harapanrakyat.com – Pemerintah Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, mengeluarkan surat edaran kewaspadaan dan kesiapsiagaan gempa bumi Megathrust Selat Sunda. Hal ini sebagai tindak lanjut terhadap surat edaran Gubernur Jawa Barat yang lebih dulu keluar dengan Nomor 128/PB.01.03.BPBD tanggal 2 September 2024.
Baca Juga : Gempa Bumi Guncang Bandung Raya, Rumah Warga Alami Kerusakan
Pj Bupati Bandung Barat, Ade Zakir mengungkapkan, latar belakang pihaknya mengeluarkan surat edaran ini. Selain tindak lanjut dari surat edaran Gubernur juga lantaran gempa bumi M 5,3 yang berpusat di Kabupaten Sukabumi, pada Minggu (15/9/2024) lalu.
Menurutnya, gempa bumi yang terjadi sekitar pukul 16.54 WIB dampaknya terasa hingga ke Bandung Barat. Terbukti, benteng SDN Tipar sepanjang 30 meter di Desa Laksanamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat roboh akibat gempa bumi tersebut.
“Dari sana, kami merasa perlu adanya upaya kesiapsiagaan yang terus menerus baik mitigasi bencana struktural maupun non struktural. Hal ini jugalah yang memicu Pemda mengeluarkan surat edaran tersebut,” katanya.
Ade menegaskan, dari data BMKG, gempa bumi Megathrust memiliki potensi energi yang signifikan. Selain itu, juga berpotensi terjadi sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Untuk meningkatkan mitigasi non struktural, kata Ade, hal ini penting untuk ia lakukan. Sehingga masyarakat akan lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan terjadinya gempa bumi di wilayah Megathrust Pantai Selatan Jawa Barat.
“Sementara upaya peningkatan mitigasi struktural yaitu berupa penyediaan papan informasi, rambu bahaya dan jalur evakuasi. Selain itu, memastikan ketersediaan Tempat Evakuasi Sementara (TES), Tempat Evakuasi Akhir (TEA), dan mengaktifkan sistem peringatan berbasis budaya lokal seperti kentongan, speaker masjid dan alarm,” tuturnya.
Baca Juga : Pj Gubernur Jawa Barat Segera Kunjungi Lokasi Terdampak Gempa Bumi di Kabupaten Bandung
Kesiapsiagaan Gempa Bumi Megathrust, Pemkab Bandung Barat Lakukan Ini!
Lebih lanjut, Ade menjelaskan, pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan kesiapan alat penunjang peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan potensi gempa bumi di Bandung Barat. “Hal yang penting juga adalah dengan memeriksa kesiapan alat peringatan dini, sistem komunikasi kebencanaan dan tempat evakuasi memadai,” ujarnya.
Ade menegaskan untuk melakukan hal tersebut pihaknya bakal menyelenggarakan edukasi, pelatihan dan simulasi tanggap darurat bencana secara berkala. Sasaran edukasi itu kepada staf pemerintahan, masyarakat maupun relawan.
“Kami tentu akan libatkan masyarakat langsung dalam program kesiapsiagaan dan pembentukan tim relawan bencana. Selain itu, kami juga akan menyediakan jalur komunikasi efektif untuk penyebaran informasi terkait potensi bencana dan langkah-langkah tanggap darurat mengantisipasi gempa bumi Megathrust,” tuturnya. (Juhaeri/R13/HR Online/Editor-Ecep)