harapanrakyat.com,- Teror ketuk pintu di Kota Banjar, Jawa Barat, kini semakin meresahkan. Kali ini dialami warga Lingkungan Pangadegan, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman.
Kejadian teror ketuk pintu itu baru saja dialami warga yang bernama Asep Supriadi dan istrinya, pada Kamis (12/9/2024) sekitar pukul 18.00 WIB.
Saat itu, ia bersama istrinya kebetulan sedang bercerita tentang teror ketuk pintu yang terjadi di Lingkungan Cibulan, Kelurahan Banjar.
Baca juga: Teror Ketuk Pintu Rumah Bikin Resah Warga Kota Banjar
Namun, tidak berselang lama istri Asep mendengar suara ada yang mengetuk pintu rumahnya. Karena ketakutan, istrinya pun langsung lari menghampiri Asep yang saat itu berada di dapur.
“Selang beberapa menit setelah cerita yang ramai di Cibulan itu, kejadian di rumah saya sama ada yang ketuk pintu. Padahal pintu posisinya sedikit terbuka,” kata Asep, Jumat (13/9/2024).
Kronologi Teror Ketuk Pintu di Pataruman
Ia menjelaskan, setelah ia mengecek ke depan sama sekali tidak melihat tanda-tanda orang datang. Karena merasa takut, istrinya yang tengah hamil pun langsung meminta untuk mengantarkan ke rumah orang tuanya.
Lanjut Asep, saat sedang mengantarkan istrinya ke rumah orang tuanya, ia meminta adiknya untuk datang dan menginap di rumahnya.
“Saya anterin istri ke rumah mertua setelah isya. Terus nelpon adik suruh nginep di rumah saya,” jelasnya.
Kemudian, sambil menunggu Asep pulang, adiknya saat itu duduk di depan teras rumah. Namun, tiba-tiba ia mendengar suara orang menginjak ranting dan daun kering dari belakang rumah.
“Posisi masih di mertua nganterin istri, adik ada ngabarin ke istri saya katanya ada orang turun dari belakang rumah,” ungkapnya.
Terpisah, adik Asep Supriadi, Anto Herdiana mengatakan, saat mendengar suara orang turun dari belakang rumah ia refleks langsung menghampiri ke arah belakang.
“Saya lagi main handphone nungguin kakak, tiba-tiba ada orang dari atas ke bawah. Saya refleks langsung mendatangi,” ucap Anto.
Menurutnya, ia melihat ada seorang pria tidak dikenal menggunakan baju lengan panjang berwarna hitam, celana jeans, dan membawa senjata tajam berupa golok.
Anto menjelaskan, ketika ia menyorot lampu senter handphone, pria itu memalingkan wajahnya dan langsung pergi kabur ke atas kebun.
Ia pun mengaku takut hingga gemetaran karena melihat pria itu. Apalagi pria itu membawa sajam dan sempat akan menghampiri rumah kakaknya.
“Kelihatan bawa golok karena sama saya sorot pake senter handphone. Mau saya kejar tapi takut malah balik lagi ke saya karena dia bawa golok. Mau teriak juga kan posisinya di sini cuma ada dua rumah,” jelasnya.
Setelah mengalami kejadian itu, kakaknya pun langsung laporan kepada ketua RT setempat. Kemudian, tidak berselang lama warga dan polisi pun datang.
Setelah melakukan pengecekan di lokasi, polisi dan warga menemukan tanda-tanda dari rumput yang rusak seperti baru diinjak.
“Kakak saya laporan ke RT dulu, kemudian polisi datang cek TKP memang benar jejak kakinya ada,” pungkasnya. (Sandi/R6/HR-Online)