Rabu, April 16, 2025
BerandaBerita TerbaruKritisi Kebijakan Naturalisasi Timnas Indonesia, Rocky Gerung: Penipuan terhadap Sensasi

Kritisi Kebijakan Naturalisasi Timnas Indonesia, Rocky Gerung: Penipuan terhadap Sensasi

Akademisi dan pengamat politik, Rocky Gerung, baru-baru ini mengemukakan kritik tajam terhadap kebijakan naturalisasi pemain Timnas Indonesia.

Menurutnya, kebijakan ini merupakan bentuk ‘penipuan terhadap sensasi’, yang mengalihkan perhatian dari isu pokok dalam pengembangan pemain muda di Indonesia.

“Sebenarnya yang bermain untuk Timnas Indonesia itu bukan sepenuhnya yang kita idamkan. Apa yang kita sebut naturalisasi itu, hanya sebagai penipuan terhadap sensasi,” ucapnya melalui kanal YouTube miliknya pada Jumat, 13 September 2024.

Baca Juga: PSSI Undang Mauro Zijlstra ke Indonesia, Ada Apa Nih?

Kritik ini muncul di tengah meningkatnya perhatian masyarakat, terhadap pencapaian Timnas Indonesia yang baru-baru ini berhasil menahan imbang tim-tim besar. Seperti Arab Saudi dan Australia dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 beberapa waktu lalu.

Kritik kebijakan naturalisasi timnas Indonesia ini diarahkan kepada PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir.

Sebagaimana diketahui, bahwa Erick Thohir aktif melakukan upaya naturalisasi untuk memperkuat timnas, dengan merekrut pemain yang memiliki keturunan Indonesia.

Rocky Gerung, yang lebih terkenal karena pandangan politiknya, kini berfokus pada kebijakan sepak bola nasional, yang ia nilai memiliki kekurangan mendasar.

Pada waktu itu, masyarakat Indonesia tengah merayakan keberhasilan Timnas, yang berhasil menahan imbang tim-tim kuat dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia.

Euforia ini menambah sorotan terhadap pandangan Rocky Gerung, mengenai kebijakan naturalisasi pemain timnas.

Baca Juga: Exco PSSI Bantah Tudingan Paspor Ganda Pemain Timnas

Rocky berpendapat, bahwa kebijakan naturalisasi pemain adalah solusi sementara, yang mengabaikan pentingnya pengembangan pemain muda lokal.

Ia menilai, kebijakan ini menciptakan euforia yang tidak berkelanjutan. Selain itu, menutupi kenyataan, bahwa sebagian besar pemain yang berperan dalam tim nasional adalah hasil dari proses naturalisasi, bukan hasil dari sistem pembinaan pemain lokal yang ada.

Kritik Kebijakan Naturalisasi Timnas Indonesia dari Rocky Gerung Tuai Perdebatan

Selain itu, Rocky Gerung juga menekankan, bahwa kebanggaan sepak bola nasional seharusnya berasal dari pemain yang telah dibina di dalam negeri. Jadi, bukan dari pemain yang PSSI datangkan melalui proses naturalisasi.

“Saya bicara seperti itu, bukan untuk mengubah permainan sepak bola-nya. Tapi ingin menghidupkan kembali prinsip ‘sepak bola itu untuk kenikmatan’. Sekaligus upaya dalam mencari bibit-bibit lokal,” lanjutnya.

Sontak saja, kritik Rocky Gerung telah memicu perdebatan hangat di kalangan penggemar sepak bola dan analis olahraga.

Beberapa orang setuju dengan pandangannya, beranggapan bahwa naturalisasi pemain bukanlah solusi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas sepak bola nasional.

Mereka berpendapat, bahwa fokus utama seharusnya adalah pada pengembangan pemain lokal.

Sebaliknya, ada juga pihak yang melihat naturalisasi sebagai langkah pragmatis yang diperlukan untuk meningkatkan performa Timnas dalam jangka waktu singkat. Terutama dalam konteks persaingan internasional yang ketat.

Sebagaimana diketahui, bahwa di bawah kepemimpinan Erick Thohir, PSSI telah berusaha keras untuk mencari pemain dengan garis keturunan Indonesia yang bisa dinaturalisasi.

Proses ini melibatkan berbagai tahap, termasuk verifikasi dokumen dan persetujuan dari pemerintah.

Beberapa pemain naturalisasi yang sudah bermain di timnas, menunjukkan performa yang positif di lapangan. Namun, kritik kebijakan naturalisasi pemain Timnas Indonesia seperti yang Gerung sampaikan, menunjukkan adanya ketidakpuasan di kalangan beberapa pihak.

Kritik Rocky Gerung ini, mengungkapkan dilema antara pencapaian instan dan kebutuhan akan pengembangan jangka panjang.

Baca Juga: Kisah Nenek Maarten Paes yang Sempat Jadi Korban Perang Dunia Kedua di Indonesia

Sementara naturalisasi bisa memberikan dorongan performa yang cepat bagi Timnas. Namun, penting untuk tetap memperhatikan pembinaan pemain muda lokal, sebagai pondasi masa depan sepak bola Indonesia.

Jadi, bagaimana menurut pendapat Anda, apakah setuju dengan kritik naturalisasi pemain Timnas Indonesia yang Rocky Gerung sampaikan?. (Revi/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)

Dokter kandungan di Garut Viral

Kurang dari 24 Jam, Oknum Dokter yang Diduga Lecehkan Pasien di Garut Diamankan Polisi

harapanrakyat.com,- Polres Garut akhirnya berhasil mengamankan oknum dokter yang diduga melakukan pelecehan terhadap seorang pasien ibu hamil. Bahkan, penangkapan tersebut kurang dari 24 jam...
Spesifikasi OPPO Find X8s Terungkap di TENAA

Spesifikasi OPPO Find X8s Terungkap di TENAA

Pasar smartphone Android kembali digegerkan oleh keluarnya produk OPPO series terbaru yang muncul di TENAA. Produk ini diperkenalkan di Tiongkok bersama series lainnya seperti...
Pengamat Sepak Bola

Pengamat Sepak Bola Sarankan Tambah Pemain Diaspora: Supaya Siap di Piala Dunia

Mohamad Kosnaeni, salah satu pengamat sepak bola Indonesia, menyoroti kalahnya Indonesia melawan Korea Utara di ajang Piala Asia. Menurut Kosnaeni, Timnas U-17 membutuhkan pemain...
Timnas U-17

Pasca Kalah dari Korea Utara, Nova Arianto Bongkar Masalah Timnas U-17, Harus Evaluasi!

Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, mengungkap adanya evaluasi dari kekalahan saat melawan Korea Utara. Seperti kita ketahui, Timnas Indonesia kalah telak dari Timnas...
Layanan Cek Kesehatan Gratis

Warga Kota Banjar Dapat Nikmati 14 Layanan Cek Kesehatan Gratis, Begini Caranya!

harapanrakyat.com,- Dinas Kesehatan Kota Banjar, Jawa Barat, mengajak masyarakat untuk dapat memanfaatkan program layanan cek kesehatan gratis di masing-masing Puskesmas. Warga pun dapat menikmati 14...
Dapur Rumah Warga Lakbok

Diduga Lupa Matikan Tungku, Dapur Rumah Warga Lakbok Ciamis Terbakar

harapanrakyat.com,- Diduga lupa mematikan tungku usai memasak, dapur rumah warga di Dusun Sukamukti, RT 20/06, Desa Puloerang, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, terbakar...