harapanrakyat.com,- Puluhan warga turun ke Sungai Ciputrahaji sebagai bentuk protes terhadap pencemaran limbah. Puluhan warga yang melakukan aksi berasal dari Desa Sukamukti, Kecamatan Pamarican, dan Desa Sindangsari, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Baca Juga: Sungai Ciputrahaji Banjarsari Ciamis Tercemar Limbah Tempe, Airnya Hitam dan Bau
Dalam aksinya itu, puluhan warga dari dua kecamatan tersebut turun ke Sungai Ciputrahaji untuk melihat secara langsung kondisi air sungai yang berubah menjadi hitam.
Bahkan sudah mengeluarkan aroma bau menyengat yang disebabkan oleh pembuangan limbah pabrik pengolahan tahu dan tempe .
Warga pun berharap Pemerintah Kabupaten Ciamis melalui dinas terkait untuk bertindak tegas terhadap pelaku pembuang limbah.
Bahkan mereka mengancam akan menutup paksa saluran pembuangan, dan menutup paksa pabrik pengolahan tahu tempe yang berada di Desa Sukasari, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis.
Kecewa Pemkab Ciamis Tak Tindak Tegas, Puluhan Warga Turun ke Sungai
Karman, warga Desa Sukamukti mengaku kecewa atas tidak adanya tindakan tegas dari Pemkab Ciamis, terkait limbah yang mencemari Sungai Ciputrahaji.
“Sudah bertahun-tahun Sungai Ciputrahaji ini tercemar oleh limbah. Dampak dari limbah ini sangat terasa kepada kami warga yang ada di wilayah Desa Sukamukti. Terutama yang ada di dekat sungai,” katanya, Minggu (29/09/2024).
Menurut Karman, warga Desa Sukamukti sudah pernah melayangkan protes kepada pihak Pemerintah Desa Sukasari, terkait adanya limbah pengolahan tahu tempe yang langsung dibuang ke Sungai Ciputrahaji.
Baca Juga: Longsor Sungai Ciputrahaji Ciamis Kian Parah, Puluhan Rumah Terancam
Ia menyebutkan, protes tersebut disampaikan melalui surat dengan dibubuhi tanda tangan warga. Namun, hingga saat ini tidak ada tindakan apa-apa dari pihak pemerintah.
“Maka dari itu, hari ini kami menggelar aksi ini sebagai bentuk aksi keras terhadap limbah. Jika Pemkab Ciamis tidak segera melakukan penutupan, kami warga yang akan langsung menutup salurannya secara paksa. Bila perlu kami akan datang beramai-ramai ke pabrik pengolahan tahu tempenya,” tutur Karman.
Warga Minta BBWS Turun Tangan
Selain itu, lanjutnya, warga juga berharap pihak BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) bisa turun tangan menutup saluran yang masuk ke Sungai Ciputrahaji.
“Karena saya yakin pembuatan salurannya ini ilegal. Pihak pabrik membongkar tanggul untuk menyimpan pipa pembuangan yang dibuang dari pabrik menuju sungai,” ujar Karman.
Akibat tercemari limbah, saat ini masyarakat tidak bisa lagi memanfaatkan air Sungai Ciputrahaji akibat sudah terkontaminasi limbah. Bahkan jika malam hari serangan nyamuk juga kerap terjadi.
“Tapi pemerintah hanya terdiam tanpa adanya tindakan. Kami harap Pemkab Ciamis itu jangan hanya melindungi pengusaha, tapi lihat nasib warga yang terkena dampaknya. Limbahnya sangat besar, bayangkan sekelas ikan sapu saja yang tahan kondisi air keruh sampai mati,” ungkap Karman.
Pemdes Sukamukti Minta Pemkab Perhatikan Nasib Warga
Sementara itu, Kepala Desa Sukamukti Agus Ilham mengatakan, terkait limbah yang mencemari sungai, pihaknya tidak bisa berbuat banyak saat mendengar dan melihat aksi warganya tersebut.
“Ini murni keluhan warga. Sementara limbahnya berasal dari wilayah desa lain yang ada di Kecamatan Banjarsari,” kata Agus Ilham.
Karena itulah, pihaknya memohon kepada Pemkab Ciamis melalui dinas terkait agar memperhatikan nasib warga desanya.
Baca Juga: Warga Banjarsari Ciamis Keluhkan Pencemaran Sungai Ciputra Haji, Diduga dari Limbah Tahu
“Kalau bisa semua limbah itu jangan ada yang dibuang ke sungai, sehingga sungai ini kembali bisa dimanfaatkan oleh warga,” tandasnya. (Suherman/R3/HR-Online/Editor: Eva)