harapanrakyat.com,- Batik ecoprint Kota Banjar Jawa Barat, milik pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Kota Banjar, kini terus berkembang dan menunjukkan progres pasar yang menjanjikan.
Baca Juga: Hari Batik Nasional, Pj Ketua PKK Jabar Pakai Batik Tasikmalaya
Usaha produksi batik ecoprint milik Suci Damayanti berada di RT 31, RW 100, Dusun Karangpucung, Desa Balokang, Kecamatan Banjar.
Suci mengatakan, pada momen hari batik ini ia membuat produk ecoprint terbaru dengan motif daun tarum yang menjadi tanaman khas Kota Banjar.
Sebelumnya ia juga telah membuat produk ecoprint dengan beragam jenis motif. Produk ecoprint tersebut memanfaatkan dedaunan yang ada di lingkungan sekitar.
“Kebetulan sekarang lagi ada motif terbaru dari kami, yaitu motif daun tarum. Jadi kita pakai cap dari dan tarum,” kata Suci kepada harapanrakyat.com, Selasa (1/10/2024).
Proses Pembuatan Batik Ecoprint Kota Banjar
Lanjutnya menjelaskan, proses pembuatan batik ecoprint Kota Banjar ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Karena bahan-bahan yang digunakan mengandalkan proses pembuatan dari alam.
Bahkan, untuk dapat menghasilkan satu batik ecoprint dari mulai awal prosesnya sampai menjadi bahan siap pakai. Bahan tersebut bisa dipakai sampai 6 hari kerja, itupun ketika cuaca terang.
Baca Juga: Sejarah Industri Batik Pekalongan dan Berkembangnya Syarikat Islam
“Ecoprint batik proses pembuatannya itu bisa sampai 5-6 hari kalau cuacanya terang. Karena kita main dengan alam jadi agak lama untuk pewarnaannya dan pengeringannya juga,” tuturnya.
Lebih lanjut Suci mengatakan, saat ini produk batik ecoprint miliknya terus berkembang dengan pangsa pasar ke luar daerah, seperti Pulau Jawa, Lombok, Bali dan Jakarta.
Untuk pemasaran produknya dalam bentuk kain. Harga yang dipatok untuk batik ecoprint kisaran Rp 500 ribu. Tergantung motif dan tingkat kesulitan pembuatan produk.
Sedangkan, untuk penjualan sendiri sementara ini tidak begitu mengalami kendala. Karena sudah memiliki pangsa pasar tersendiri dari komunitas batik ecoprint.
Baca Juga: Batik Dahon Ecoprint Asal Cijulang Pangandaran Tembus Kota Besar di Indonesia dan Asia
“Jadi untuk batik ini saya jualnya bentuk kain. Kalau bentuk pakaian banyak kendala, misalnya ukuran gak pas sama desain dan motifnya berbeda,” pungkas Suci. (Muhlisin/R3/HR-Online/Editor: Eva)