harapanrakyat.com,- Puluhan Pejabat Pemkot Banjar dan anggota dewan di Kota Banjar, Jawa Barat, dilakukan tes urine, Kamis (24/10/2024).
Tes urine tersebut dilakukan di Banjar Convention Hall (BCH). Tujuannya dalam rangka upaya pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN).
Pantauan harapanrakyat.com, puluhan pejabat mulai dari Sekda, eselon 2 hingga 3 itu mulai mengisi formulir dan masuk ke dalam toilet untuk mengambil sampel urine untuk dilakukan tes.
Pj Wali Kota Banjar, Ida Wahida Hidayati mengatakan, tes urine tersebut untuk memastikan tidak ada yang terindikasi menggunakan narkotika.
“Pokoknya seluruh eselon 2, 3, dan jabatan fungsional. Dari luarnya ada beberapa orang anggota legislatif,” kata Ida Wahida Hidayati.
Menurutnya, ada beberapa orang kepala dinas atau ASN yang tidak bisa melakukan tes urine dikarenakan tugas lain. Namun tentunya tetap bisa menyusul di lain waktu.
“Ada nanti khusus susulan, karena tugas luar dan kebetulan memang ditugaskan. Nanti ada laporannya berapa dari sekian yang diundang,” terangnya.
Ia menjelaskan, apabila hasil tes urine itu terdapat yang positif menggunakan narkotika maka harus menerima siap risiko dan konsekuensi.
Baca Juga: Cegah Penyalahgunaan Narkotika, ASN Pemkot Banjar Bakal Dites Urine
Lebih lanjut, jika terbukti ada ASN yang menggunakan atau menjual narkotika maka sanksi berat berupa pemecatan dan pidana siap menanti.
“Ya kalau terbukti dia pemakai dan penjual ya wayahna berhenti tidak dengan hormat,” jelasnya.
Ini Hasil Tes Urine Pejabat Pemkot Banjar
Terpisah, Kepala BNN Kabupaten Ciamis, Yaya Suryadijaya mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan tes urine saat ini masih clear and clean.
Menurut Yaya, tes urine dilakukan terhadap pejabat Pemkot Banjar karena harus menjadi contoh dan figur baik untuk stafnya yang berada di bawah.
“Saat ini hasil pemeriksaan kita masih clear and clean, mudah-mudahan tidak ada yang terdeteksi. Disampaikan bu wali tadi beliau (kepala dinas) adalah figur dan leader bagi staffnya,” ucap Yaya Suryadijaya.
Yaya menjelaskan, dari target 100 orang namun ada sebanyak 79 orang yang sudah dilakukan tes urine. Sehingga bagi yang belum bisa dilakukan tes urine susulan.
“Nanti kami koordinasikan dengan Kaban Kesbangpol kalau memang ada beberapa orang yang belum bisa disusulkan, nanti lihat kondisinya,” pungkasnya. (Sandi/R9/HR-Online/Editor-Dadang)