Selasa, April 22, 2025
BerandaBerita TerbaruAbu Musa Al Asyari Si Pemberani yang Lembut dan Bersuara Merdu

Abu Musa Al Asyari Si Pemberani yang Lembut dan Bersuara Merdu

Abu Musa Al Asyari yang bernama asli Abdullah bin Qais bin Sulaim adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW. Ia lahir di Zubaid, Yaman, pada tahun 21 sebelum Hijrah. Ia berasal dari Bani Al-Asyar dari keturunan Qahthan. 

Saat mendengar kabar kerasulan Nabi Muhammad SAW, Abu Musa segera pergi ke Makkah untuk masuk Islam. Setelah memeluk Islam, ia kembali ke Yaman untuk mengajarkan ajaran agama yang baru ia yakini kepada kaumnya.

Baca Juga: Abbas bin Abdul Muthalib Sosok yang Baik dan Taat Pimpinan

Ketika terjadi peristiwa Hijrah, Abu Musa bersama dua saudaranya, Abu Burdah dan Abu Ruhm, serta sekitar lima puluh orang kaumnya, berhijrah ke Habasyah (Ethiopia). Rombongan ini menaiki dua kapal, dan mereka kemudian bergabung dengan Nabi Muhammad di Madinah setelah peristiwa Pertempuran Khaibar pada tahun 628. 

Dalam perjalanan sejarah Islam, Abu Musa terkenal sebagai pemimpin yang berani dan bertanggung jawab. Ia memiliki banyak peran penting dalam berbagai peristiwa.

Peran Abu Musa Al Asyari dalam Perang dan Penyebaran Islam

Setelah ikut dalam Fathu Makkah pada tahun 629, Abu Musa berperan sebagai pemimpin pasukan Muslim dalam Pertempuran Authas setahun kemudian. Pertempuran ini merupakan bagian dari upaya kaum Muslim untuk melindungi dan memperluas wilayah Islam dari ancaman pihak lain. 

Abu Musa menunjukkan keberaniannya sebagai panglima. Kemudian ia dianggap sebagai sosok yang bertanggung jawab dan disegani oleh Rasulullah SAW serta para sahabat lainnya. Pada tahun 631, Rasulullah SAW mengutus Abu Musa bersama Mu’adz bin Jabal ke Yaman untuk menjadi pemimpin umat dan mengajarkan Islam kepada penduduk setempat. 

Sebelum mereka berangkat, Nabi Muhammad SAW memberikan nasihat kepada mereka untuk memudahkan urusan masyarakat, membawa kabar gembira, serta saling mendukung tanpa perselisihan. Nasihat ini menunjukkan pentingnya sikap toleransi dan kesabaran dalam menyebarkan ajaran Islam.

Kelebihan Abu Musa: Suara Merdu bak Daud

Salah satu kelebihan yang Abu Musa Al Asyari miliki adalah suara merdunya saat membaca Al-Qur’an. Rasulullah SAW bahkan pernah menyamakan suara Abu Musa dengan suara Nabi Daud AS. 

Dalam sebuah hadits riwayat dari Aisyah RA, suatu ketika Rasulullah SAW mendengar bacaan Al-Qur’an dari Abu Musa di masjid dan berkata, “Dia adalah seorang yang telah dikaruniai suara yang indah, seperti suara keluarga Daud.” 

Pengakuan ini menunjukkan betapa suara Abu Musa mampu menyentuh hati orang yang mendengarnya dan membawa ketenangan bagi pendengarnya.

Kelebihan suaranya membuat banyak sahabat meminta Abu Musa untuk membaca Al-Qur’an, termasuk Umar bin Khattab. Umar sering memintanya untuk melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an agar ia merasa lebih dekat dengan Allah. 

Baca Juga: Rafi bin Khadij, Remaja Tangguh di Medan Perang

Selain keindahan suaranya, bacaan Abu Musa juga terkenal penuh dengan rasa khusyuk dan penghayatan yang mendalam.

Kemuliaan Kaum Abu Musa dalam Al-Qur’an

Allah SWT juga memberikan pujian khusus kepada kaum Abu Musa Al Asyari dalam surah Al-Maidah ayat 54, yang berbunyi:

“Wahai orang-orang yang beriman, siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Dia mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang-orang mukmin dan bersikap tegas terhadap orang-orang kafir. Mereka berjihad di jalan Allah dan tidak takut pada celaan orang yang mencela.”

Ketika ayat ini turun, Rasulullah SAW menepuk pundak Abu Musa dan berkata, “Mereka (kaum tersebut) adalah kaum orang ini!” 

Pernyataan tersebut menunjukkan kehormatan dan keutamaan yang Allah SWT berikan kepada Abu Musa dan kaumnya, yang terkenal memiliki keberanian serta pemahaman yang dalam akan ajaran Islam. Kaum Abu Musa menjadi pelindung sunah-sunah Nabi dan bersikap tegas dalam menghadapi segala bentuk bid’ah.

Doa Rasulullah untuk Abu Musa

Selain pujian atas suara dan keberaniannya, Rasulullah SAW juga memberikan doa khusus kepada Abu Musa dan keluarganya. Dalam peristiwa setelah perang Hunain, Abu Musa diminta oleh Abu Amir, yang terluka parah, untuk memohon ampun kepada Allah atas dirinya kepada Nabi Muhammad SAW. 

Ketika Abu Musa menyampaikan pesan tersebut, Rasulullah SAW berdoa, “Ya Allah, ampunilah segala dosa-dosa Abu Amir.” Lalu, Rasulullah menambahkan, “Ya Allah, jadikanlah ia di hari kiamat nanti dengan derajat yang tinggi di atas para makhluk-Mu.”

Setelahnya, Abu Musa meminta Rasulullah SAW untuk mendoakan dirinya. Rasulullah pun berdoa, “Ya Allah, ampuni segala dosa Abdullah ibn Qais (Abu Musa) dan masukkanlah ia pada hari kiamat nanti pada tempat yang mulia.” 

Doa ini menjadi sumber keberkahan bagi Abu Musa dan keturunannya, menunjukkan betapa Rasulullah menghargai dan menyayangi sahabatnya ini.

Abu Musa adalah salah satu sahabat yang memiliki kedudukan istimewa di sisi Rasulullah SAW. Ia terkenal bukan hanya karena suara indahnya, tetapi juga karena keberanian dan tanggung jawabnya sebagai pemimpin dalam berbagai pertempuran. 

Baca Juga: Umair bin Wahab, Mualaf Saat Hendak Membunuh Rasulullah

Abu Musa Al Asyari juga memainkan peran penting dalam penyebaran ajaran Islam di Yaman dan daerah sekitarnya. Kehormatan dan doa yang Rasulullah SAW berikan kepada Abu Musa menunjukkan betapa mulianya posisi beliau di kalangan para sahabat, sehingga menjadi teladan bagi umat Islam sepanjang masa. (R10/HR-Online)

Cara Cek Layar iPhone Kena Dead Pixel dan Solusinya

Cara Cek Layar iPhone Kena Dead Pixel dan Solusinya

Cek layar iPhone kena dead pixel bisa membantu pengguna untuk menemukan solusinya. Hal ini karena pengguna iPhone pasti sulit untuk mengatasinya jika tidak tahu...
Juara Liga 1 Indonesia

Sedikit Lagi Menuju Juara Liga 1 Indonesia, Persib Bandung Hanya Butuh 8 Poin

Liga 1 Indonesia musim ini tampaknya tengah menjadi persaingan antar beberapa tim. Salah satunya Persib Bandung yang hanya membutuhkan delapan poin agar bisa mengunci...
Reaktivasi Jalur Rel Kereta Api Banjar-Pangandaran Masuk Rencana Tata Ruang Wilayah

Reaktivasi Jalur Rel Kereta Api Banjar-Pangandaran Masuk Rencana Tata Ruang Wilayah

harapanrakyat.com,- Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Banjar, Jawa Barat, memastikan program reaktivasi jalur kereta api Banjar-Pangandaran-Cijulang sudah tertuang dalam rencana tata...
Raka Cahyana

Tren Kembali Positif, Raka Cahyana: Kemenangan Persija untuk Jakmania!

Persija Jakarta menuai sorotan tajam karena tren negatif sejak awal tahun ini. Setelah berhasil mengalahkan Persik Kediri, tren negatif tersebut akhirnya berhenti. Bintang muda...
Angin Puting Beliung Terjang Pamulihan Sumedang, Sejumlah Rumah dan Fasilitas Sekolah Rusak

Angin Puting Beliung Terjang Pamulihan Sumedang, Sejumlah Rumah dan Fasilitas Sekolah Rusak

harapanrakyat.com,- Angin puting beliung menerjang dua Dusun di Desa Pamulihan, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (21/4/2025) sore. Merusak sejumlah rumah dan fasilitas...
Kaca Spion Mobil Bulat, Kecil tapi Perannya Besar

Kaca Spion Mobil Bulat, Kecil tapi Perannya Besar

Kalau Anda suka memperhatikan detail mobil, pasti pernah lihat spion yang bentuknya bulat dan unik. Spion mobil jenis ini biasanya menonjol di sisi mobil,...