Krisan adalah salah satu jenis tumbuhan berbunga yang sering orang gunakan sebagai tanaman hias di pekarangan rumah atau pot dalam ruangan. Harga jualnya relatif stabil. Selain itu, cara budidaya bunga krisan potong tergolong mudah.
Baca Juga: Budidaya Tebu Hijau, Tawarkan Peluang Usaha yang Patut Dilirik
Cara Budidaya Bunga Krisan Potong yang Tepat
Krisan yang juga terkenal sebagai bunga seruni, memiliki nama latin Chrysanthemum morifolium. Tanaman ini merupakan salah satu bunga yang cukup populer di Indonesia.
Varietas krisan telah populer dan tersebar di seluruh dunia sejak lama. Namun keberadaannya di Indonesia baru mulai dikenal sekitar abad ke-17 dan berkembang pesat pada tahun 1940 di daerah seperti Cianjur, Lembang, Bandung, Brastagi, dan Cisarua.
Krisan terkenal karena daya tahannya yang baik setelah kita petik, menjadikannya pilihan populer untuk hiasan. Banyak orang kini membudidayakan bunga krisan sebagai usaha bisnis.
Bagi pemula yang tertarik untuk membudidayakan krisan potong, penting untuk memahami cara-cara budidayanya dengan benar.
1. Syarat Budidaya dan Lokasi Tanam Bunga Krisan
Langkah pertama dalam budidaya bunga krisan potong adalah memahami syarat dan lokasi tanamnya. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Bunga krisan tumbuh optimal pada suhu udara antara 17 hingga 30 derajat Celsius. Kelembaban udara yang ideal berkisar antara 70 hingga 80%.
- Krisan dapat tumbuh baik pada ketinggian antara 700 hingga 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl).
- Gunakan media tanam yang gembur, berpasir, subur, dan memiliki drainase yang baik. pH tanah yang ideal untuk krisan adalah antara 5,5 hingga 6,7.
- Pastikan tanaman krisan tidak terkena air hujan secara langsung. Menggunakan green house atau menanam di dalam ruangan adalah solusi yang baik. Jika menggunakan pot, isi pot dengan campuran tanah gambut, sabut kelapa, dan arang sekam dengan perbandingan 1:1:4 untuk hasil yang optimal.
Dengan memperhatikan kondisi-kondisi ini, bunga krisan potong dapat tumbuh dengan baik dan memberikan hasil yang maksimal.
2. Jenis Bunga
Cara budidaya bunga krisan potong sebagai langkah kedua adalah memilih jenis bunga yang tepat, karena krisan memiliki banyak variasi. Berikut beberapa jenis krisan yang direkomendasikan untuk dibudidayakan:
- Krisan Pompom: Memiliki bentuk seperti bola kecil, mirip dengan pompom.
- Krisan Anemone: Dikenal dengan 1-2 baris helai mahkota yang mengelilingi bunga.
- Krisan Spider: Memiliki helai mahkota yang panjang dan padat, biasanya ditanam dalam pot.
- Krisan Daisy: Memiliki satu baris helai mahkota saja.
Baca Juga: Budidaya Ganggang Air Tawar, Peluang Bisnis yang Potensial
Memilih jenis yang sesuai akan mempengaruhi hasil budidaya bunga krisan potong Anda.
3. Pembibitan
Untuk membudidayakan bunga krisan potong, penting untuk memilih bibit dari tanaman induk yang sehat, bebas dari hama dan penyakit, serta memiliki daya tumbuh yang baik dan potensi komersial di pasar. Ada beberapa metode pembibitan yang dapat digunakan:
Pembibitan dengan Anakan
Cara budidaya bunga krisan potong dengan anakan ialah pilih bibit dari anakan yang tumbuh di sekitar tanaman krisan dewasa. Cabut anakan tersebut dengan hati-hati dan tanam kembali ke dalam pot atau polybag yang telah disiapkan. Metode ini cenderung lebih mudah dan efektif, sehingga banyak petani memilihnya.
Pembibitan dengan Stek Pucuk
Pilih bunga krisan yang sudah dewasa, sehat, dan bebas dari hama. Potong tunas pucuk yang berwarna hijau terang dengan diameter pangkal 3-5 mm, memiliki 3 helai daun, dan panjang sekitar 5 cm. Setelah dipotong, stek pucuk ini dapat disemaikan untuk menghasilkan bibit baru.
Pembibitan dengan Kultur Jaringan
Pilih mata tunas dari tanaman krisan. Sterilkan mata tunas tersebut selama 10 menit untuk menghindari kontaminasi. Setelah itu, tanam mata tunas hingga tumbuh mencapai 7,5 cm, kemudian pindahkan ke media budidaya yang sesuai.
Setiap metode memiliki keunggulan tersendiri dan dapat Anda pilih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi budidaya Anda.
4. Pengolahan Lahan
Cara budidaya bunga krisan potong berikutnya adalah tahap pengolahan lahan. Untuk pengolahan lahan oleh pemula, mulailah dengan mencangkul tanah sedalam 30 cm hingga tanah menjadi gembur.
Setelah itu, biarkan tanah selama 15 hari dan lakukan penggemburan serta pembersihan gulma pada area tanam. Buat bedengan dengan lebar 100-120 cm, tinggi 20-30 cm, dan panjang yang disesuaikan dengan ukuran lahan. Jarak antar bedengan sebaiknya 30-40 cm.
Lakukan pemupukan dasar menggunakan campuran ZA 75 gram, TSP 75 gram, dan KCl 25 gram per m² area tanam dengan perbandingan 3:3:1. Jika tanah memiliki pH lebih dari 5,5, lakukan pengapuran menggunakan kapur pertanian seperti dolomit, zeagro, atau kalsit dengan dosis yang sesuai.
Untuk menanam, buat lubang dengan jarak antar lubang sekitar 10×10 cm hingga 20×20 cm. Tambahkan furadan sebanyak 3 gram, yang setara dengan 6-10 butir per lubang tanam.
5. Penanaman dan Perawatan
Setelah penyemaian, langkah selanjutnya dalam budidaya bunga krisan potong adalah memindahkan bibit ke lubang tanam. Tanam bibit krisan pada lubang yang telah Anda siapkan dengan kedalaman 1-2 cm dan pastikan bibit tertutup lapisan tanah tipis agar tidak langsung terkena furadan.
Baca Juga: Meraih Untung dari Budidaya Talas Pratama
Lakukan penyiraman secara rutin setiap hari sesuai kebutuhan tanaman. Selain itu, pasang naungan sementara menggunakan sungkup plastik transparan untuk melindungi bibit. Setelah tanaman krisan berusia satu bulan, berikan pupuk, dan lanjutkan pemupukan setiap dua minggu sekali untuk mendukung pertumbuhan optimal tanaman.
6. Panen
Setelah mengikuti lima langkah dalam cara budidaya bunga krisan potong, saatnya untuk panen. Proses panen sebaiknya Anda lakukan ketika bunga berusia 3-4 bulan, umumnya saat bunga masih setengah mekar atau 3-4 hari sebelum mekarnya penuh.
Para petani krisan biasanya merekomendasikan untuk melakukan panen di pagi hari ketika suhu udara belum terlalu tinggi. Gunakan gunting steril untuk memotong batang bunga dengan panjang sekitar 60-80 cm, namun tinggalkan tunggul batang setinggi 20-30 cm dari permukaan tanah. Sebagai alternatif, Anda juga bisa mencabut seluruh tanaman jika diinginkan.
Peluang Usahanya
Budidaya bunga krisan potong memiliki peluang yang menjanjikan di Indonesia, mengingat tingginya permintaan untuk keperluan dekorasi, acara pernikahan, dan perayaan lainnya.
Krisan terkenal dengan daya tahannya yang lama, sehingga banyak peminatnya di pasar bunga. Lokasi Indonesia yang memiliki iklim tropis juga mendukung pertumbuhan krisan sepanjang tahun.
Selain itu, krisan mudah Anda budidayakan dan dapat tumbuh di berbagai jenis tanah dengan perawatan yang relatif sederhana. Pasar domestik yang stabil dan peluang ekspor ke negara-negara dengan musim dingin, di mana krisan sangat diminati, memperkuat prospek bisnis ini.
Dengan manajemen yang baik, mulai dari pemilihan varietas unggul hingga teknik pemeliharaan yang tepat, budidaya krisan potong bisa menjadi sumber pendapatan yang menguntungkan dan berkelanjutan bagi para petani.
Baca Juga: Budidaya Cincau Hijau, Bisa Jadi Peluang Bisnis Potensial
Demikianlah cara budidaya bunga krisan potong. Menanam bunga krisan tidak hanya memberikan manfaat estetika untuk hiasan pekarangan atau interior rumah, tetapi juga bisa menjadi peluang usaha yang menguntungkan. (R10/HR-Online)