Selasa, Februari 11, 2025
BerandaBerita TerbaruKisah Eksekusi SM Kartosuwiryo 12 September 1962: Ngekos Bareng Soekarno, Berakhir Jadi...

Kisah Eksekusi SM Kartosuwiryo 12 September 1962: Ngekos Bareng Soekarno, Berakhir Jadi Musuh Negara

Detik-detik eksekusi Sekarmaji Marijan (SM) Kartosuwiryo merupakan salah satu peristiwa bersejarah dalam perjalanan bangsa Indonesia.

Tokoh Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) yang melakukan pemberontakan terhadap Indonesia ini sebenarnya merupakan sosok sahabat Soekarno. Soekarno dan Kartosuwiryo pernah indekos bersama di tempat Cokroaminoto.

Meskipun sering memiliki perbedaan, tetapi Soekarno dan Kartosuwiryo memiliki kedekatan. Perbedaan keduanya ternyata berakhir dengan konflik pemikiran dan permusuhan.

Baca Juga: Sejarah DI/TII di Tasikmalaya, Kartosuwiryo Marah Disebut Gerombolan Separatis

Kisah Eksekusi SM Kartosuwiryo yang Pernah Jadi Sahabat Soekarno

Mengutip dari, “Sukarno, Tentara, PKI: Segitiga Kekuasaan Sebelum Prahara Politik, 1961-1965” (2006), selama kurang lebih 13 tahun Kartosuwiryo melakukan pemberontakan terhadap pemerintah. Tepat pada 5 Juni 1962 perlawanan tersebut pun berakhir dengan penangkapan salah satu tokoh berpengaruh tersebut.

Divisi Siliwangi menangkap Kartosuwiryo dengan Operasi Bharatayuda. Ketika itu Divisi Siliwangi baru berhasil memulihkan keamanan di Jawa Barat.

Kartosuwiryo merupakan salah satu orang yang berguru pada Cokroaminoto. Tokoh yang digadang-gadang sebagai Ratu Adil kala itu.

Memang julukan Cokroaminoto ini bukan sekedar isapan jempol belaka. Sosoknya yang berkharisma dan enggan untuk tunduk kepada Belanda membuat banyak orang segan.

Tak hanya itu, ia juga pernah mendapat julukan De Ongekroonde van Java atau Raja Jawa Tanpa Mahkota karena kepiawaiannya dalam memimpin.

Ide-ide dan gagasan Cokroaminoto inilah yang kemudian menurun pada murid-muridnya termasuk Kartosuwiryo. Bersama dengan Semaun, Musso, Sukarno, hingga Alimin mereka berguru pada Cokroaminoto.

Namun, satu per satu tokoh-tokoh ini terlibat dalam pemberontakan, termasuk Kartosuwiryo bersama dengan Darul Islam. Kartosuwiryo memiliki cita-cita untuk membentuk Negara Islam Indonesia yang mengusung ideologi Islam.

Pemberontakan ini sebenarnya merupakan salah satu pemberontakan yang cukup besar dan meliputi banyak wilayah di Indonesia baik di Jawa, Sumatera, Kalimantan, hingga Sulawesi.

Pada akhirnya pemberontakan ini berhasil dipadamkan dan Kartosoewirjo dieksekusi tepat pada 12 September 1962.

Baca Juga: Kisah Sabotase Teroris di Stasiun Ciamis Tahun 1953

Sahabat Sukarno

Soekarno langsung menandatangani persetujuan eksekusi SM Kartosuwiryo. Ia menyadari bahwa meskipun Kartosuwiryo merupakan sahabatnya, Soekarno tidak bisa tebang pilih terhadap ancaman negara.

Kartosuwiryo dan Soekarno merupakan sahabat dekat. Meskipun, di antara murid-murid Cokroaminoto ini, keduanya seringkali berbeda dalam permasalahan pandangan.

Mengutip dari, “Sejarah Perjuangan Umat Islam Indonesia Studi Historis Perjuangan Umat Islam Di Pulau Jawa”(2024), selama masa-masa pendidikan ini, Cokroaminoto berpesan kepada murid-muridnya ketika menjadi pemimpin besar, mereka harus bisa menulis seperti wartawan dan berbicara layaknya orator.

Karena ucapan inilah Soekarno seringkali latihan pidato hingga berteriak-teriak. Sementara rekan-rekannya termasuk Kartosuwiryo hanya tertawa ketika mendengar Sukarno berpidato.

Masa-masa dalam pendidikan Kartosuwiryo dan rekan-rekannya ketika indekos inilah banyak berpengaruh terhadap pemikiran Kartosuwiryo.

Mereka tumbuh dalam kedekatan selama masa-masa perjuangan tersebut. Hal inilah yang membuat Soekarno bahkan menangis ketika akan mengeksekusi Kartosuwiryo.

Berakhir Menjadi Musuh

Salah satu awal keretakan antara Kartosuwiryo dengan negara kala itu adalah ketika penandatangan Perjanjian Renville oleh pihak Indonesia dan Belanda.

Kejadian ini membuat terjadinya perpecahan dan ketidakpuasan di dalam tentara Indonesia. Salah satu bagian yang ikut memecahkan diri adalah kelompok di bawah pimpinan Kartosuwiryo yang nantinya mendeklarasikan Negara Islam Indonesia.

Mengutip dari, “Sejarah Pergerakan Nasional: Melacak Akar Historis Perjuangan Bangsa Indonesia dan Kiprah Kaum Santri dalam Lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia”, Kartosuwiryo” (2022), Kartosuwiryo mendeklarasikan Negara Islam Indonesia pada 7 Agustus 1949 di daerah Malangbong, Jawa Barat.

Ide Kartosuwiryo ini mengusung konsep negara Indonesia menjadi sebuah negara Islam. Tentu saja, gagasan ini mendapatkan penentangan dari para pemimpin Indonesia.

Baca Juga: Sejarah Pemilu 1955 di Ciamis, Parpol Tak Boleh Kampanye Sebelum Pemilihan, Kok Bisa?

Pancasila yang telah digagas oleh para pemimpin bangsa kala itu menentang adanya sikap yang terlalu memihak pada agama tertentu. Sebenarnya kesepakatan ini sudah pernah dibahas ketika mengubah Piagam Jakarta menjadi poin-poin Pancasila, sehingga seharusnya keputusannya telah usai.

Sejak deklarasi tersebut konflik tidak bisa terhindarkan, terutama konflik militer antara Indonesia melawan Darul Islam.

Konflik yang terjadi cukup masif, dan Kartosuwiryo bahkan menggalang kekuatan-kekuatan dan pemimpin di daerah lain seperti di Aceh yang dipimpin oleh Dauh Beureuh, di Sulawesi oleh Kahar Muzakkar di Sulawesi, Amir Fatah di Jawa Tengah, dan Ibnu Hajar di Kalimantan Selatan. (Azi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Dasa Aratula

Bertemu Dedi Mulyadi, Legislator PKB Titipkan Dasa Aratula untuk Jawa Barat

harapanrakyat.com,- Anggota DPRD Jabar Komisi V Maulana Yusuf Erwinsyah sampaikan Dasa Aratula kepada Gubernur terpilih Dedi Mulyadi guna mengurangi berbagai masalah yang ada di...
Ketakutan Refal Hady Terungkap Dalam Film Terbarunya

Ketakutan Refal Hady Terungkap dalam Film Terbarunya

Setelah Rahasia Ras, Sutradara Hanung Bramantyo kembali memperkenalkan film layar lebar terbarunya yang akan dibintangi oleh Refal Hady bertajuk Cinta Tak Pernah Tepat Waktu....
penyakit mulut dan kuku

Antisipasi Penularan Penyakit Mulut dan Kuku, Puluhan Ribu Hewan Ternak di Bandung Barat Jadi Sasaran Vaksinasi

harapanrakyat.com – Tahun ini, Pemkab Bandung Barat, Jawa Barat, bakal intens mengantisipasi penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Sebanyak 26.229 hewan ternak di wilayah...
zebra lodaya 2025

Operasi Keselamatan Zebra Lodaya 2025, Polres Cimahi Akan Kedepankan Penindakan Persuasif

harapanrakyat.com – Menjelang Ramadan, Polres Cimahi, Jawa Barat, menggelar Operasi Keselamatan Zebra Lodaya 2025. Operasi lalu lintas tersebut mulai berlangsung 10 - 23 Februari...
Cooling System Kapolres Ciamis

Cooling System di Pamarican, Kapolres Ciamis Ingatkan Bahaya Tindakan Kriminal dan Ajak Peduli Pendidikan

harapanrakyat.com,- Kapolres Ciamis AKBP Akmal kembali melakukan cooling system ke berbagai kecamatan yang ada di Ciamis, termasuk di wilayah Kecamatan Pamarican, Selasa (11/2/24).  Saat di...
Lolly Sekolah Lagi

Izinkan Lolly Sekolah Lagi di LN, Nikita Mirzani Akui Takut dengan Keputusannya

Setelah melewati masa-masa konflik ibu dan anak, kini Nikita Mirzani bagikan kabar baik untuk publik tentang putrinya. Wanita yang akrab disapa Nikmir itu telah...