Larutan penyangga intrasel dan ekstrasel merupakan topik yang sering dibahas dalam ilmu kimia. Dalam kimia, larutan adalah jenis campuran yang sangat dikenal, dan larutan ini terbagi menjadi berbagai jenis, masing-masing dengan fungsi yang berbeda.
Baca Juga: Suhu Hidrogen Cair, Berpengaruh terhadap Kepadatannya
Setiap jenis larutan memiliki peranan yang unik dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami fungsi-fungsi tersebut, kita dapat melihat betapa pentingnya larutan dalam berbagai aspek kehidupan kita.
Larutan Penyangga Intrasel dan Ekstrasel, Ini Definisi Hingga Contohnya
Dalam kondisi tertentu, pH dalam campuran dapat mengalami perubahan. Ketika pH berubah, sifat-sifat larutan juga akan terpengaruh, padahal fungsi larutan tersebut beroperasi secara optimal pada pH tertentu.
Oleh karena itu, terdapat jenis larutan yang bernama larutan penyangga atau buffer. Larutan penyangga terbagi menjadi tiga kategori, yakni larutan asam, larutan basa, dan larutan garam.
Larutan asam memiliki pH antara 1 hingga 7, sementara larutan basa memiliki pH antara 7 hingga 14. Di sisi lain, larutan garam bersifat netral dengan pH 7. Untuk menjaga kesehatan dan memastikan pH tetap stabil pada kondisi tertentu, perlu larutan buffer agar dapat berfungsi secara optimal.
Pengertian
Penyangga atau buffer adalah larutan yang berfungsi untuk menahan perubahan pH ketika sejumlah asam atau basa ditambahkan ke dalam campuran. Dengan adanya buffer, pH dan sifat larutan tetap stabil, meskipun ada perubahan yang terjadi.
Dalam kehidupan sehari-hari, buffer umumnya kita temukan dalam tubuh manusia, terutama saat melakukan berbagai aktivitas. Buffer dalam tubuh berperan penting dalam menjaga fungsi fisiologis.
Jika keasaman tubuh berubah, maka komposisi campuran dalam tubuh juga akan terpengaruh. Penyangga biasanya berada dalam cairan sel dan terbagi menjadi dua jenis:
- Intrasel: Penyangga yang terdapat dalam cairan sel.
- Ekstrasel: Buffer yang berada di luar cairan sel tetapi masih dalam tubuh manusia.
Kedua jenis buffer ini berperan dalam menjaga keseimbangan pH yang penting untuk kesehatan tubuh.
Cara Kerja
Larutan penyangga intrasel dan ekstrasel berfungsi dengan cara yang spesifik, terbagi menjadi dua jenis, yakni asam serta basa. Penyangga asam berfungsi untuk mempertahankan keasaman dengan pH kurang dari 7.
Ketika penyangga asam kita tambahkan ke dalam larutan asam lemah dan garam, rasio antara asam dan garam akan berubah. Hal ini menyebabkan keseimbangan kimia bergeser ke kiri. Penambahan asam dalam campuran ini hanya akan menyebabkan penurunan pH yang sedikit.
Sebaliknya, penyangga basa berfungsi untuk mempertahankan kondisi basa dengan pH lebih dari 7. Penyangga basa ditambahkan ke dalam larutan basa lemah dan garam yang juga menyebabkan keseimbangan kimia bergeser ke kiri, mirip dengan penyangga asam.
Namun, pergeseran ini akan menunjukkan kondisi keseimbangan yang berbeda. Jika terjadi penambahan larutan asam, ion hidrogen yang dihasilkan dapat bereaksi dengan ion hidroksida dalam campuran, membentuk air.
Di sisi lain, penambahan basa akan menghilangkan ion hidroksida. Dengan demikian, kedua jenis penyangga ini berperan penting dalam menjaga kestabilan pH dalam larutan tubuh.
Fungsi
Larutan buffer memiliki berbagai fungsi penting dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam tubuh manusia, larutan penyangga intrasel dan ekstrasel berperan dalam menjaga keseimbangan pH. Fungsi utama buffer dalam tubuh manusia meliputi:
- Menjaga pH darah secara keseluruhan
- Menjaga pH plasma darah
- Menjaga pH dalam cairan ginjal agar tidak mengganggu proses ekskresi
Baca Juga: Kaidah Oktet dan Duplet, Berikut Perbedaan Utamanya
Selain perannya di dalam tubuh manusia, buffer juga memiliki aplikasi yang signifikan di berbagai bidang lainnya.
Misalnya, dalam industri pengalengan buah, buffer berfungsi untuk mencegah kerusakan buah akibat bakteri. Buffer yang umum orang gunakan dalam industri ini adalah natrium benzoate dan asam benzoate.
Dalam bidang kimia, buffer berperan penting dalam analisis kimia, biokimia, dan mikrobiologi. Di industri obat-obatan dan farmasi, buffer membantu memastikan bahwa penyangga dalam tubuh manusia berfungsi dengan baik.
Buffer juga banyak orang gunakan dalam berbagai proses industri lainnya, seperti electroplating, pembuatan bir, fotografi, sintesis zat warna, penyamakan kulit, hingga produksi obat-obatan sintetis. Kegunaan buffer yang beragam ini menunjukkan betapa pentingnya peran larutan penyangga dalam banyak aspek kehidupan dan industri.
Contoh
Buffer intrasel dan ekstrasel memiliki peran yang sangat penting dalam tubuh manusia dan masing-masing memiliki contoh yang berbeda.
Contoh buffer ekstrasel:
- Buffer Karbonat: Berfungsi untuk menjaga pH darah agar tetap stabil.
- Buffer Asam Amino: Membantu mengatur pH di dalam tubuh dengan cara berinteraksi dengan ion hidrogen.
- Buffer Ginjal: Berperan dalam mempertahankan keseimbangan asam-basa melalui proses ekskresi.
- Buffer di Mulut: Membantu menjaga pH di dalam rongga mulut untuk kesehatan gigi dan gusi.
Sementara itu, buffer intrasel memiliki jumlah yang lebih terbatas daripada buffer ekstrasel. Salah satu contohnya adalah Penyangga Fosfat yang terdapat dalam cairan sel darah merah atau hemoglobin. Buffer fosfat ini memiliki jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan buffer yang ada di ginjal dan urine.
Dengan keberadaan berbagai jenis buffer ini, tubuh manusia dapat mempertahankan keseimbangan pH yang diperlukan untuk berbagai fungsi fisiologis yang optimal.
Larutan penyangga intrasel dan ekstrasel memiliki peran yang sangat penting dalam tubuh manusia. Campuran ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan pH, yang krusial bagi berbagai proses fisiologis.
Ketika manusia beraktivitas, buffer membantu mengatur tingkat keasaman atau kebasaan dalam tubuh, sehingga proses metabolisme dan reaksi biokimia dapat berjalan dengan baik. Dengan adanya buffer, tubuh dapat mempertahankan kondisi optimal meskipun terjadi perubahan akibat aktivitas fisik atau konsumsi makanan dan minuman.
Baca Juga: Rumus Konsep Mol dan Stoikiometri dalam Kimia
Oleh karena itu, keberadaan larutan penyangga intrasel dan ekstrasel ini sangat vital untuk memastikan bahwa tubuh dapat berfungsi dengan baik, mendukung kesehatan, dan menjaga keseimbangan homeostasis selama berbagai aktivitas sehari-hari. (R10/HR-Online)