harapanrakyat.com,- Lembaga Studi Vinus Nusantara merilis hasil survei pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat serta pasangan calon Wali Kota dan Wakil Walikota Banjar untuk pilkada 2024.
Dari hasil survei tersebut pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan menempati urutan teratas pilihan masyarakat Kota Banjar.
Pendiri Lembaga Studi Vinus Nusantara Yus Fitriadi dalam paparannya menyampaikan, elektabilitas pasangan Dedi Mulyadi -Erwan Setiawan menempati urutan pertama dengan elektabilitas 87,00 persen.
Baca juga: Pengukuhan Tim Penajam, Fokus Naikkan Elektabilitas Surya Gemilang di Pilkada Kota Banjar
Kemudian, pasangan Jeje Wiradinata-Ronald Surapradja berada di urutan kedua dengan elektabilitas 2,75 persen.
Kemudian, pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie dengan elektabilitas 1,50 persen dan pasangan Acep Dadang Ruhiyat-Gitalis Dwi Natarina 1,00 persen.
Dari hasil survei tersebut, kata Yus, sebanyak 6,00 persen responden menyatakan belum menentukan pilihan dan 1,75 persen menyatakan tidak ada pilihan.
“Pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan urutan pertama pilihan masyarakat Banjar dengan elektabilitas 87 persen,” kata Yus saat konferensi pers di Cafe Backyard Kota Banjar, Minggu (22/9/2024).
Alasan Memilih
Yus mengungkapkan alasan warga Kota Banjar dalam memilih pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat berdasarkan hasil survei.
Alasan yang pertama karena popularitas 87,00 persen. Kemudian agama 6,5 persen, bersih dari korupsi 2,75 persen, kepribadian 2,25 persen, dan program kerja 1,5 persen.
“Pada tingkat konsistensi pilihan pasangan Cagub dan Cawagub sebanyak 37,75 persen responden menjawab akan mengubah pilihan, 54,5 persen tidak mengubah pilihan dan 7,75 persen menjawab tidak tahu,” katanya.
Lebih lanjut ia menyebutkan, survei tersebut berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 13-15 September 2024.
Sementara itu, pihaknya metode survei menggunakan cluster random sampling dengan menggunakan teori slovin dalam pengambilan samplingnya. Survei tersebut meliputi 400 responden dengan wawancara tatap muka.
“Margin of error dalam survei ini 5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei kita lakukan dengan wawancara tatap muka,” katanya. (Muhlisin/R6/HR-Online)
