harapanrakyat.com,- Selebaran berisi ajakan untuk tidak meributkan urusan pribadi para calon, termasuk soal poligami dan kasus narkoba yang beredar massif di hampir seluruh kecamatan di Subang, Jawa Barat, bisa merontokan elektabilitas calon bupati nomor urut 1, Ruhimat.
Baca Juga: Masa Kampanye Pilkada Kota Banjar, Pohon Hingga Jembatan Jadi Ajang Perang APK Paslon
Hal itu disampaikan Founder CIG Mark Research, Setia Darma kepada awak media di Bandung, Senin (21/10/2024).
Ia dimintai pendapatnya tentang beredarnya selebaran yang diduga dari pendukung Ruhimat soal isu poligami dan narkoba.
Sebelumnya di salah satu media online memberitakan adanya sekelompok orang terlihat menyebarkan selebaran yang dibagi-bagi kepada warga. Sebagian dari selebaran itu berbentuk stiker yang mereka tempel di sejumlah titik di wilayah Subang, Minggu (20/10/2024).
Menurut Darma, terlepas dari siapa yang menyebarkan selebaran tersebut, jika melihat isinya justru sangat merugikan calon bupati nomor urut 1, yaitu Ruhimat.
Meskipun tujuannya mungkin baik, yakni untuk memberikan pembelaan terhadap Ruhimat, tapi sebenarnya justru hal itu bisa merugikan.
Baca Juga: KPU Pastikan Debat Paslon Pilkada Sumedang Digelar Dua Kali
Selebaran Bela Ruhimat Soal Poligami dan Kasus Narkoba
Darma mencontohkan salah satu redaksi dari selebaran tersebut yang mengajak untuk menjadi pemilih cerdas. Tapi ujungnya ada kalimat yang sangat tidak simpati, karena selebaran itu menyebutkan hanya ibu-ibu yang tak mengerti Islam yang melarang suaminya menikah lagi.
“Mungkin tujuannya baik, ingin membela Pak Ruhimat yang istrinya lebih dari satu. Meskipun saya tidak tahu, apakah benar istrinya lebih dari satu atau mungkin tiga dan empat. Tapi, dengan cara pembelaan seperti itu, orang malah tidak simpati,” katanya.
Hal yang sama saat selebaran itu seolah ingin publik tidak mempersoalkan kasus narkoba sebagai bagian dari masa lalu.
Namun, dengan begitu justru publik menjadi tahu kalau Ruhimat dianggap sebagai calon yang terkait dengan poligami dan kasus narkoba.
“Dengan selebaran itu, akhirnya orang yang sebelumnya tidak tahu kalau Pak Ruhimat itu poligami menjadi tahu. Begitu juga soal kasus narkoba. Untuk membuat kasus ini clear, saya kira Pak Ruhimat harus memberikan penjelasan atau klarifikasi kepada public mengenai benar tidaknya poligami, dan benar tidaknya pernah narkoba,” tegas Darma.
Terlepas dari persoalan tersebut, Darma juga mengingatkan agar Pilkada Subang berlangsung sehat dan demokratis. Salah satunya dengan tidak saling menjatuhkan, apalagi menebar fitnah dan kebencian. (Eva/R3/HR-Online)