harapanrakyat.com,– Petani di Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat menanam kopi yang dianggap berumur panjang dan harganya stabil. Kopi tersebut adalah kopi arabika.
Petani kopi asal Langkaplancar, Nanang, mengaku menanam kopi di kebun peninggalan orang tuanya.
“Saya memiliki beberapa pohon kopi setelah saya rawat, pohon kopi itu tumbuh dengan sehat dan berbuah lebat padahal pohon kopi itu sudah berumur lebih dari 10 tahun,” katanya, Minggu (15/9/2024).
Baca Juga: Siswa MAN 2 Pangandaran Dapat Pengetahuan Kepemiluan dari Panwaslu
Nanang pun memutuskan untuk menanam 1000 pohon kopi di kebun miliknya. “Alhamdulillah di usianya yang baru 2 tahun, pohon kopi sudah mulai berbunga,” katanya.
Ia pun bertekad menanam lebih banyak pohon kopi setelah menanam 1000 pohon. “Ini adalah penanaman awal dan akan terus dikembangkan sekarang saya sudah menyemai sebanyak 6000 pohon yang sebentar lagi akan ditanam,” paparnya.
Alasan Petani di Langkaplancar Pangandaran Tanam Kopi Arabika
Nanang ini memilih menanam kopi arabika karena usianya yang panjang dan harganya pun cukup stabil.
“Sepengetahuan saya biji kopi arabika tidak pernah kurang dari Rp. 20.000 per kilogram, bahkan jika harganya lagi bagus bisa mencapai Rp. 30.000 sampai 50.000 per kilogramnya, usianya juga bisa mencapai 25 tahun masa produktifnya,” jelasnya.
Ia pun memupuk tanaman kopi arabika yang ditanamnya dengan pupuk organik. Tujuannya agar usia produktifnya lebih panjang.
“Dari mulai tanam sampai mulai belajar berbuah usianya 2 tahun dan di usia 3 tahun sudah mulai produktif. Nanti setelah usia pohon sudah 7 tahun semua pohon ini akan dipotong dan distek. Hal itu agar pohonnya tidak terlalu tinggi dan buahnya lebih lebat,” tambahnya.
Menurut Nanang, setelah dipotong, satu pohon kopi bisa menghasilkan 15 sampai 20 kilogram.
“Jadi nanti jika usia pohon kopi ini sudah 7 tahun semuanya akan distek agar pohon kopinya tidak terlalu tinggi dan berbuah maksimal,” imbuhnya.
Baca Juga: Polisi Bubarkan Sekelompok Remaja yang Meresahkan di Pangandaran, Dua Samurai Disita
Warga lainnya pun mulai mengikut jejak Nanang, setelah melihat tanaman kopinya cukup menghasilkan.
“Setelah saya mengembangkan kopi seperti ini banyak masyarakat yang melihat dan mengikuti jejak saya dengan mencoba menanam pohon kopi,” tandasnya. (Enceng/R7/HR-Online/Editor-Ndu)