Dihyah al-Kalbi adalah salah seorang sahabat Rasulullah SAW. Ia memeluk agama Islam sejak awal, bahkan sebelum terjadinya Perang Badar. Ia terkenal sebagai salah satu sahabat yang memiliki hubungan dekat dan penuh kasih dengan Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: As’ad bin Zurarah, Sahabat Nabi dari Yatsrib atau Madinah
Sahabat Nabi satu ini memiliki kelebihan yang luar biasa. Lebih dari itu, kontribusinya yang berarti dalam berbagai aspek menjadikannya sosok yang sangat istimewa dan dihormati dalam sejarah Islam.
Dihyah al Kalbi, Berikut Kelebihan dan Kisahnya
Sahabat Nabi ini berasal dari kalangan Anshar dan telah memeluk agama Islam sebelum terjadinya Perang Badar. Ia adalah suami dari Durrah binti Abi Lahab, yang merupakan paman Rasulullah SAW, sehingga hubungan mereka cukup dekat.
Dengan berbagai kelebihan dan kisah menarik dalam hidupnya, berikut ini kita akan membahasnya secara singkat dan jelas.
Memiliki Paras Tampan
Sahabat Rasulullah ini terkenal dengan wajah tampan dan rupawan, sebuah kelebihan yang membedakannya dari sahabat lainnya. Dalam catatan sejarah, bahkan ada yang menyebutkan bahwa wajahnya mirip dengan wajah Nabi Muhammad SAW.
Selain memiliki penampilan fisik yang menonjol, sahabat ini juga terkenal memiliki berbagai kelebihan luar biasa lainnya. Hal tersebut membuat ia mendapat penghormatan dalam komunitas Muslim pada masa itu.
Dihyah al Kalbi adalah Seorang Ahli Perang
Ia pernah menjadi salah satu komandan dalam Perang Yarmuk, menunjukkan kemampuannya sebagai seorang ahli perang. Selain itu, ia juga memiliki keahlian mendalam dalam peta geografi, khususnya mengenai Negeri Syam dan Jazirah.
Kemampuan luar biasanya dalam hal ini sering membuatnya memberikan banyak masukan berharga tentang Negeri Syam kepada Rasulullah SAW.
Penyampai Surat dari Rasulullah untuk Raja Romawi
Ia adalah sahabat yang mendapat kepercayaan dari Rasulullah SAW untuk menyampaikan surat kepada Raja Romawi saat itu, Heraklius. Surat tersebut berisi tentang kenabian Rasulullah dan ajakan untuk memeluk agama Islam serta kembali kepada Allah.
Saat bertemu dengan Heraklius, ia menerima perintah untuk menyerahkan surat tersebut kepada Dhagathir. Banyak yang menganggap Dhagathir lebih tinggi derajatnya di kalangan orang Romawi.
Saat sahabat Nabi tersebut bertemu Dhagathir dan membacakan surat dari Rasulullah, Dhagathir mengakui Rasulullah sebagai utusan Allah di depan orang Romawi. Namun, pengakuan tersebut memicu kemarahan orang-orang Romawi.
Baca Juga: Kisah Utbah bin Ghazwan, Pendiri dan Pemimpin Kota Basrah
Sehingga orang-orang Romawi menyerbu Dhagathir dan melawannya hingga terjadi kekerasan, bahkan ancaman terhadap nyawanya. Heraklius, meskipun telah mengakui kenabian Rasulullah, enggan memeluk Islam karena takut akan gangguan dari pengikutnya dan risiko kehilangan kekuasaannya.
Malaikat Jibril Meniru Wajahnya untuk Menemui Rasulullah SAW
Ada kisah menarik lainnya mengenai sahabat Nabi ini, yaitu bahwa Malaikat Jibril sering meniru wajahnya saat menemui Nabi Muhammad SAW. Misalnya, ketika Malaikat Jibril muncul dalam bentuk manusia di hadapan Rasulullah dan Ummu Salamah, istri Rasulullah.
Setelah Jibril pergi, Rasulullah bertanya kepada Ummu Salamah mengenai identitas tamu tersebut. Ummu Salamah menjawab bahwa orang tersebut adalah Dihyah al Kalbi.
Setelah mendengar jawaban dari Ummu Salamah, Rasulullah tidak memberikan tanggapan yang membenarkan atau menyalahkan pernyataan tersebut. Ummu Salamah merasa yakin dengan jawabannya.
Karena penampilan lelaki tersebut yang mirip dengan sahabat Nabi ini. Namun, baru kemudian Ummu Salamah mengetahui bahwa lelaki tersebut adalah Malaikat Jibril, saat Rasulullah berkhutbah dan menyebutnya sebagai Malaikat Jibril.
Sangat Dekat dengan Rasulullah SAW
Ia adalah salah satu sahabat Nabi yang sangat dekat dengan Rasulullah SAW, hingga ia boleh menemui Nabi tanpa perlu meminta izin terlebih dahulu. Ia juga terkenal sering duduk dan berbincang dalam waktu lama dengan Rasulullah, menunjukkan kedekatannya yang mendalam.
Karena keistimewaannya dan hubungan dekatnya dengan Nabi, hal ini membuat Aisyah, putri Abu Bakar As-Shiddiq, merasa heran dan terkesima. Kedekatannya dengan Rasulullah serta peran istimewanya di mata sahabat dan keluarga Nabi menunjukkan betapa pentingnya posisinya dalam komunitas Muslim pada masa itu.
Baca Juga: Al Barra bin Ma’rur Sang Pelopor Kiblat Ka’bah
Dihyah al Kalbi adalah sahabat Nabi yang istimewa. Ia terkenal dengan wajah tampan nan rupawan dan Malaikat Jibril pernah menirunya, keahlian perang, dan tugasnya menyampaikan surat kepada Raja Romawi. Ia juga sangat dekat dengan Rasulullah SAW, sehingga dapat menemui Nabi tanpa perlu meminta izin terlebih dahulu. (R10/HR-Online)