harapanrakyat.com,- Harga jual Gabah Kering Panen (GKP) di Desa Kadupandak, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis Jawa Barat sejak dua bulan terakhir melambung naik.
Mahalnya harga jual diduga karena gagal panen dan persaingan para penggiling padi.
Sekretaris Desa Abdullah mengatakan, musim kemarau membuat harga gabah di tingkat petani naik.
“Saat ini, harga gabah sangat baik, para petani meraup untung bisa menikmati hasil kerja kerasnya menanam padi,” katanya, Jumat (20/9/24).
Baca juga: 3 Bulan Pupuk Subsidi Langka, Petani di Tambaksari Ciamis Mengeluh
Abdullah menyebutkan, saat ini harga gabah di tingkat petani mencapai Rp.8000 per kilogram. Biasanya, harganya per kilogramnya mencapai Rp 6 ribu. Karena kenaikan tersebut, menimbulkan harga jual beras.
Naiknya harga gabah kering, lanjutnya, karena banyaknya areal persawahan yang gagal panen. Selain itu juga karena persaingan para penggiling padi untuk mendapatkan bahan baku. Sehingga penawaran harga gabah kepada petani akan semakin mahal.
“Ya, pada bulan April 2024 harga gabah terendah di tingkat petani untuk kualitas gabah kering giling berkisar Rp. 6.500 per kilogram dan harga gabah kering panen Rp. 5.500 – 6.000 per kilogramnya. Sedangkan saat ini harga gabah kering mencapai Rp. 8.000 per kilogram,” ungkapnya.
Abdullah menambahkan, mahalnya harga tersebut di tingkat petani di wilayahnya karena yang sekitar 14 hektar lahan persawahan yang tersebar di lima dusun kekeringan.
“Ya, bisa kita bilang hal yang wajar harganya Rp.8.000 per kilogram, meski berdampak pada harga beras,” pungkasnya. (Eji/R6/HR-Online)