harapanrakyat.com,- Aktivis dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Banjar, Jawa Barat, menyoroti masih rendahnya pengetahuan masyarakat terkait pelaksanaan Pilkada 2024 berdasarkan hasil survei Lembaga Studi Visi Nusantara.
Baca Juga: Survei: 86 Persen Warga Belum Tahu Hari Pencoblosan Pilkada Kota Banjar
Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang pelaksanaan Pilkada itu pun disebut aktivis GMNI karena masih minimnya sosialisasi, khususnya terkait agenda tahapan Pilkada.
Sekretaris GMNI Kota Banjar Irwan Herwanto mengatakan, dengan adanya hasil survei tersebut, KPU Kota Banjar sebagai lembaga penyelenggara Pilkada harus menyadari bahwa pengetahuan masyarakat tentang pelaksanaan Pilkada 2024 masih relatif rendah.
Kondisi ini tentunya dapat mempengaruhi tingkat partisipasi pemilih. Sehingga menjadi penting terutama bagi KPU dan pihak-pihak terkait, untuk meningkatkan sosialisasi Pilkada kepada masyarakat.
Menurutnya, tren meningkatnya angka partisipasi pemilih dalam Pilkada serentak dari masa ke masa di Kota Banjar sudah semestinya harus dijaga, dan terus ditingkatkan.
“KPU harus mampu menyelesaikan PR tersebut. Selain itu, juga perlu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pesta demokrasi Pilkada serentak 2024,” kata Irwanto, Selasa (24/9/2024).
Lanjutnya menyebutkan, rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap waktu pelaksanaan Pilkada sebagaimana hasil survei tersebut, memang belum tentu akan diikuti dengan rendahnya tingkat partisipasi pemilih.
Baca Juga: KPU Kota Banjar Izinkan Tempat Pendidikan untuk Kampanye, Asalkan…
Warga Minim Informasi Pelaksanaan Pilkada 2024 di Kota Banjar
Tetapi, hal itu dapat menjadi tantangan untuk meningkatkan partisipasi. Karena masyarakat kerap dihadapkan dengan apatisme politik, minim informasi, sampai rendahnya tingkat kepercayaan terhadap KPU sebagai penyelenggara Pemilu.
Sebab itu, potret hasil survei itu perlu ditindaklanjuti dengan sosialisasi. Kemudian pendidikan politik bagi masyarakat tentang peran partisipasi, agar mereka tidak hanya sekedar tahu datang ke TPS.
Beberapa strategi yang paling efektif untuk sosialisasi salah satunya dengan memaksimalkan peran partai politik dan lembaga penyelenggara Pemilu.
“Pada akhirnya rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap pelaksanaan Pilkada ini menjadi momen bagi semua pihak, untuk bersama-sama mensukseskan Pilkada sebagai bagian dari kerja-kerja demokrasi di tingkat daerah,” kata Irwanto.
Lembaga Studi Visi Nusantara belum lama ini rilis hasil survei terkait pengetahuan masyarakat Kota Banjar terhadap pelaksanaan Pilkada 2024 di Kota Banjar.
Dari 400 responden, ada 86,50 persennya masyarakat Kota Banjar tidak mengetahui pelaksanaan Pilkada. Sedangkan yang menyatakan tahu hanya 13,50 persen.
Baca Juga: Respon Masing-masing Paslon Usai Pengundian Nomor Urut di Pilkada Kota Banjar
Meski demikian, antusiasme masyarakat Kota Banjar untuk datang ke TPS pada pelaksanaan Pilkada 2024 lumayan tinggi. Ada 99,50 persen yang menyatakan akan datang ke TPS, dan 0,50 persennya menyatakan tidak akan datang ke TPS. (Muhlisin/R3/HR-Online/Editor: Eva)