harapanrakyat.com,- Melemahnya daya beli masyarakat yang tercermin dari penurunan drastis omzet penjualan para pedagang hingga 80 persen di Kota Banjar, Jawa Barat, harus menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Banjar.
Baca Juga: Pedagang Pasar Banjar Tak Keberatan Retribusi Naik, Cuma Penjualan Sepi
Pengamat ekonomi Kota Banjar, Aep Saepul Hijbi, mengungkapkan sejumlah langkah-langkah strategis untuk menjaga stabilitas daya beli masyarakat tetap terjaga.
Langkah-langkah itu diantaranya melalui upaya jangka pendek. Caranya dengan memberikan bantuan kepada para pedagang yang kondisinya sudah terpuruk, agar usahanya bisa kembali bangkit.
Kemudian, memberikan bantuan akses permodalan untuk pedagang yang usahanya masih berjalan. Kondisi yang terjadi, menurutnya harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah.
Apalagi para pedagang turut berkontribusi pada pendapatan asli daerah melalui retribusi.
Jika tidak dicarikan solusi dan kondisi ini terus berlanjut, dikhawatirkan akan memperlambat laju pertumbuhan ekonomi.
“Pasar itu kan menghasilkan PAD. Kalau pedagangnya banyak yang tutup, ya nanti akan berimbas juga. Jadi harus dimitigasi dulu kendalanya seperti apa,” katanya.
Baca Juga: Omzet Penjualan Pedagang di Kota Banjar Turun hingga 80 Persen, Dampak Deflasi?
Perlu Intervensi Pemerintah Atasi Melemahnya Daya Beli Masyarakat di Kota Banjar
Lanjutnya menyebutkan, untuk mengatasi permasalahan tersebut juga perlu adanya intervensi pemerintah. Misalnya dengan membuat gerakan berbelanja di pasar bagi ASN (Aparatur Sipil Negara).
Gerakan berbelanja di pasar kemudian dituangkan dalam bentuk kebijakan atau regulasi. Menurutnya, upaya tersebut juga diterapkan di sejumlah daerah.
“Alternatif yang lain juga bisa, misalnya pemerintah kota membuat gerakan belanja ke pasar untuk ASN, dibuat kebijakan. Di daerah yang lain juga sama ada yang seperti itu,” ujar Aep Hijbi yang juga Pembina HIPMI Kota Banjar.
Selain itu, pemerintah juga harus melakukan rebranding Pasar Banjar. Misalnya menjadi pasar bersih untuk memberikan kenyamanan pengunjung, supaya masyarakat mau berbelanja ke pasar.
Ia menambahkan, selain upaya-upaya tersebut, juga harus dilakukan upaya jangka panjang dengan menarik investor dan penyediaan lapangan kerja.
Baca Juga: Harga Daging Ayam di Pasar Kota Banjar Tinggi, Pedagang Sepi Pembeli
“Meskipun untuk arah jangka panjang ini tentunya tidak bisa mengembalikan daya beli masyarakat dalam waktu singkat, karena membutuhkan proses yang cukup lama,” pungkasnya. (Muhlisin/R3/HR-Online/Editor: Eva)