Pohon kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan dengan prospek yang menjanjikan. Teknik budidaya tanaman kakao relatif mudah Anda terapkan. Petani dapat melakukan proses panen setiap hari ketika buah kakao sudah mencapai kematangan atau siap untuk dipetik.
Baca Juga: Cara Budidaya Bunga Krisan Potong, Bisa Jadi Ladang Cuan
Teknik Budidaya Tanaman Kakao Agar Panen Berlimpah
Kakao adalah tanaman yang menghasilkan cokelat, yang menjadi salah satu makanan dan perasa favorit banyak orang, terutama di Indonesia. Banyak masyarakat yang kini menjual produk cokelat, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Kakao termasuk dalam keluarga Malvaceae, kelas Magnoliopsida, dan genus. Ini merupakan tanaman budidaya dengan permintaan tinggi.
Pohon kakao bisa tumbuh hingga 10 hingga 13 meter, tetapi petani biasanya memangkas pohon agar tidak lebih dari 5 meter untuk memudahkan perawatan dan panen. Selain itu, petani juga memastikan kanopi pohon cukup luas untuk meningkatkan produktivitas cabang kakao.
Kakao Indonesia memiliki potensi tinggi, namun kualitas biji kakao masih menjadi tantangan. Masalah seperti fermentasi yang kurang, kelembaban rendah, ukuran biji tidak seragam, dan rasa yang tidak konsisten menyebabkan harga kakao Indonesia di pasar global lebih rendah.
Meskipun memiliki kandungan lemak yang baik, biji kakao Indonesia sering mendapatkan potongan harga dalam perdagangan internasional. Sekitar 86,09% biji kakao Indonesia berkualitas rendah, menerima potongan harga 10-15% dari harga pasar internasional.
Tanaman kakao memiliki prospek bisnis yang sangat menjanjikan. Untuk memanfaatkan peluang tersebut secara maksimal, penting untuk menerapkan teknik budidaya yang tepat. Teknik yang benar akan memastikan proses penanaman berjalan sukses hingga masa panen, meningkatkan hasil dan kualitas produksi kakao.
1. Persiapan Lahan Tanam
Langkah pertama dalam teknik budidaya tanaman kakao adalah mempersiapkan lahan tanam. Petani biasanya memulai dengan membersihkan lahan untuk memastikan area tersebut bebas dari gulma dan tanaman pengganggu lainnya.
Untuk mencegah pertumbuhan gulma seperti rerumputan, petani sering menanam tanaman penutup tanah, seperti polong-polongan. Selain itu, penting untuk menanam tanaman pelindung seperti Albazia, Lamtoro, dan Gleresidae.
Tanaman pelindung ini harus Anda tanam sekitar satu tahun sebelum menanam kakao untuk memberikan perlindungan dan menciptakan lingkungan yang optimal bagi tanaman kakao. Pengolahan tanah juga perlu Anda lakukan secara mekanis untuk mempersiapkan lahan bagi penanaman kakao.
2. Pembibitan Tanaman
Dalam teknik budidaya tanaman kakao, pembibitan dapat dilakukan dengan biji kakao. Petani memilih buah kakao yang sudah matang dan sehat, biasanya yang berada di bagian tengah pohon, untuk dijadikan benih.
Setelah itu, daging buah dibersihkan menggunakan abu dan biji kemudian dikecambahkan. Namun, metode yang lebih efisien adalah menggunakan bibit sambung pucuk.
Teknik ini sering menjadi pilihan karena memungkinkan tanaman kakao berbuah lebih cepat daripada pembibitan dari biji. Dengan bibit sambung pucuk, petani bisa mempercepat masa panen dan meningkatkan hasil produksi kakao.
3. Penanaman Tanaman
Penanaman kakao bisa Anda mulai dengan pembuatan ajir, yang merupakan potongan kayu atau bambu dengan tinggi antara 80 hingga 100 sentimeter. Setelah ajir terpasang, jarak tanam untuk kakao biasanya 3 x 3 meter, 4 x 4 meter, atau 3,5 x 2,5 meter, dengan ukuran lubang tanam sekitar 60 x 60 x 60 sentimeter.
Baca Juga: Budidaya Tebu Hijau, Tawarkan Peluang Usaha yang Patut Dilirik
Mengatur jarak tanam juga termasuk teknik budidaya tanaman kakao. Jarak tanam ini ditentukan berdasarkan bahan dan ukuran pohon. Selain itu, untuk pohon pelindung, jarak tanamnya biasanya sekitar 1,5 x 1,5 meter, tergantung pada luas area.
Teknik budidaya kakao mencakup empat pola tanam utama:
- Pola tanam segi empat dengan pohon pelindung segi empat.
- Pola tanam segi empat dengan pohon pelindung segitiga.
- Pola tanam berpagar ganda dengan pohon pelindung segitiga.
- Pola tanam berpagar ganda dengan pohon pelindung segi empat.
4. Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman kakao meliputi beberapa metode:
- Pemangkasan: Pemangkasan pohon pelindung menjaga fungsi jangka panjang, sementara pada tanaman kakao meningkatkan produksi, mencegah serangan hama, dan membentuk tajuk pohon.
- Penyiangan dan Penyiraman: Penyiangan menghilangkan gulma yang mengganggu, sedangkan penyiraman rutin membantu pertumbuhan dan menjaga kelembaban tanah.
- Pemupukan: Gunakan pupuk seperti urea, KCl, TSP, dan Kieserite sesuai umur pohon kakao.
- Pengendalian Hama: Lakukan sanitasi lahan, pangkas tanaman terinfeksi, dan gunakan pestisida untuk mengatasi hama seperti ulat dan jamur.
5. Panen Kakao
Panen kakao dapat Anda lakukan dengan memetik atau memotong tangkai buah yang sudah matang, biasanya sekitar 5,5 hingga 6 bulan setelah berbunga. Buah yang matang biasanya berwarna merah atau kuning, dan sebaiknya menyisakan sepertiga bagian tangkai.
Setelah panen, masukkan buah kakao ke dalam karung untuk pemecahan. Selanjutnya, biji kakao difermentasi, dikeringkan, dan disortasi untuk mendapatkan hasil olahan yang berkualitas.
Prospek Bisnisnya
Tanaman kakao memiliki potensi bisnis yang sangat prospektif jika Anda budidayakan dengan baik. Permintaan biji kakao yang tinggi, baik dari industri makanan dan minuman dalam negeri maupun untuk ekspor, menjadikan usaha ini menguntungkan.
Indonesia adalah salah satu eksportir biji kakao terbesar di dunia, sehingga tanaman kakao akan banyak perusahaan cari. Olahan cokelat dari biji kakao tidak hanya bermanfaat untuk makanan dan minuman, tetapi juga untuk kesehatan dan kecantikan.
Untuk memulai bisnis kakao, pertimbangkan tiga hal. Pertama, investasi awal untuk lahan, peralatan, dan bibit. Kedua, biaya operasional bulanan seperti upah pekerja dan penyusutan. Sedangkan ketiga, biaya variabel seperti perawatan, pengemasan, dan transportasi.
Baca Juga: Budidaya Ganggang Air Tawar, Peluang Bisnis yang Potensial
Dengan persiapan, perhitungan, dan teknik budidaya tanaman kakao yang tepat, Anda dapat menghitung total biaya operasional dan memperkirakan pendapatan dari panen. Pendapatan bulanan dapat Anda hitung dengan mengalikan hasil panen harian dengan harga jual biji kakao, kemudian dikalikan 30 hari. (R10/HR-Online)