harapanrakyat.com,- Pembuatan Suplementasi Enzim Papain pada Pakan Ikan (Suzi Papa Ikan), merupakan karya dua orang pegawai Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjar, Jawa Barat, yaitu Heru Nugroho Sugiyanto dan Risa Rosina.
Inovasi untuk meningkatkan produksi budidaya ikan dari pepaya, juga meraih juara 2 kompetisi Inovasi Kota Banjar (Kibar Awards) 2024.
Baca Juga: Produk Tani Lesgo di Kota Banjar, Lele Siap Goreng Bisa Tahan Sampai 2 Bulan
Heru Nugroho Sugiyanto dan Risa Rosina meraih juara tersebut untuk kategori Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Kibar Awards sendiri diselenggarakan oleh Bappelitbangda Kota Banjar beberapa waktu lalu.
Ternyata Ini Cara Pembuatan Suzi Papa Ikan Karya Pegawai DKP3 Kota Banjar
Risa mengatakan, salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pakan untuk budidaya ikan, adalah dengan cara pemberian enzim papain pada pakan.
Suplementasi enzim ini berfungsi untuk meningkatkan produksi perikanan, melalui efisiensi penggunaan pakan dan memperpendek siklus produksi ikan.
Papain sendiri merupakan enzim protease yang terdapat pada getah pepaya. Dengan memanfaatkan enzim papain yang diekstraksi dari buah pepaya, sehingga dapat menciptakan budidaya ikan yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
“Inovasi Suzi Papa Ikan ini bertujuan menciptakan metode budidaya ikan yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para pembudidaya ikan,” kata Risa kepada harapanrakyat.com, Sabtu (19/10/2024).
Lanjutnya menjelaskan proses pembuatan enzim papain yang diekstrak dari buah pepaya. Pertama kupas pepaya sampai bersih. Setelah itu pepaya diparut supaya mudah dalam proses blender.
Pepaya kemudian diblender sampai halus seperti bubur. Kemudian, ditaruh dalam loyang besi untuk dilakukan proses pengopenan menggunakan oven lampu dengan suhu 50-60 derajat sampai kering.
“Haluskan pepaya yang telah kering menggunakan blender, sehingga menjadi bubuk pepaya kering. Simpan bubuk pepaya kering pada wadah kedap udara,” jelasnya.
Adapun untuk penggunaan Suzi Papa Ikan, yaitu dengan cara mencampur 1 kilogram pakan ikan atau pelet yang akan diberikan enzim papain pada loyang plastik secara merata.
Kemudian, semprot pakan dengan air menggunakan sprayer halus agar enzim menempel pada permukaan pakan yang basah. Lalu, taburkan 30 gram enzim atau 3 persen dari bobot pakan secara merata pada pakan yang basah.
Baca Juga: DKP3 Kota Banjar Sebut Produksi Buah Belimbing Madu Capai 305 Ton
Kemudian disemprot kembali agar enzim meresap pada pakan. Keringkan pakan tersebut dengan cara diangin-anginkan, setelah pakan kering harus langsung diberikan pada ikan agar tidak menjamur.
“Pemberian dosis Suzi Papa Ikan yang efisien yaitu 3 persen, mampu meningkatkan nilai efisiensi pemanfaatan pakan 48,01 persen. Dengan nilai rasio efisiensi protein 2,10 persen dan laju pertumbuhan harian 2,68 persen,” terang Risa.
Tujuan Diadakannya Kibar Awards 2024
Sementara itu, Pj Wali Kota Banjar Ida Wahida Hidayati mengatakan, kompetisi Kibar Awards ini memunculkan ide-ide kreatif yang dapat diimplementasikan dalam berbagai sektor.
Terutama sektor lingkungan, transportasi, pendidikan, kesehatan, pariwisata, ketahanan pangan dan ekonomi kreatif.
Menurutnya Inovasi menjadi salah satu kunci dalam menyelesaikan permasalah yang dihadapi dalam penyelenggaraan pemerintahan.
“Sekaligus untuk akselerasi pencapaian pembangunan,” katanya pada saat acara Kibar Awards di Aula Somahna Bahja Di Buana, 24 Agustus 2024.
Ia berharap, inovasi yang dihasilkan bisa berdampak nyata dan berkelanjutan. “Sekaligus memperkuat Kota Banjar sebagai kota yang modern, inklusif dan ramah lingkungan,” harapnya.
Baca Juga: Keren! Pria di Kota Banjar Ini Sukses Budi Daya Ikan Nila dengan Cara Bioflok
Selain Heru Nugroho Sugiyanto dan Risa Rosina dengan inovasi Suzi Papa Ikan, untuk juara pertama kategori Perangkat Daerah, adalah SI MEONG MANIS, inovasi dari Nia Kania Permasih.
Sedangkan juara ketiga yakni Ade Wulan, pegawai DKP3 Kota Banjar, dengan inovasi Sapu Jagat. (Muhlisin/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)