Selasa, Februari 11, 2025
BerandaBerita JabarKeren! Inovasi Warga Binaan Lapas Sumedang, Rajutan Sabut Kelapa Diekspor ke Belgia

Keren! Inovasi Warga Binaan Lapas Sumedang, Rajutan Sabut Kelapa Diekspor ke Belgia

harapanrakyat.com,- Lapas Kelas II B Sumedang kini menjadi pusat inovasi bagi warga binaan melalui kegiatan kemandirian berupa pelatihan membuat rajutan sabut kelapa. Rajutan sabut kelapa hasil warga binaan tersebut akan diekspor ke Belgia. 

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian di Lapas Sumedang yang bekerja sama dengan PT Agri Lestari Garut.

Y, salah satu warga binaan Lapas Sumedang mengungkapkan, ia yang baru 5 bulan tinggal di Lapas awalnya tidak bisa merajut. Namun berkat arahan dari petugas, ia pun kini dapat membuat rajutan dengan lancar.

Baca juga: Warga Binaan Lapas Sumedang Ciptakan Kerajinan Alat Pendeteksi Gempa

“Ini rajutan dari serut kelapa untuk dasar pembuatan atap seperti tenda. Sebelum ikut merajut, saya mendapatkan arahan petugas lapas. Sebelumnya saya tidak bisa merajut. Namun berkat arahan dari petugas, saya kini dapat membuat rajutan dengan lancar tanpa ada kesulitan,” kata Y, Sabtu (19/10/2024).

Proses Pembuatan Rajutan Sabut Kelapa

Dalam sehari, warga binaan rata-rata bisa menghasilkan dua hingga tiga rajutan berukuran 3×3 meter. Mereka mulai mengerjakan dari pukul 09.00 pagi hingga pukul 16.00 sore.

“Alhamdulillah khususnya bagi kami warga binaan kesehariannya selalu ada kegiatan jadi tidak terlalu fokus dengan kegiatan yang itu-itu saja. Adanya rajutan ini saya merasa terbantu dan bisa menambahkan skill cara merajut. Yang tadinya tidak tahu terus saya sekarang tahu berkat petugas yang ada di sini,” ungkapnya.

Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan, tetapi juga menjadi ajang untuk silaturahmi antara warga binaan. Ia berharap Lapas Sumedang semakin maju, dan proses pengerjaan rajutan dapat berjalan lancar. 

“Harapannya Lapas Sumedang bisa lebih maju lancar terus waktu pengerjaannya. Kalau harganya relatif dari Rp 15 ribu sampai Rp 24 ribu satu lembarnya, tergantung jenis dan tingkat kesulitannya,” harapannya.

Ekspor ke Belgia

Sementara itu Kalapas Sumedang, Ratri Eko Handoyo Saputro mengungkapkan, peserta kegiatan ini sebanyak 30 peserta yang menjadi 14-15 kelompok. Masing-masing terdiri dari 2-3 warga binaan. 

“Saat ini ada 30 peserta untuk melaksanakan rajut kelapa ini. Insya allah dari hasil kegiatan ini kita sudah bekerjasama dengan pihak perusahaan tersebut untuk kita ditarget melaksanakan ekspor barang ini ke negara Belgia,” kata Ratri.

Target dari kegiatan ini adalah mengekspor 640 produk rajutan ke Belgia. Berkat dukungan perusahaan yang siap mengirim barang langsung dari Sumedang.

Menurut Ratri, dalam pelatihan ini, para peserta berpeluang menghasilkan 3-4 rajutan per hari ukuran 3×3 meter. Sementara harganya bervariasi, antara Rp 2.000 hingga Rp 3.000 per meter.

“Dari perusahaan kita mendapatkan target untuk 640 pcs rajutan sabut kelapa. Nanti barangnya ini kita berangkatkan dari Sumedang untuk ekspor ke Belgia. Mereka kan di sini sistemnya itu kita bagi sekitar 14 atau 15 kelompok. Dari kelompok itu ada 3 sampai 2 warga binaan. Jadi dari mereka misalnya sehari bisa menghasilkan 3 atau 4  rajutan akan mendapatkan harga per meternya dari perusahaan itu variatif,” ungkap Ratri.

Proses Pembayaran untuk Warga Binaan

Pembayarannya itu setiap minggu melalui rekening Brizzi. Sehingga warga binaan dapat menghasilkan uang secara mandiri tanpa membebani keluarga mereka di luar. Kegiatan ini tidak hanya memberikan peluang kerja, namun mendorong semangat mereka untuk mandiri dan menghasilkan uang halal.

“Mereka sebelum bekerja mendapatkan arahan dulu untuk membuat rekening Brizzi. Itu honor langsung masuk ke mereka. Jadi teman-teman di sini bisa menghasilkan uang langsung tanpa membebani lagi keluarganya masing-masing,” katanya.

“Dengan usaha mereka sendiri di dalam Lapas itu hasilnya juga untuk mereka. Iya Alhamdulillah cukup misalnya membeli sabun cuci, kopi, rokok, Indomie dan lain sebagainya. Jadi tidak perlu lagi merepotkan keluarganya, belum tentu keluarga mereka yang ada di luar mempunyai uang,” tambahnya.

Ratri menjelaskan, pelatihan ini telah berlangsung selama tiga bulan dan harapannya dapat berlanjut setelah mereka bebas. Dengan cara ini, mereka dapat terus berkontribusi secara ekonomi, baik di dalam maupun di luar Lapas. 

“Saya sampaikan terus kepada mereka jangan sampai menyusahkan keluarga. Tapi kalian juga bisa menghasilkan jerih payah dari keringat mereka sendiri itu untuk mendapatkan uang yang halal,” ujarnya.

Kegiatan ini juga merupakan hasil dari silaturahmi yang baik antara petugas Lapas dan pihak perusahaan. Apalagi mereka memiliki komitmen untuk mendukung program pembinaan di dalam Lapas.

“Yang paling penting teman-teman ini jika nanti sudah bebas mereka juga mendapat kesempatan mengikuti kegiatan yang seperti ini di rumahnya masing-masing. Jadi nanti mereka minta bahannya kita kirim dan jika sudah selesai mereka sudah mendapatkan banyak hasilnya, bisa kembali mengirim ke lapas atau juga bisa langsung mendapatkan bayaran dari perusahaan,” pungkasnya. (Aang/R6/HR-Online)

PT Lite Bag Indonesia Kirim Perdana Tas Wanita Buatan Majalengka ke Spanyol

PT Lite Bag Indonesia Kirim Perdana 17.644 Tas Wanita Buatan Majalengka ke Spanyol

harapanrakyat.com,- PT Lite Bag Indonesia mencatat sejarah dengan mengirimkan ekspor perdana 17.644 tas wanita buatan Majalengka, Jawa Barat ke Spanyol. Pengiriman ini memiliki nilai...
Pengendara Sepeda Listrik di Sumedang Terjaring Operasi Keselamatan Lodaya 2025

Sejumlah Pengendara Sepeda Listrik di Sumedang Terjaring Operasi Keselamatan Lodaya 2025

harapanrakyat.com,- Sejumlah pengendara sepeda listrik di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, terjaring razia saat Operasi Keselamatan Lodaya 2025. Razia oleh Satlantas Polres Sumedang tersebut berlangsung...
Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis Mulai Berjalan di Seluruh Puskesmas Kota Banjar

harapanrakyat.com,- Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) bagi masyarakat yang berulang tahun, mulai berjalan di seluruh puskesmas di wilayah Kota Banjar, Jawa Barat. Launching program...
Profil Okan Kornelius, Minta Maaf ke Anak atas Kejadian Masa Lalu

Profil Okan Kornelius, Minta Maaf ke Anak atas Kejadian Masa Lalu

Profil Okan Kornelius kembali jadi sorotan. Okan Kornelius tidak dapat menyembunyikan emosinya saat membicarakan putra tercintanya, Jaden. Baru-baru ini, pria berusia 45 tahun itu...
Arti Mimpi Makan Buah Semangka

Mimpi Makan Buah Semangka Apa Artinya? Ada Pesan Tersembunyi

Mimpi makan buah semangka apa artinya? Mimpi ini membawa pesan tersembunyi yang berkaitan dengan kehidupan nyata. Semangka, dengan kandungan airnya yang melimpah dan rasanya...
Kepala desa bekerja di jepang

Kepala Desa di Ciamis Mengundurkan Diri Demi Kerja di Jepang

harapanrakyat.com,- Seorang kepala desa di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mengundurkan diri pada tahun 2024 dengan alasan yang tak biasa. Kepala desa tersebut mundur karena...