harapanrakyat.com – Sekda Jawa Barat, Herman Suryatman menginginkan semua Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Kota Bandung memakai teknologi tepat guna. Hal itu untuk mengurangi ritase sampah yang masuk ke Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Sarimukti.
Baca Juga : Kota Bandung Gagal Kurangi Ritase Buangan Sampah ke TPA Sarimukti
Sebab, ritase pembuangan sampah dari Kota Bandung ke TPPAS Sarimukti mengalami peningkatan dari 170 ke 186 ritase. Padahal, seluruh daerah di wilayah aglomerasi Bandung Raya sudah sepakat mengurangi ritase pembuangan sampah ke TPPAS Sarimukti.
Herman mengaku sudah mengecek beberapa tempat pembuangan sampah sementara di Kota Bandung yang sudah menggunakan teknologi guna. Teknologi itu seperti mesin gibrig, penggunaan maggot, proses pembuatan kompos atau dengan bantuan mikroba, insinerator, dan lainnya.
“Saya sudah cek kemarin ke lapangan, pengolahan di TPS. Ada yang sudah bagus,” kata kata Herman, Kamis (24/10/2024).
Penggunaan teknologi tepat guna itu berada di tempat pembuangan sampah sementara di daerah Antapani. Mereka sudah teknologi tepat guna seperti mesin gibrig, penggunaan maggot, proses pembuatan kompos atau dengan bantuan mikroba, insinerator, dan lainnya.
Baca Juga : 2028, Pemprov Jawa Barat Targetkan TPPAS Legok Nangka Beroperasi Penuh
“Di Antapani itu mesin gibrig bisa pilah sampah jadi empat jenis. Tiga jenis ada manfaatnya dan punya nilai ekonomis, yang residu baru masuk ke Sarimukti,” ujarnya.
Menurutnya, tempat pembuangan sampah sementara lainnya di Kota Bandung, bisa meniru penggunaan teknologi tepat guna itu. Tentunya untuk mengurangi ritase pembuangan sampah ke TPPAS Sarimukti. Sebab, mereka berhasil mengolah sampah dari empat ton menjadi satu ton yang masuk ke TPPAS Sarimukti.
“Dari empat ton sampah menjadi satu ton ke Sarimukti, yang tiga tonnya jadi cuan (uang). Saya kira ini harus dikembangkan di semua TPS,” tuturnya. (Reza/R13/HR Online/Editor-Ecep)