harapanrakyat.com,- Es Teler Juragan yang berada di Jalan Cokroaminoto, Kelurahan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat rasanya bikin nagih. Tak heran Es Teler Juragan banyak digandrungi semua kalangan.
Es Teler Juragan memakai bahan baku seperti es teler pada umumnya, yaitu agar-agar, jeli cincau, biji selasih, kelapa muda, alpukat dan susu kental manis. Namun bedanya, Es Teler Juragan Ciamis tidak memakai santan dan gula tambahan.
Saking banyaknya peminat dari semua kalangan, Es Teler Juragan yang baru buka sekitar 1,5 tahun tersebut kini sudah mempunyai 6 cabang. Cabang Es Teler Juragan tersebar di Kabupaten Ciamis dan luar daerah Ciamis.
Baca Juga: Disnaker Ciamis Buka Pendaftaran Pelatihan Barista, Kuota 25 Orang
Di balik kesukesan Es Teler Juragan saat ini ternyata ada perjuangan dan kerja keras dari sang Owner, Mia Adella (30). Mia dulunya nekat jualan Es Teler Juragan hanya dengan modal Rp 200 ribu. Jualannya pun masih memakai alas meja kecil di pinggir jalan.
“Mulai buka itu Bulan Februari 2023, dulu modal nekat. Saya hanya punya Rp 200 ribu saja, jualan pakai meja kecil di pinggir jalan,” ujar Mia saat ditemui Harapanrakyat.com, Selasa (10/9/2024).
Menurutnya, dengan penuh keyakinan dan semangat tinggi, akhirnya produk Es Teler Juragan bisa digemari masyarakat. Seiring waktu berlalu, setelah 5 bulan berjualan dengan meja kecil, ia pun memberanikan diri untuk menyewa kios.
“Dulu awal itu harganya Rp 15 ribu per porsinya, namun alhamdulilah bisa diterima semua kalangan. Sehingga saya memberanikan diri untuk menyewa kios di Jalan Cokro Ciamis ini yang sekarang ditempati,” tuturnya.
Cerita Mia Ciptakan Es Teler Juragan Ciamis
Setelah 10 bulan berlalu dan sudah ada 13 karyawan yang membantu bisnisnya itu, Mia kemudian mulai melebarkan sayap bisnisnya. Ia mulai membuka beberapa cabang Es Teler Juragan di Ciamis.
“Alhamdulilah, kita juga terbantu dengan adanya medsos saat ini. Kita buka lagi cabang ada sekitar 6 cabang saat ini, dari mulai di Banjarsari, depan RSUD Ciamis. Bahkan ada juga di luar kota seperti Sumedang, Bandung, dan Tasikmalaya,” ucapnya.
Mia menyebut, ia bersama sang suami hanya belajar otodidak membuat resep sendiri untuk Es Teler Juragan. Ia pun tidak belajar dari orang lain.
“Awalnya itu ide jualan Es Teler ini dari saya bersama suami belajar sendiri (otodidak) dan akhirnya beranikan diri untuk berjualan. Alhamdulillah ternyata es teler buatan kami ini diterima oleh konsumen,” terangnya.
Selain belajar resep otodidak, ternyata Mia juga awalnya mempelajari dan menganalisa marketing untuk mangsa pasar Es Teler Juragan di Kabupaten Ciamis.
“Saya melihat pengembangan UMKM-UMKM di Bandung, setelah dua tahun itu lalu produk UMKM tersebut masuk Ciamis. Namun hal itu tidak bertahan lama, meskipun sempat viral atau FOMO,” ucapnya.
Baca Juga: Disdukcapil Ciamis Jemput Bola Pelayanan Adminduk dalam Kegiatan BSMSS
Saat itu, lanjut Mia, ia ingin membuat suatu produk UMKM yang bisa bertahan lama, dalam artian tidak FOMO (Fear of Missing Out/rasa takut karena merasa tertinggal atas aktivitas tertentu). Mia pun akhirnya menciptakan Es Teler Juragan yang berbeda dari es teler pada umumnya.
“Alhamdulilah kalau melihat grafik trend penjualan itu per bulan ada kenaikan, meskipun musim hujan tidak ada pengaruh, pengunjung tetap ada yang datang,” ucapnya.
Mia menambahkan, harga Es Teler Juragan mulai Rp 12 ribu sampai Rp 20 ribu saja. Untuk omzet atau pendapatan per bulan itu rata-rata mencapai Rp 70 juta.
“Kalau rezeki siapa yang tahu, dulu hanya modal Rp 200 ribu, kini kita mempunyai omzet Rp 70 juta per bulannya,” pungkasnya. (Feri/R7/HR-Online/Editor-Ndu)