Budidaya keong sawah kini menjadi salah satu usaha yang sangat menjanjikan, terutama di daerah Jawa Barat dan Jawa Timur. Hal ini karena tingginya permintaan terhadap keong sawah.
Baca Juga: Cara Ternak Cucak Rowo yang Berpeluang Sukses
Dengan demikian, keong ini memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Keong sawah terkenal sebagai komoditas yang berharga, baik untuk konsumsi maupun bahan baku produk lainnya.
Budidaya Keong Sawah dengan Mudah
Keong sawah, dengan nama ilmiah Pomacea canaliculata, merupakan organisme yang semakin menarik perhatian, terutama di dunia pertanian. Hewan ini memiliki peran ganda.
Di satu sisi, sering dianggap sebagai hama karena merusak tanaman padi, terutama di wilayah Jawa Barat, di mana ia populer dengan sebutan “tutut.” Namun, di sisi lain, keong sawah berperan dalam mengendalikan pertumbuhan gulma air serta membantu pengelolaan lahan pertanian.
Melihat potensi tersebut, banyak masyarakat mulai tertarik untuk membudidayakan keong sawah, karena selain manfaat ekologisnya, hewan ini juga memiliki nilai ekonomi. Bagi yang tertarik mencoba, beternak keong sawah bisa pemula ikuti dengan beberapa tips dan trik yang mudah Anda ikuti.
1. Persiapan Kolam
Langkah pertama dalam budidaya keong sawah adalah mempersiapkan kolam. Biasanya, kolam yang pembudidaya gunakan terbuat dari tanah atau semen.
Gunakan kolam dengan ukuran sekitar 8 x 10 meter dan buat bagian dasar kolam sedikit landai. Hal ini agar keong dapat dengan mudah merambat ke permukaan saat terjadi perubahan suhu air.
Untuk air kolam, gunakan air bersih seperti dari sungai, sumur, atau mata air pegunungan, karena keong sawah tidak tahan terhadap air yang tercemar limbah. Pastikan juga untuk membuat saluran masuk dan keluar air agar sirkulasi tetap lancar.
Selain itu, tambahkan ranting bercabang atau batang bambu sebagai tempat keong memanjat dan menempel. Kedalaman air idealnya sekitar 50 hingga 100 sentimeter, dengan aliran yang stabil agar keong dapat berkembang dengan baik.
2. Menabur Keong
Selanjutnya, para pelaku budidaya keong sawah bisa mulai menangkap keong dengan menggunakan jaring besi. Setelah Anda tangkap, masukkan keong-keong tersebut ke dalam karung, lalu siram dengan air untuk menjaga kelembapannya.
Setelah itu, pindahkan keong-keong tersebut ke dalam kolam yang telah disiapkan. Perlu Anda ingat, keong sawah dapat bertahan hidup baik di air dingin maupun air hangat.
Biasanya, keong akan naik ke permukaan pada malam hari dan kembali masuk ke dalam air pada pagi hari. Hal ini penting untuk diperhatikan dalam mengelola kolam dan mengawasi perilaku keong sehari-hari.
3. Pemeliharaan dan Perawatan Keong
Memelihara keong sawah relatif mudah. Pelaku budidaya dapat memberikan pakan berupa daun-daunan hijau yang berdaun lebar, seperti daun pepaya, talas, atau singkong. Pemberian pakan cukup Anda lakukan dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari.
Baca Juga: Tips dan Trik Mudah Budidaya Marmut Pedaging
Keong sawah akan bertelur dengan diameter sekitar 5 cm, dan setiap induk dapat menghasilkan sekitar 30 ekor keong. Untuk menjaga kualitas keong, penting untuk memantau kondisi air secara rutin.
Salah satu tanda adanya masalah adalah keong yang naik ke permukaan atau mengapung, yang bisa menandakan keong tersebut mati. Untuk memastikannya, air kolam dapat Anda aduk, dan jika Anda temukan keong yang mati, segera keluarkan agar tidak mempengaruhi kualitas air dan keong lainnya.
4. Masa Panen Keong
Keong sawah bisa mulai Anda panen sekitar dua minggu setelah budidaya berjalan dengan baik. Umumnya, keong berukuran kecil digunakan sebagai pakan ternak, sedangkan keong yang lebih besar dikonsumsi oleh masyarakat.
Proses pemanenan dapat Andda lakukan dengan menggunakan serokan untuk mengambil keong dari kolam. Setelah panen, keong Anda masukkan ke dalam karung atau plastik kosong.
Biasanya, satu karung dapat memuat sekitar 50 kg keong. Penting untuk selalu menyiram karung dengan air agar kelembapan tetap terjaga dan keong tetap segar selama penyimpanan.
Peluang Usaha Keong Sawah
Keong sawah (Pomacea canaliculata) sering dianggap bukan peluang usaha. Namun, di beberapa daerah seperti Jawa Barat dan Jawa Timur, budidayanya telah menjadi bisnis menjanjikan.
Keong sawah kini memiliki harga yang tinggi, terutama sebagai pasokan restoran, pasar swalayan, dan pemasok makanan laut. Dagingnya yang lezat dan bernutrisi tinggi sering digunakan dalam hidangan seperti sup dan sate, membuatnya berharga di pasaran.
Budidayanya tergolong mudah. Area kolam atau lahan basah yang luas, terutama di sawah, cocok untuk memulai. Keong sawah memakan tumbuhan air seperti rumput dan alga, menjadikan lingkungan sawah ideal. Proses budidaya melibatkan pengendalian populasi, pemberian pakan, serta pemantauan kualitas air.
Permintaan keong sawah terus meningkat, baik di pasar lokal maupun internasional. Masyarakat semakin sadar akan nilai gizi dan cita rasanya yang enak, menjadikan budidaya ini peluang usaha yang menarik.
Baca Juga: Cara Budidaya Ikan Tuna dan Keuntungan Usahanya
Budidaya keong sawah menjadi peluang usaha yang sangat menarik dan menguntungkan. Dengan kesabaran serta pengetahuan yang tepat, pelaku usaha dapat mencoba untuk mengembangkan bisnis ini untuk meningkatkan pendapatan. (R10/HR-Online)