berganti nama menjadi Pekan Paralimpiade Nasional dan diselenggarakan rutin setiap empat tahun sekali.
Para atlet ikut serta dalam kompetisi dengan mewakili provinsi dan NPC dari wilayah masing-masing. Setiap provinsi mengirimkan perwakilan atlet untuk bersaing dalam Peparnas.
Cabang olahraga yang dipertandingkan pada Peparnas berdasarkan daftar resmi IPC (International Paralympic Committee). Hingga saat ini, terdapat 26 cabang olahraga yang terdaftar dalam IPC.
Sementara pada Peparnas edisi ke-17, jumlah cabang perlombaan olahraga sedikit berbeda. Terdapat 20 cabang olahraga yang akan menjadi bagian dari kompetisi tersebut.
Kontingen Jateng di Ajang Peparnas 2024
Ajang Kompetisi Peparnas 2024 akan berlangsung di Solo Raya. Kompetisi tersebut mencakup beberapa wilayah seperti Surakarta, Boyolali, Sukoharjo dan Karanganyar.
Pekan Paralimpiade Nasional 2024 akan menjadi ajang olahraga bergengsi tingkat nasional. Sebanyak 4.625 atlet dan official dari seluruh Indonesia akan turut berpartisipasi.
Secara keseluruhan, terdapat 540 nomor pertandingan dalam ajang tersebut. Cabor perlombaan mencakup berbagai jenis olahraga seperti para bulutangkis, para catur dan para renang. Selain itu, ada juga voli duduk, anggar kursi roda dan para tenis meja.
Cabor lainnya termasuk para panahan, judo tunanetra, para menembak dan para angkat berat. Selain itu, terdapat pula cabor seperti, para atletik, para balap sepeda, boccia, para taekwondo, tenpin bowling, sepak bola CP, goalball, tenis kursi roda, basket kursi roda dan para e-sport.
Kontingen Jateng mengirimkan 604 atlet dalam kompetisi Pekan Paralimpiade Nasional 2024. Jumlah tersebut terdiri dari 378 atlet, 110 pelatih dan asisten serta 116 tim pendukung dan kesehatan.
Para atlet tersebut akan berkompetisi dalam 17 cabang olahraga. Beberapa cabang lomba tersebut seperti, atletik, bulutangkis, para cycling, para renang, para tenis meja serta boccia.
Dalam ajang Pekan Paralimpiade Nasional 2024, Pemprov Jateng memberikan berbagai fasilitas untuk menunjang kompetisi olahraga. Fasilitas tersebut diberikan pada para atlet sejak mengikuti serangkaian pelatihan.
Pada ajang kompetisi tersebut, Pj Gubernur secara simbolis memberikan uang saku kepada para atlet dan pelatih. Setiap orang mendapatkan jumlah uang saku sebesar Rp 4,5 juta.
Pada Peparnas XVII 2024, kontingen Jateng menargetkan untuk meraih gelar sebagai juara umum. Ambisi ini tidak terlepas dari prestasi gemilang yang telah tercapai pada dua event Peparnas sebelumnya.
Baca Juga: Sejarah Alat Musik Tifa sebagai Melodi Warisan Budaya
Pekan Paralimpiade Nasional 2024 adalah ajang kompetisi khusus bagi para atlet berkebutuhan khusus. Kompetisi tersebut memberikan kesempatan bagi mereka untuk menunjukkan bakat dan prestasinya di berbagai cabang olahraga. (R10/HR-Online)