harapanrakyat.com,- Dua kelas SDN Sindang III di Desa Jatihurip, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat kondisinya memprihatinkan karena rusak. Akibatnya, siswa pun harus belajar secara bergantian.
Pantauan di lapangan, ruangan kelas yang rusak tersebut paling parah pada bagian atap. Selain itu, kayu bangunan tersebut juga banyak yang lapuk.
Berdasarkan informasi, dua ruangan yang rusak tersebut merupakan ruang kelas 5 dan kesenian.
Baca juga: Bengkel di Sumedang Terbakar, Tiga Sepeda Motor Hangus
Kepala Sekolah Yati Sumiati mengatakan, kondisi dua ruangan yang rusak tersebut sangat mengganggu siswa dalam belajar.
Demi menjaga keamanan siswa, pihaknya pun terpaksa membagi jam belajar siswanya menjadi dua, yakni kelas 1 belajar pada pagi hari, dan kelas 2 pada siang harinya.
“Ada salah satu ruangan yang sudah rusak sejak 8 tahun silam, namun belum kita perbaiki. Sedangkan yang lainnya baru sekitar 2 tahun lalu rusaknya. Sempat juga kita gunakan untuk belajar, meski kondisinya memprihatinkan,” terangnya, Kamis (31/10/24).
Yati menambahkan, lantaran beberapa waktu lalu terjadi gempa, sehingga pihaknya memutuskan untuk tidak menggunakan ruangan itu.
Dari total 8 ruangan yang mengalami kerusakan, sambungnya, ada dua ruangan yang terparah. Sedangkan lainnya sudah mendapatkan perbaikan dengan anggaran seadanya. Seperti halnya atap yang bolong, diperbaiki dengan dana yang terbatas.
Kendati begitu, pihaknya mengaku optimis setelah Dinas Pendidikan Sumedang meninjau lokasi akan memperbaikinya di kemudian hari. Rencana perbaikannya di tahun 2025.
“Alhamdulillah sekarang ini kebetulan waktu itu Pak Kabid Sarpras dan Pak Kabid SD juga sudah melihat ke sini. Beliau berjanji akan segera menindaklanjuti dengan pengajuan dana untuk perbaikan,” ujarnya.
Sementara itu, SDN Sindang III yang memiliki 289 siswa ini terpaksa harus menyesuaikan proses belajarnya dengan kondisi yang ada.
“Mudahan-mudahan secepatnya bisa mendapatkan perbaikan, agar anak-anak saat belajar bisa nyaman,” harapannya. (Aang/R6/HR-Online)