harapanrakyat.com,- Bangunan sekolah SDN 2 Kujang, Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat mengalami kebakaran, Rabu (30/10/2024) malam.
Kapolsek Cikoneng Polres Ciamis, AKP Husen Sujana membenarkan adanya kebakaran di SDN 2 Kujang. Menurutnya, pihaknya mendapatkan laporan lalu anggota menghubungi petugas Damkar Ciamis.
“Alhamdulilah berkat kesiapsiagaan semua pihak, dalam waktu singkat bisa dipadamkan,” ucapnya.
Baca Juga: Ciamis Jadi Salah Satu Tempat Eksplorasi Migas di Indonesia
Menurutnya, berdasarkan hasil assessment sementara yang terbakar itu ada tiga ruang kelas satu gudang dan satu ruangan terancam. Untuk tindak lanjut sendiri, petugas masih dalam proses pendinginan, otomatis akan dipasang police line.
“Mungkin hari besok pagi kita akan lakukan olah TKP. Kalau penyebab kebakaran sendiri, untuk sementara ini masih dalam pendalaman petugas,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Ciamis, Erwan Darmawan mengatakan, hari ini pihaknya mendapatkan kabar kalau SDN 2 Kujang, Kecamatan Cikoneng mengalami kebakaran. Mengenai sumber kebakaran, nanti diserahkan kepada tim investigasi.
“Ada sekitar 3 sampai 4 ruangan yang terdampak kebakaran. Insya Alloh bekerjasama dengan Damkar, BPBD dan PMI serta warga kita masih melakukan pendinginan,” katanya.
Menurutnya, adapun langkah yang akan pihaknya lakukan, setelah pendinginan ini akan berkumpul bersama kepala sekolah, guru, komite dan korwil. Pertemuan tersebut akan membahas bagaimana caranya agar kegiatan belajar mengajar tidak terganggu dengan musibah ini.
“Mudah-mudahan kita mendapatkan secepatnya alternatif kegiatan belajar mengajar untuk dilaksanakan. Kemudian kita juga akan hitung aset yang terbakar dan kerugiannya, kita akan kordinasi dengan BPBD untuk menanggulangi langkah selanjutnya,” tuturnya.
Baca Juga: Komisi D DPRD Ciamis Sebut Guru Tidak Perlu Takut Didik Siswa Agar Disiplin
Erwan menyebut, dirinya mendapatkan kabar pukul 18.30 WIB. Untuk penyebab kebakaran pihaknya serahkan kepada ahlinya.
“Ruang kelas 3 sampai 4 satu ruangan masih terancam. Yang jelas 151 siswa harus kita amankan dalam kegiatan belajar mengajarnya,” pungkasnya. (Feri/R7/HR-Online/Editor-Ndu)