harapanrakyat.com,- Operasi SAR di tengah hutan di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, akan dilakukan dalam rangkaian Milangkala 20 Tahun Lacak Jejak Sudut Kompas (LJSK).
Baca Juga: Jalan di Cisayong Tasikmalaya Tertutup Longsor, Akses Kendaraan Lumpuh
Kegiatan milangkala ini mulai dilaksanakan pada tanggal 14-15 September 2024, di Camping Ground Ciherang, Desa Sukamukti, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya.
Lacak Jejak Sudut Kompas atau LJSK ini merupakan sebuah organisasi yang bergerak di bidang pencinta alam, sosial, dan edukasi. Kegiatan yang bakal dilaksanakan mengusung tema “Bral Miang Makalangan”.
Ketua Pelaksana Milangkala 20 Tahun Lacak Jejak Sudut Kompas, Dapa mengatakan, tema dalam kegiatan tersebut mengandung arti bahwa, pada usia 20 tahun ini, LJSK siap lepas landas lebih jauh untuk berpetualang.
Selain itu, LJSK juga akan tetap selalu bersosial, dan tentunya tidak terlepas dari berbagai edukasi selama di perjalanan.
“Pelaksanaan Milangkala Lacak Jejak Sudut Kompas tahun ini pun memiliki beberapa rangkaian acara seperti pada umumnya,” kata Dapa kepada harapanrakyat.com, Kamis (12/9/2024).
Baca Juga: Gegara Google Maps, Warga Jakarta Nyasar ke Hutan di Tasikmalaya
Simulasi Operasi SAR di Tengah Hutan di Tasikmalaya
Ia menyebutkan, kegiatan dalam Milangkala Lacak Jejak Sudut Kompas tahun 2024 ini sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Untuk tahun ini dirangkai dengan dua kegiatan inti, yakni Simulasi Operasi SAR (Search and Rescue), dan bakti sosial pengecatan mushola di wilayah Desa Sukamukti.
Sedangkan, untuk Simulasi Operasi SAR di tengah hutan ini akan dilaksanakan mulai Sabtu pagi, tanggal 14 September 2024.
Peserta yang akan ikut dalam kegiatan operasi SAR terdiri dari berbagai organisasi dan komunitas pecinta alam. Mulai dari Sispala, Mapala, dan FKPAT.
Terdata sudah belasan orang yang akan mewakili organisasinya ikut dalam kegiatan tersebut. Undangan kegiatan Milangkala 20 Tahun Lacak Jejak Sudut Kompas terbuka untuk umum.
Baca Juga: Sensasi Berendam di Kolam Air Panas Tengah Hutan Pinus Tasikmalaya
“Terlebih kepada seluruh organisasi pecinta alam yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pecinta Alam Tasikmalaya atau FKPAT, maupun yang dari luar atau pun komunitas,” pungkas Dapa. (Apip/R3/HR-Online/Editor: Eva)