harapanrakyat.com,- Pemerintah menargetkan peningkatan deteksi dini kanker hingga 70 persen, guna mempercepat penanganan dan pengobatan yang lebih efektif.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan, salah satu fokus utamanya adalah skrining kanker serviks untuk wanita usia 30-50 tahun, menggunakan metode IVA dan HPV DNA. Langkah ini diambil untuk mengurangi kasus kanker yang terlambat terdeteksi.
Baca Juga: Sebabkan Kanker, Legislator Bandung Imbau Tinggalkan Atap Asbes
Selain itu, skrining kanker paru-paru dan kanker kolorektal juga menjadi prioritas bagi kelompok usia tertentu.
Pemerintah akan memperkuat deteksi dini kanker payudara lewat USG dan pemeriksaan klinis. Langkah tersebut diyakini mampu meningkatkan tingkat kesembuhan hingga 90 persen, jika ditemukan lebih awal.
Budi juga menekankan pentingnya pencegahan, termasuk melalui imunisasi HPV untuk mencegah kanker serviks.
“Pencegahan sudah tersedia, jadi masyarakat harus memanfaatkannya dan rutin melakukan skrining,” ungkap Budi Gunadi Sadikin.
Sementara untuk mendukung upaya ini, pemerintah berkomitmen menambah alat diagnostik di rumah sakit seluruh Indonesia hingga 2027.
Tambahan alat seperti mammografi, CT scan, SPECT-CT, dan PET-CT akan mempercepat proses deteksi dini kanker.
Pemerintah juga berencana meningkatkan kapasitas rumah sakit di 514 kabupaten/kota dan 38 provinsi, agar layanan kanker lengkap dapat diakses di seluruh Indonesia. Selain deteksi dini, rumah sakit juga akan menyediakan layanan paliatif bagi pasien kanker.
Baca Juga: Tekan Angka Kematian Bayi, Kemenkes Bangun RS Ibu dan Anak
Dalam Konferensi Kanker Internasional Indonesia (IICC) 2024 di Bali, Kamis (4/10/2024), pemerintah meluncurkan Rencana Pencegahan dan Pengendalian Kanker Nasional 2024-2034.
Sehingga melalui rencana ini, diharapkan Indonesia dapat menjadi contoh dalam pengendalian kanker di tingkat global, dengan fokus pada peningkatan kesadaran dan deteksi dini. (Feri Kartono/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)