harapanrakyat.com,- Belum tercover bantuan PKH, Cucu Kendarsih (60) warga Lingkungan Tanjungsukur, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman Kota Banjar, Jawa Barat, harus berjuang sendirian untuk menghidupi keluarganya.
Ia sudah lama ditinggal pergi suaminya yang telah lama meninggal. Sekarang ia hanya tinggal berdua bersama anaknya yang masih sekolah.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Cucu sebelumnya hanya mengandalkan penghasilan dari berjualan lauk-pauk di rumahnya.
Baca juga: Bocah 7 di Kota Banjar Diduga Alami Gizi Buruk, Butuh Bantuan Penanganan
Namun, kini ia tak bisa berjualan lagi karena kakinya terkena asam urat dan tangan kanannya patah karena terjatuh dari sepeda. Untuk aktivitas sehari-hari sementara ini mendapatkan bantuan dari anaknya.
Ia pun sudah berupaya berobat untuk menyembuhkan asam uratnya tersebut. Namun ia mengaku kadang terkendala keuangan untuk berobat.
“Sekarang cuma tiduran saja nggak bisa ke mana-mana. Untuk keperluan kalau pengen makan ada yang bantu sama anak saya,” ucapnya, Senin (16/9/2024).
Cucu bercerita, dulu ketika masih berjualan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari masih bisa mencukupi. Tetapi karena sekarang kondisinya sedang sakit, sehingga tidak bisa lagi berjualan.
Ia mengaku untuk kebutuhan sehari-hari ia juga kerap mendapatkan bantuan dari saudara-saudaranya yang lain. Termasuk biaya sekolah untuk anaknya tersebut.
“Waktu masih jualan mah masih bisa. Kalau buat makan cukup kadang-kadang dapat dari saudara-saudara yang lain,” katanya.
“Sekarang lagi berhenti, tangan nggak bisa digunakan. Kaki kan kalau habis dari berobat cuma bisa buat berdiri sebentar, lalu duduk lagi,” ucapnya menambahkan.
Belum Tercover Bantuan PKH
Cucu mengatakan, selama ini sudah pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah, seperti program bantuan Rp 600 ribu. Kemudian juga mendapat beras rastra daerah setiap bulan berupa 5 kilogram beras.
Ia mengaku terakhir kali mendapat bantuan tersebut pada bulan Januari lalu. Namun sampai sekarang belum ada lagi bantuan tersebut.
Ia juga mengaku telah mendaftar bantuan program keluarga harapan (PKH) sejak dua bulan yang lalu, tinggal menunggu survei ke rumah. Namun sampai saat ini belum ada kabar lagi.
“Dulu pernah waktu yang dari kantor pos Rp 600 ribu. Terus tiap bulan dapat beras rastra 5 kilo tapi setelah Januari nggak ada lagi. Saya juga sudah ngajuin PKH sudah dua bulan tapi belum ada yang survey ke rumah,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua RT setempat Uwen Alwen membenarkan kondisi warganya tersebut. Menurutnya warga tersebut sudah diajukan berbagai program bantuan pemerintah.
Program bantuan tersebut seperti bantuan untuk lansia, kemudian juga bantuan beras. Lingkungan juga sering memberikan bantuan kepada warga tersebut.
Adapun untuk bantuan PKH, pihaknya juga sudah membantu mengajukannya, namun tinggal menunggu survei dan ACC.
“Untuk bantuan itu sering, dulu BLT sudah ada bantuan lansia juga sudah. Kami juga sering berinisiatif untuk membantu tinggal yang PKH. Semoga nanti bisa secepatnya dapat bantuan,” katanya. (Muhlisin/R6/HR-Online)