harapanrakyat.com,- Dinas Pendidikan (Disdik) Garut, Jawa Barat, mencatat ada 22 fasilitas pendidikan atau sekolah yang terdampak gempa 5,0 magnitudo beberapa waktu lalu.
Namun dari puluhan yang terdampak, ada 2 sekolah yang perlu rehab cukup besar yaitu di Kecamatan Pasirwangi.
Baca Juga: Jelang Akhir Masa Tanggap Darurat Gempa Garut, Ini Rincian Kerusakan yang Direhabilitasi
Sementara di hari terakhir masa tanggap darurat, Disdik Garut, mengaku mendapat bantuan rehab dari luar APBD, yakni dari NGO nasional. Bantuan tersebut akan merehabilitasi 2 sekolah dengan bangunan anti gempa.
Kepala Disdik Garut, Ade Manadin mengatakan, Yayasan Barito, yang merupakan NGO sudah sejak lama bekerja sama dengan pihaknya.
“2 sekolah yang fokus bantuan rehab adalah SDN Barusari 2 dan SDN Barusari 3,” katanya, Selasa (1/10/2024).
Meski hanya 2 sekolah yang mendapat bantuan dari luar, namun pihaknya masih mencatat 20 sekolah lainnya yang terdampak gempa. Status dari 20 sekolah itu, perlu perbaikan ringan. Tapi Disdik perlu menunggu asesmen dari Dinas PUPR untuk mengukur skala kerusakan.
“Sementara sumber rehabnya dari BPBD. Itu juga apabila masuk dalam kedaruratan bencana. Namun jika tidak masuk, maka otomatis dianggarkan dari Disdik,” jelasnya.
Baca Juga: Terdampak Gempa, Sejumlah Sekolah di Garut Terapkan Belajar Daring
Ia merinci, bahwa 2 sekolah yang direhab oleh yayasan, merupakan bangunan anti gempa yang materialnya didatangkan dari luar atau impor. Adapun nilai anggaranya pun cukup besar, hampir mencapai Rp 1,3 miliar.
“Yang dapat itu SDN 3 Barusari nilainya sebesar Rp 676.843.700, dan SDN 4 Barusari nilai bantuannya Rp 645.115.500,” rincinya. (Pikpik/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)