harapanrakyat.com,- Aktivis masyarakat soroti KPU Kota Tasikmalaya yang mengundang transgender dalam acara sosialisasi tahapan Pilkada 2024 di Aula Hotel Santika, Kota Tasikmalaya, Sabtu (28/9/2024) kemarin.
Nurjamil, aktivis masyarakat Tasikmalaya mendorong agar KPU tidak hanya mengundang transgender saja. Namun dari elemen masyarakat lain juga perlu, seperti pengemis maupun pemulung.
“Kalau mengundang seharusnya jangan hanya dari transgender saja. Tapi, para pemulung, pengemis, pengamen dan yang lainnya juga perlu,” katanya, Minggu (29/9/24).
Baca juga: Ini Hasil Pengundian Nomor Urut Peserta Pilkada Kota Tasikmalaya
Ia pun mengungkapkan alasannya itu. Sebab, mereka juga memiliki hak pilih dan perlu tahu tahapan dalam Pilkada.
“Sosialisasi tahapan pilkada tidak ditentukan berdasarkan kelompok masyarakat. Jadi, seluruh kelompok masyarakat yang telah memiliki hak pilih, mereka punya hak yg sama, tanpa melihat status sosial untuk mendapatkan informasi tentang tahapan pilkada,” ujarnya.
Sementara itu, Asep Rismawan Ketua KPU Kota Tasikmalaya mengungkapkan jika pihaknya mengundang transgender lantaran belum tahu kapan pelaksanaan Pilgub dan Pilwalkot 2024 ini.
Bahkan, mereka juga belum mengenali siapa saja pasangan calon di Pilgub dan Pilwalkot yang ikut dalam Pilkada ini.
“Sosialisasi kepada masyarakat sangat penting bagi kami untuk mengenalkan bagaimana proses demokrasi berjalan. Termasuk juga kapan waktu pemilihan serta siapa saja yang maju dalam Pilkada 2024 ini,” pungkasnya. (Apip/R6/HR-Online)