Akademisi dan pengamat politik, Rocky Gerung, baru-baru ini mengemukakan kritik tajam terhadap kebijakan naturalisasi pemain Timnas Indonesia.
Menurutnya, kebijakan ini merupakan bentuk ‘penipuan terhadap sensasi’, yang mengalihkan perhatian dari isu pokok dalam pengembangan pemain muda di Indonesia.
“Sebenarnya yang bermain untuk Timnas Indonesia itu bukan sepenuhnya yang kita idamkan. Apa yang kita sebut naturalisasi itu, hanya sebagai penipuan terhadap sensasi,” ucapnya melalui kanal YouTube miliknya pada Jumat, 13 September 2024.
Baca Juga: PSSI Undang Mauro Zijlstra ke Indonesia, Ada Apa Nih?
Kritik ini muncul di tengah meningkatnya perhatian masyarakat, terhadap pencapaian Timnas Indonesia yang baru-baru ini berhasil menahan imbang tim-tim besar. Seperti Arab Saudi dan Australia dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 beberapa waktu lalu.
Kritik kebijakan naturalisasi timnas Indonesia ini diarahkan kepada PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir.
Sebagaimana diketahui, bahwa Erick Thohir aktif melakukan upaya naturalisasi untuk memperkuat timnas, dengan merekrut pemain yang memiliki keturunan Indonesia.
Rocky Gerung, yang lebih terkenal karena pandangan politiknya, kini berfokus pada kebijakan sepak bola nasional, yang ia nilai memiliki kekurangan mendasar.
Pada waktu itu, masyarakat Indonesia tengah merayakan keberhasilan Timnas, yang berhasil menahan imbang tim-tim kuat dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia.
Euforia ini menambah sorotan terhadap pandangan Rocky Gerung, mengenai kebijakan naturalisasi pemain timnas.
Baca Juga: Exco PSSI Bantah Tudingan Paspor Ganda Pemain Timnas
Rocky berpendapat, bahwa kebijakan naturalisasi pemain adalah solusi sementara, yang mengabaikan pentingnya pengembangan pemain muda lokal.
Ia menilai, kebijakan ini menciptakan euforia yang tidak berkelanjutan. Selain itu, menutupi kenyataan, bahwa sebagian besar pemain yang berperan dalam tim nasional adalah hasil dari proses naturalisasi, bukan hasil dari sistem pembinaan pemain lokal yang ada.
Kritik Kebijakan Naturalisasi Timnas Indonesia dari Rocky Gerung Tuai Perdebatan
Selain itu, Rocky Gerung juga menekankan, bahwa kebanggaan sepak bola nasional seharusnya berasal dari pemain yang telah dibina di dalam negeri. Jadi, bukan dari pemain yang PSSI datangkan melalui proses naturalisasi.
“Saya bicara seperti itu, bukan untuk mengubah permainan sepak bola-nya. Tapi ingin menghidupkan kembali prinsip ‘sepak bola itu untuk kenikmatan’. Sekaligus upaya dalam mencari bibit-bibit lokal,” lanjutnya.
Sontak saja, kritik Rocky Gerung telah memicu perdebatan hangat di kalangan penggemar sepak bola dan analis olahraga.
Beberapa orang setuju dengan pandangannya, beranggapan bahwa naturalisasi pemain bukanlah solusi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas sepak bola nasional.
Mereka berpendapat, bahwa fokus utama seharusnya adalah pada pengembangan pemain lokal.
Sebaliknya, ada juga pihak yang melihat naturalisasi sebagai langkah pragmatis yang diperlukan untuk meningkatkan performa Timnas dalam jangka waktu singkat. Terutama dalam konteks persaingan internasional yang ketat.
Sebagaimana diketahui, bahwa di bawah kepemimpinan Erick Thohir, PSSI telah berusaha keras untuk mencari pemain dengan garis keturunan Indonesia yang bisa dinaturalisasi.
Proses ini melibatkan berbagai tahap, termasuk verifikasi dokumen dan persetujuan dari pemerintah.
Beberapa pemain naturalisasi yang sudah bermain di timnas, menunjukkan performa yang positif di lapangan. Namun, kritik kebijakan naturalisasi pemain Timnas Indonesia seperti yang Gerung sampaikan, menunjukkan adanya ketidakpuasan di kalangan beberapa pihak.
Kritik Rocky Gerung ini, mengungkapkan dilema antara pencapaian instan dan kebutuhan akan pengembangan jangka panjang.
Baca Juga: Kisah Nenek Maarten Paes yang Sempat Jadi Korban Perang Dunia Kedua di Indonesia
Sementara naturalisasi bisa memberikan dorongan performa yang cepat bagi Timnas. Namun, penting untuk tetap memperhatikan pembinaan pemain muda lokal, sebagai pondasi masa depan sepak bola Indonesia.
Jadi, bagaimana menurut pendapat Anda, apakah setuju dengan kritik naturalisasi pemain Timnas Indonesia yang Rocky Gerung sampaikan?. (Revi/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)