harapanrakyat.com,- Dinas Pendidikan Kota Banjar, Jawa Barat, menyampaikan sampai saat ini belum ada program makan bergizi gratis untuk anak sekolah.
Seperti diketahui, beberapa wilayah di Indonesia sudah mulai melakukan uji coba program makan bergizi gratis untuk siswa.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar, Kaswad, melalui Kabid Pendidikan Dasar, Surdam mengatakan, sampai saat ini di Kota Banjar program tersebut belum ada.
Baca juga: Sekolah di Kota Banjar Ini Wajibkan Siswanya Pakai Masker, Kenapa?
Menurutnya, hal itu karena keterbatasan dana untuk melaksanakan program makan gratis tersebut.
“Untuk program makan siang gratis sebagaimana sudah diprogramkan oleh presiden terpilih. Di Kota Banjar sampai saat ini belum ada program tersebut karena belum memiliki dana untuk itu,” kata Surdam, Jumat (20/9/2024).
Dana BOS tidak Boleh untuk Alokasi Makan Gratis
Ia menjelaskan, meskipun dipaksakan dengan menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), namun hal itu tidak boleh.
“Dan kalau memang kita paksakan juga dari BOS itu tidak boleh. Karena yang namanya makan gratis itu termasuk dana personal, bukan dana operasional. Karena BOS yang ada itu adalah untuk operasional sekolah,” jelasnya.
Lebih lanjut, Surdam menambahkan, tujuan program tersebut menjamin agar siswa sehat dengan makanan yang bergizi, selain itu juga untuk membantu meringankan masyarakat yang kurang mampu.
“Kalau saya lihat karena ini kepentingan politik, itu pertama untuk menjamin anak-anak supaya sehat, kedua juga untuk meringankan beban masyarakat terutama kurang mampu, termasuk mencegah siswa jajan di sekolah makanan yang mengandung zat berbahaya,” tambahnya.
Sementara itu, berdasarkan data per bulan September 2024, jumlah siswa SD di Kota Banjar sebanyak 14.148 orang, dengan rincian 7325 laki-laki dan 6823 perempuan.
Sedangkan, untuk jenjang SMP jumlah keseluruhan siswa sebanyak 7840 dengan rincian 3996 laki-laki dan 3844 perempuan.
Kendati begitu, Surdam menyambut baik jika ada program makan bergizi gratis di Kota Banjar, karena untuk meminimalisir jajanan yang mengandung zat berbahaya, dan membantu meringankan beban orang tua.
“Harapannya saya sangat menyambut baik kalau memang di Banjar program seperti itu. Pertama sekali lagi ini untuk meminimalisir jajanan siswa yang berbahaya, kedua akan sangat meringankan beban yang dipikul orang tua,” pungkasnya. (Sandi/R6/HR-Online)