harapanrakyat.com,- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mencatat ada 9 laporan masuk yang terdampak bencana alam akibat hujan deras. Adapun laporan tersebut dari mulai pohon tumbang, tanah longsor hingga rumah ambruk.
Sebagaimana diketahui, bahwa hujan dengan intensitas tinggi melanda Kabupaten Ciamis, Rabu (11/9/2024) pagi hari. Akibatnya, beberapa daerah terdampak bencana alam dari mulai tanah longsor hingga rumah ambruk.
Baca Juga: Kemarau Masih Terjadi di Ciamis, BPBD Mulai Distribusikan Air Bersih kepada Warga
Kepala Pelaksana BPBD Ciamis, Ani Supiani menyebut, hari ini sampai pukul 10.00 pagi, ada 9 laporan yang masuk kepada pihaknya, terkait bencana alam akibat intensitas hujan tinggi yang melanda wilayah Ciamis.
“Laporan itu dari beberapa kecamatan di Ciamis. Paling banyak laporan terkait rumah ambruk ada sebanyak 5. Kemudian, pohon tumbang yang menimpa rumah ada 3, dan 1 laporan tanah longsor,” katanya Rabu (11/9/2024).
Terima 9 Laporan, Daerah Mana Saja di Ciamis yang Terkena Bencana Alam Akibat Hujan Deras?
Adapun rinciannya sendiri yakni pohon tumbang dan menimpa rumah itu ada di Dusun Ciloganti, Desa Panaragan, Kecamatan Cikoneng. Lalu Dusun/Desa Kadupandak, Kecamatan Tambaksari, dan Lingkungan Bojongsari, Kelurahan Maleber, Kecamatan Ciamis.
Kemudian rumah ambruk ada 5 laporan, di antaranya di Dusun Merjan, Desa Ratawangi, Kecamatan Banjarsari. Kemudian, Dusun Cikujang, Desa Sukamaju, Kecamatan Cihaurbeuti, lalu Dusun Sidamulya, Desa Bojonggedang, Kecamatan Rancah.
Lalu di Dusun Sukahurip, Desa Sindangsari, Kecamatan Cikoneng. Dan satu lagi ini merupakan bangunan sekolah di SDN 4 Kawunglarang, Desa Wangunsari, Kecamatan Rancah.
“Untuk bencana alam tanah longsor itu 1 laporan, yang terjadi di Lingkungan Cibeureum, Kelurahan Sindangrasa, Kecamatan Ciamis,” tuturnya.
Ani menambahkan, bulan September ini berdasarkan prediksi dari BMKG sudah mulai memasuki musim hujan.
Baca Juga: Bencana Pergerakan Tanah Landa Sejumlah Daerah di Ciamis, Puluhan Rumah Terdampak
Maka dari itu, pihaknya mengimbau bagi yang tinggal di daerah rawan akan tanah longsor dan lainnya, agar lebih berhati-hati dan tetap waspada.
Kemudian, ia juga meminta kepada warga yang mempunyai pohon besar dan tinggi dekat dengan permukiman, kalau bisa ditebang. Hal itu, agar nantinya tidak membahayakan kepada warga lainnya.
“Kami imbau tetap waspada dan selalu berhati-hati. Apalagi bagi warga yang tinggal di daerah rawan akan bencana alam,” pungkasnya. (Ferry/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)