Selasa, April 15, 2025
BerandaBerita TerbaruKisah Orang Sunda Jadi Gubernur Jakarta Kontroversial, Dijuluki Gubernur Maksiat

Kisah Orang Sunda Jadi Gubernur Jakarta Kontroversial, Dijuluki Gubernur Maksiat

Jika Anda mengenal Ali Sadikin sebagai Gubernur Jakarta yang kontroversial akibat kebijakannya melegalkan judi, mungkin Anda akan terkejut dengan fakta yang satu ini. Ali Sadikin merupakan orang Sunda pertama yang dianggap sukses jadi Gubernur Jakarta.

Sosoknya dikenal kharismatik dan membuat orang segan. Ia datang dari kalangan militer dan berhasil menyulap Jakarta menjadi kota modern. Meskipun saat ia memimpin, anggaran sangat kecil.

Baca Juga: Profil Ali Sadikin, Gubernur Jakarta yang Melegalkan Judi

Selain sukses memimpin Jakarta, Ali Sadikin juga dikenal sebagai gubernur dengan kebijakannya yang kontroversial.

Ia pernah melegalkan judi dan kasino yang waktu itu dananya ia gunakan untuk pembangunan berbagai fasilitas di Jakarta.

Profil Ali Sadikin, Orang Sunda yang Sukses Jadi Gubernur Jakarta

Mengutip dari, “100 Tokoh Yang Mengubah Indonesia: Biografi Singkat Seratus Tokoh Paling Berpengaruh dalam Sejarah Indonesia Di Abad 20” (2005), Ali Sadikin merupakan sosok yang keras namun simpel. Menurut Sukarno, Ali Sadikin adalah sosok yang koppige vent, koppig atau keras kepala.

Ali Sadikin sendiri lahir di Sumedang, Jawa Barat pada tanggal 7 Juli 1927. Sejak kecil memang Ali Sadikin bercita-cita menjadi seorang pelaut. Inilah yang membuatnya masuk ke Sekolah Tinggi Pelayaran pada masa pendudukan Jepang.

Ketika masa perang kemerdekaan ia masuk menjadi anggota BKR-Laut yang kemudian menjadi TNI-AL.

Selama masa Agresi Militer Belanda hingga penumpasan Permesta ia dikenal sebagai salah satu tentara yang gagah berani.

Ia dengan gagah berani memberondong senapan mesin kepada lawan-lawannya. Hal inilah yang membuat rekan-rekannya menamakannya “Gaya Hollywood”.

Ali Sadikin memang prajurit yang tangguh, ia tidak hanya dipercayai oleh rekan-rekan militernya, melainkan juga oleh Presiden Sukarno.

Pada tahun 1963-1966, ia menjabat sebagai Menteri Perhubungan Laut dan Menteri Koordinator Urusan Maritim.

Pasca jabatan tersebut, Soekarno kemudian mempercayai Ali Sadikin untuk memimpin Jakarta dengan segala permasalahannya. Meskipun, ketika itu Jakarta sangat terbatas dari segi anggaran, namun Ali Sadikin berhasil memimpin Jakarta sejak diangkat jadi gubernur pada 1966 dan berakhir pada 1977.

Baca Juga: Sejarah Rumah Proklamasi, Jejak Kemerdekaan di Jakarta

Lahir di Kalangan Menak Sunda

Ali Sadikin memang sosok yang unik, ia lahir dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga Menak atau kalangan bangsawan Sunda.

Meskipun, tumbuh dalam kehidupan masyarakat Sunda, ia tak segan-segan memimpin Ibukota Jakarta kala itu.

Mengutip dari, “Ali Sadikin – Soal Judi Adalah Tanggung Jawab Saya Pribadi kepada Tuhan” (2020), Ali Sadikin dilantik menjadi Gubernur Jakarta dengan segala permasalahannya. Mulai dari lalu lintas yang minim dan buruk, jalanan berlubang, pemukiman kumuh, gang becek dan kotor hingga krisis ekonomi dengan inflasi mencapai angka 650%.

Tak hanya itu, Ali Sadikin juga hanya digelontorkan dana sebesar Rp 66 juta dan harus menghidupi sekitar 24.700 pegawai Jakarta.

Namun, Ali Sadikin kemudian mengambil langkah yang radikal dan berani dengan cara melegalkan judi.

Alasannya tentu saja untuk menambah sumber pemasukan pajak bagi Jakarta yang minim dana ketika itu. Tak hanya itu, ia membuka kasino-kasino sebagai bagian dari kebijakan legalisasi judi. Namun kasino tersebut dikontrol dengan ketat.

Selain itu, Ali Sadikin juga mengeluarkan kebijakan untuk melokalisasi para pekerja seks komersial sehingga bisa dikontrol sepenuhnya oleh pemerintah daerah.

Kebijakan inilah yang membuat Ali Sadikin dijuluki sebagai gubernur maksiat. Namun, Ali Sadikin tak gentar dan berhasil menyulap Jakarta menjadi kota metropolitan.

Gubernur yang Senang Dikritik

Ali Sadikin memang orang nomor satu di ibukota Jakarta kala itu, namun jabatan tersebut tak membuatnya anti terhadap kritikan.

Bahkan, Ali Sadikin lah yang mendukung LBH Jakarta dan pers yang kala itu gencar melakukan kritikan terhadap pemerintah Jakarta.

Ali Sadikin meyakini bahwa LBH Jakarta merupakan sarana penting perlindungan hukum bagi masyarakat kala itu yang belum sepenuhnya berpendidikan.

Mereka harus mendapatkan perlindungan hukum dari lembaga independen seperti LBH Jakarta yang dananya seringkali berasal dari sumbangan sukarela.

Mengutip dari, “Ali Sadikin: Gubernur Jakarta yang Melampaui Zaman” (2023), Ali Sadikin sempat menerima ratusan gugatan selama periode jabatannya sebagai gubernur.

Kritikan dan gugatan itu datang bahkan dari lembaga-lembaga yang ia dukung termasuk LBH Jakarta dan pers.

Ali Sadikin melihat bahwa melalui lembaga independen tersebutlah pemerintahan yang ia pimpin dapat dikontrol. Ali Sadikin juga seringkali melihat permasalahan Jakarta melalui berita-berita yang muncul di surat kabar.

Media massa menjadi salah satu cara Ali Sadikin melihat realitas permasalahan dan kritikan yang disampaikan oleh masyarakat.

Baca Juga: Sejarah Istana Negara Indonesia di Jakarta, dari Fungsi hingga Gaya Arsitektur Bangunan

Ali Sadikin memang figur pejabat publik yang berbeda dari pejabat-pejabat saat ini. Sosoknya yang berkharisma dan berprinsip membuat ia disegani bahkan oleh lawan-lawan politiknya.

Orang Sunda yang jadi Gubernur Jakarta ini juga tak anti terhadap kritikan dan gemar dalam berdebat. Tak jarang pula Ali Sadikin berdialog untuk menerima saran dan kritikan masyarakat. (Azi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Dokter kandungan cabul di Garut

Heboh Dokter Kandungan Cabul di Garut, Manajemen Klinik Mengaku Dirugikan

harapanrakyat.com,- Oknum dokter di Garut, Jawa Barat yang melakukan pelecehan terhadap pasien ibu hamil ternyata sudah praktik 2 tahun di klinik Karya Harsa yang...
larangan pelajar bawa motor ke sekolah di Kota Banjar

Tanpa Surat Edaran, Larangan Pelajar Bawa Motor di Kota Banjar Sudah Berjalan Sejak Lama

harapanrakyat.com,- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Banjar, Jawa Barat, sebut larangan pelajar bawa sepeda motor saat berangkat sekolah sudah berjalan sejak lama. Kepala Disdikbud...
Polisi Cek TKP Ruangan Klinik Tempat Pelecehan Dokter Kandungan di Garut

Polisi Cek TKP Ruangan Klinik Tempat Pelecehan Dokter Kandungan di Garut

Harapanrakyat.com,- Kasus pelecehan yang dilakukan oknum dokter kandungan di Garut, Jawa Barat, masih didalami aparat kepolisian. Sejak Selasa (15/4/2025) siang, polisi dari Polres Garut...
tanah bergerak ancam puluhan rumah di Ciamis

Tanah Bergerak Ancam Puluhan Rumah di Ciamis, PVMBG Ingatkan Bahaya Jalur Sesar Aktif

harapanrakyat.com,– Tanah bergerak ancam puluhan rumah di Desa Neglasari, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Hal itu membuat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi...
Azizah Salsha Tidur Saat Mobil Nyemplung Parit, Ekspresi Tenangnya Jadi Sorotan

Azizah Salsha Tidur Saat Mobil Nyemplung Parit, Ekspresi Tenangnya Jadi Sorotan

Kegiatan sosial di Papua menjadi panggung kejutan bagi istri Pratama Arhan. Saat rekan-rekannya heboh karena mobil masuk parit, Azizah Salsha tidur dengan lelapnya. Aksi...
Tebing sungai Cipamutih Ciamis longsor

Tebing Sungai Cipamutih Longsor, Rumah Warga Ciamis Terancam Ambruk

harapanrakyat.com,- Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat Senin malam (14/4/2025), menyebabkan tebing di pinggir Sungai Cipamutih longsor. Akibatnya, rumah...