Jenis batuan beku sangat menarik untuk dibahas. Ini merupakan jenis batuan di alam. Batu mengalami proses biologi sehingga menjadi batuan beku.
Baca Juga: Perbedaan Batuan dan Mineral, Berkaitan Erat Tapi Tak Sama
Memahami jenis-jenis batu ini sangat penting. Apa sebenarnya jenis-jenis dan pengertian dari batuan satu ini?
Berbagai Jenis Batuan Beku
Batu menjadi unsur alam yang banyak ditemukan. Tidak sulit menemukan berbagai jenis batuan di sekitar kita dan mereka memiliki karakteristik yang keras.
Ternyata, ada beberapa jenis batuan di Bumi. Salah satunya adalah batuan beku yang mengandung banyak mineral dan sering disebut igneous rock.
Jenis ini terbentuk dari magma yang membeku. Ada ciri-ciri tersendiri yang membedakan batuan ini dengan batuan lainya.
Ciri-ciri utama adalah bersifat homogen dan tidak memiliki lapisan serta tidak mengandung fosil. Kemudian batu ini terdiri dari beberapa jenis lain, yakni sebagai berikut.
Berdasarkan Letak Kejadiannya
Jenis batuan beku pertama adalah yang berdasarkan letak kejadiannya. Ada tiga contoh batuan ini, yakni plutonik, korok dan efusif.
Plutonik adalah batuan dalam yang terbentuk di dalam Bumi. Pembentukan batu ini sangat lambat dan isinya adalah kristal-kristal dengan ciri lebih kasar dan tidak memiliki lubang gas.
Kemudian ada batuan korok atau gang atau hypabisal. Ciri-ciri batuan ini adalah pendiriannya relatif cepat dan istrinya kristal tidak sempurna bercampur dengan massa dasar.
Terakhir ada batuan luar atau efusif yang terbentuk di dekat permukaan Bumi. Batu ini terbentuk dengan proses pendinginan yang paling cepat sehingga tidak sempat membentuk kristal.
Berdasarkan Komposisi Kimianya
Jenis batuan beku selanjutnya adalah berdasarkan dengan komposisi kimia di dalamnya. Ada beberapa jenis batuan dalam kelompok ini.
Jenis batuan ini dikelompokkan berdasarkan persentase silikon dioksida (SiO2) yang ada di dalamnya. Kandungan ini juga dikenal dengan nama silikat atau asam silikat.
Pertama adalah batuan ultra basa yang terdiri dari dunite dan periodit. Batuan dunite memiliki kandungan pyroxene dan juga chromite yang lebih sedikit.
Batuan yang sangat basa lainnya adalah piroksenit yang mengandung mineral piroksen dan sejumlah kecil olivin. Ini Jadi batuan yang sangat basa lain.
Baca Juga: Jenis Batuan Sedimen, Ciri-Ciri dan Klasifikasinya!
Kemudian ada batuan basa. Batuan ini terdiri dari dua kelompok, yakni gabro yang mengandung mineral plagioklas dan mineral mafis serta batuan basalt yang harus berwarna hitam dengan kandungan plagioklas serta mineral mafis.
Terakhir ada jenis batuan beku diabas yang memiliki komposisi mineral. Tekstur batu ini menyerupai basalt tetapi mineral sekundernya berupa klorit, serpentine dan juga hornblenda.
Batuan Bersifat Menengah dan Asam
Tidak hanya itu, jenis batuan beku berdasarkan kandungan kimianya masih terdiri dari dua golongan. Pertama adalah golongan menengah.
Batuan menengah ini memiliki jumlah SiO2 di angka 55-65 persen. Batu ini tersusun atas banyak mineral warna dan umumnya lebih terang.
Pertama ada batuan diorit yang bertekstur holokristalin. Mineral utama pembentuknya adalah plagioklas dan hornblenda.
Kemudian ada andesit yang bertekstur porfiri. Masanya bersifat poros atau memiliki banyak pori-pori dan juga warnanya abu-abu hingga coklat.
Terakhir ada porfiri yang tekstur dan komposisi mineral di dalamnya menyerupai andesit. Batuan ini hanya memiliki masa yang dasarnya warna gelap.
Terakhir ada batuan yang bersifat asam. Pertama ada granit yang tersusun atas tinggi mineral sehingga warnanya sukar diketahui.
Kemudian ada obsidian dengan mineral berbeda-beda. Obsidian terbentuk dari lava yang mendingin dengan cepat sehingga tidak membentuk kristal dan warna umumnya adalah gelap.
Batuan apung jadi jenis selanjutnya yang poros dan tidak mengandung kristal. Batu ini terbentuk dari erupsi gunung api yang kaya akan gas.
Terakhir adalah tuff vulkanik yang merupakan sedimentasi dari debu vulkanik dan batu pasir. Hasil sedimen tersebut membentuk batuan kompak yang bernama tuff vulkanik.
Mungkin batuan tersebut beberapa ada yang sudah tidak asing lagi. Misalnya saja seperti batuan apung atau obsidian yang sudah banyak orang ketahui.
Proses Pembentukan
Batuan beku terbentuk melalui proses kristalisasi magma atau lava. Proses ini dibagi menjadi beberapa tahap yang melibatkan perubahan suhu dan tekanan.
Magma yang terbentuk di dalam mantel bumi naik ke permukaan melalui retakan atau celah di kerak bumi. Ketika magma mencapai permukaan, disebut lava, suhu menurun dengan cepat, menyebabkan pembentukan batuan beku.
Itulah berbagai jenis dari batuan ini. Batuan beku pastinya hanya bisa terbentuk dari proses alami saja.
Baca Juga: Contoh Pelapukan Kimiawi di Batuan Berserta Penjelasannya!
Keberadaan jenis batuan beku ini sangat menarik. Pemanfaatannya cukup umum di kehidupan sehari-hari. Jadi, tidak heran jika harga dari batuan jenis ini cukup tinggi. (R10/HR-Online)
