harapanrakyat.com,- Pilkada Jakarta 2024 kemungkinan akan berlangsung dalam dua putaran. Hal ini, tak jauh beda dengan Pilkada Jakarta pada 2017 silam.
Menurut Kepala Peneliti Political Strategy Group (PSG), Ahsan Ridhoi, Pilkada Jakarta 2024 mengingatkannya pada Pilkada 2017. Di mana saat itu, juga melibatkan tiga pasangan kandidat dan Pilkada Jakarta berakhir dalam dua putaran.
Dalam rilis survei yang berlangsung di Kebon Sirih Jakarta, Sabtu (7/9/2024), Ahsan mengungkapkan, 39 persen responden cenderung mendukung Anies Baswedan.
Baca Juga: Rano Karno Ajak Mantan Gubernur untuk Sinergi Bangun Jakarta yang Lebih Baik
Sementara Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mendapatkan dukungan 22 persen, dan Ridwan Kamil meraih 15 persen.
“Hasil ini menunjukkan, bahwa warga Jakarta masih memiliki kenangan manis dengan kepemimpinan Anies dan Ahok,” kata Ahsan.
Menariknya, Ridwan Kamil menjadi satu-satunya calon yang resmi mendaftar sebagai calon gubernur Jakarta. Sementara Anies dan Ahok, meskipun hasil surveinya tinggi, tidak mendaftar sebagai calon gubernur Jakarta.
“Ridwan Kamil harus menghadapi tantangan berat jika berhadapan langsung dengan Anies atau Ahok. Dalam survei head to head, Anies diproyeksikan bisa memenangkan satu putaran melawan Ridwan Kamil. Namun, persaingan dengan Ahok akan lebih ketat dengan selisih suara yang tipis,” ungkap Ahsan.
Baca Juga: Respon Ridwan Kamil saat Ditolak Warga Jakarta Utara
Lebih lanjut, Ahsan juga menyoroti meski 58 persen responden, mungkin akan memilih Ridwan Kamil, hanya 19 persen yang benar-benar loyal.
Sementara itu, 42 persen responden memastikan tidak akan mendukung Ridwan Kamil, siapapun lawannya. Sehingga, keberadaan swing voter atau pemilih yang belum menentukan pilihan menjadi krusial.
Anies dan Ahok Gagal Berlaga, Pilkada Jakarta Dua Putaran Kian Terbuka
Skenario Pilkada Jakarta 2024 menjadi semakin menarik, setelah Anies dan Ahok batal berlaga. Dengan demikian, peluang dua putaran dalam Pilkada Jakarta 2024 ini masih sangat terbuka lebar.
PSG mencatat, setelah pengumuman resmi pasangan Ridwan Kamil-Suswono, Pramono-Rano, dan Dharma Porengkun, terdapat potensi pergeseran suara signifikan. Terutama, dari pemilih Anies dan Ahok.
Lebih jauh Ahsan mengingatkan, pasangan calon tidak bisa mengandalkan kampanye di media sosial saja. Mereka harus mampu membangun narasi yang kuat, soliditas tim kampanye, dan strategi logistik yang menyentuh basis-basis pemilih yang mengambang.
“Pasangan Ridwan Kamil-Suswono harus lebih peka terhadap aspirasi warga Jakarta, terutama dalam isu hunian yang menjadi perhatian utama banyak responden. Memperhatikan harapan warga dan mendekati basis pendukung Persija, menjadi tantangan tersendiri bagi mereka,” ujar Ahsan.
Baca Juga: Tingkatkan Keamanan Warga Jakarta, Pramono Anung Dorong Pemanfaatan CCTV di RT/RW
Dengan demikian, persaingan di Pilkada Jakarta 2024 akan sangat dinamis, dan kemungkinan terjadinya dua putaran kian terbuka.
“Tantangan berat bagi Ridwan Kamil-Suswono dan Pramono-Rano untuk menarik dukungan dari pemilih Anies dan Ahok. Jika salah satu dari mereka berhasil merayu Anies untuk menjadi juru kampanye, peta elektoral bisa berubah signifikan,” pungkas Ahsan. (Feri Kartono/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)