harapanrakyat.com,- Seorang pelajar bernama Ghazwan Ghaisani (15) meninggal dunia diduga jadi korban pengeroyokan anggota geng motor di Jalan Letjen Mashudi Kota Tasikmalaya, Minggu (22/9/2024) dini hari.
Bahkan, peristiwa tersebut selain menghebohkan warga Tasikmalaya, juga foto korban tersebar di Grup Facebook Forum Diskusi Warga Kota dan Kabupaten Tasikmalaya.
Dalam postingan di grup, salah satu anggota yang bernama Aby Syfa menuliskan keterangan unggahannya itu.
Baca juga: Kelompok Bermotor di Tasikmalaya Kembali Berulah, Serang Warga yang Lagi Nongkrong
“Korban meninggal dikeroyok oleh berandalan geng motor, TKP Jl letjen Mashudi Depan Perum Garuda Mas tadi malam,” tulisnya.
Kronologi Dugaan Pengeroyokan Anggota Geng Motor
Sementara itu, Maman, salah seorang warga dan juga saksi mata mengungkapkan sempat mendengar ada keributan. Saat itu, ada juga suara knalpot bising meraung-raung di lokasi kejadian.
“Awalnya saya melihat ada lebih 5 orang berkumpul. Kemudian datang motor dari arah bunderan gobras meraung-raungkan motornya,” kata Maman.
Saat itu, sambungnya, orang yang berkumpul tersebut menunjuk-nunjuk korban yang tengah melintas. Seketika itu pula mereka melemparkan bambu ke tengah jalan.
“Mungkin terinjak bambunya hingga terdengar suara motor jatuh. Soal ada pemukulan atau tidak kurang tahu, karena saya tidak berani keluar untuk melihatnya. Saya dengar juga ada yang bilang sudah-sudah. Sementara yang dibonceng terlihat berdiri sambil menghubungi temannya,” papar Maman.
Sekitar setengah jam, lanjut Maman, korban tergeletak lokasi kejadian. Baru kemudian ada pengendara yang berhenti dan mengantarkan serta melaporkan ke Polsek Cibeureum. Tidak lama dari itu pula polisi datang ke lokasi.
Sementara itu, Elan yang juga kerabat korban terkejut mendengar kabar jika korban sudah berada di kamar mayat RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya.
“Saya melihat luka saudara saya di kepala samping kiri sampai ke belakang. Ada sih, ada kejanggalan. Soalnya lukanya tidak wajar, karena posisi letak jatuh motor sangat jauh,” katanya.
Ia pun berharap kepolisian dapat menuntaskan kasus ini jika benar ada indikasi penganiayaan.
“Semoga cepat terungkap dan semoga tertangkap pelakunya. Sekarang korban berada di Bandung untuk proses otopsi,” pungkasnya.
Menanggapi hal tersebut, Kapolsek Cibeureum AKP Nurozi mengaku masih menyelidiki kasus yang membuat pelajar meninggal dunia.
“Masih kita selidiki. Kita juga belum bisa menyimpulkan. Yang pasti, ketika anggota kami ke lokasi, korban sudah meninggal dunia” singkatnya. (Apip/R6/HR-Online)