Selasa, Mei 13, 2025
BerandaBerita BanjarWasiat Prabu Selang Kuning Saat Meninggalkan Kerajaan Pulo Majeti di Kota Banjar

Wasiat Prabu Selang Kuning Saat Meninggalkan Kerajaan Pulo Majeti di Kota Banjar

harapanrakyat.com,- Hingga saat ini tidak sedikit warga dari berbagai daerah yang mengunjungi Situs Pulo Majeti, di Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat. Sebab, situs tersebut menyimpan cerita rakyat legenda tentang wasiat Prabu Selang Kuning Sulaeman Anom dan Ratu Gandawati yang memimpin Kerajaan Pulo Majeti.

Kerajaan tersebut menurut Juru Kunci Pulo Majeti, Yoyo Heryana, konon berada di lingkungan Siluman Baru, Kelurahan Purwaharja. Ia menceritakan kisah itu sebelum acara hajat bumi, Jumat (12/7/2024).

Baca Juga: Cerita Dalem Margayuda Kota Banjar Jaga Wilayah di Tempat Para Jawara

“Setahu saya dari riwayat disebut Pulo Majeti, karena dulunya kan di sini rawa-rawa jadi disebut pulau. Sekarang menjadi pesawahan,” kata Yoyo kepada harapanrakyat.com.

“Kata kuncen dulu, Kerajaan Pulo Majeti dipimpin Ratu Gandawati dan Prabu Selang. Hanya saja saya nggak bisa memastikan seratus persen. Karena namanya sejarah, sebelum saya ada, sejarah itu sudah ada,” ujarnya menambahkan.

Cincin Prabu Selang Kuning Dicuri Jin

Konon, Prabu Selang memiliki batu ali atau cincin kesaktian. Pada suatu ketika tidak diceritakan tepat kapan waktunya, saat itu ia hendak mandi. Namun sebelumnya, ia melepaskan cincin ali yang ia kenakan dari jari tangannya. Kemudian disimpan di dinding kamar mandi.

Akan tetapi, pada waktu itu ternyata ada satu jin yang diam-diam melihat dan memperhatikan batu ali milik sang Prabu. Jin itu pun lalu mencuri ali tersebut dan memakainya.

Jin itu lalu menjelma persis seperti sosok Prabu Selang Kuning. Sedangkan sang Prabu setelah mengetahui cincin batu ali miliknya hilang, kegagahan dan kesaktiannya pun ikut menghilang.

“Sang Prabu lalu keluar dari kerajaan Pulo Majeti, dengan melewati hutan-hutan menuju arah selatan. Sementara jin yang menjelma menjadi Prabu Selang Kuning melanjutkan pemerintahan di kerajaan Pulo Majeti,” tuturnya.

Baca Juga: Situs Sumur Dalapan di Kota Banjar Kerap Dikunjungi Buat Ritual

Setelah beberapa lamanya, jin menjelma dan memerintahkan kerajaan Pulo Majeti, tiba-tiba terjadilah musibah berupa penyakit yang mengakibatkan kematian, kemiskinan rakyat dan juga kekacauan.

Di tengah kejadian musibah tersebut, terdapat seorang pandita yang dapat melihat dengan ilmunya. Lalu mengetahui, ternyata raja yang memerintahkan bukanlah raja yang sebenarnya. Melainkan jin yang menjelma menjadi Prabu Selang Kuning.

Pandita tersebut lalu mengumumkan, bahwa segala perintah raja tersebut supaya tidak dilaksanakan. Akhirnya, raja jin menjadi gusar dan bimbang. 

Jin tersebut kemudian berpikir, bahwa cincin ali milik sang Prabu yang dipakainya itulah yang menjadi pembawa musibah di kerajaan Pulo Majeti.

“Jin itu lalu melemparkan batu ali ke arah selatan dan jatuh ke laut selatan. Setelah melepas batu ali atau cincin, seketika itu juga jin yang menjelma menjadi Sang Prabu kembali ke wujud aslinya, dan pulang ke negeri jin,” ceritanya.

Prabu Kembali ke Pulo Majeti 

Prabu Selang Kuning yang sebelumnya pergi ke arah selatan, sudah berada di laut selatan. Di pantai selatan ada nelayan yang sedang menjaring ikan. Di sana sang Prabu membantu nelayan yang sedang menjaring ikan.

Ketika hendak pulang, nelayan tersebut memberinya ikan sebagai upeti. Ikan tersebut lalu disembelih oleh sang Prabu untuk dibakar. Namun, dari perut ikan tersebut ditemukan batu ali yang dahulu hilang di ambil oleh jin.

Cincin tersebut kemudian kembali kepada Prabu Selang Kuning. Setelah ia pakai, secara spontan kegagahan dan kesaktiannya kembali seperti semula, saat memimpin kerajaan Pulo Majeti.

Baca Juga: Misteri Sumur Dalapan di Kota Banjar, Dikelilingi 50 Lubang Mata Air Bebatuan 

Ia kemudian kembali ke kerajaan Pulo Majeti mendampingi istrinya ratu Gandawati. Keadaan kerajaan akhirnya kembali aman dan rakyatnya hidup dengan tenteram.

“Keadaan kerajaan dan rakyatnya aman, tentram, dan subur. Setelah kerajaan aman dan tentram kembali, Prabu akhirnya pergi dari Kerajaan Pulo Majeti, serta meninggalkan ali saktinya untuk anak cucunya,” katanya.

Apa Wasiat Prabu Selang Kuning? 

Menurut cerita dalam buku milik kuncen Situs Pulo Majeti, bahwa Prabu Selang Kuning menyampaikan wasiatnya sebelum meninggalkan Kerajaan Pulo Majeti.

Konon diceritakan, setelah cincin ali miliknya yang dicuri oleh sosok jin kuraesin kembali ia kuasai, maka kesaktiannya pun kembali pulih.

Sehingga, keadaan kerajaan dan rakyatnya di Pulo Majeti kembali aman dan tenteram. Selain itu, tanahnya kembali subur.

Setelah di dalam kerajaan aman dan tentram serta kembali tertib, Prabu Selang Kuning akhirnya meninggalkan kerajaan Pulo Majeti. Ia pun meninggalkan cincin ali saktinya untuk anak cucunya.

“Cincin Ali tersebut memiliki nama ali Ampal Fathullah. Menurut cerita, ali tersebut kemudian jadi rebutan, dan akhirnya dapat dimiliki oleh Syekh Syarif Hidayatullah,” tuturnya.

Baca Juga: Kisah Pasukan Kerajaan Mataram Menghilang di Situs Dalem Kanduruan Kota Banjar

Lanjutnya menceritakan, Prabu Selang Kuning sebelum wafat meninggalkan wasiat pada pohon kastubaya. Pohon tersebut pohonnya satu berdahan empat.

Dahan kesatu mengandung arti untuk perilmuan. Dahan kedua untuk kepangkatan, dahan ketiga untuk kekayaan atau keduniawian. Kemudian dahan keempat untuk kuda sembrani.

“Wasiat Prabu Selang Kuning tersebut, di atas bisa dimiliki oleh siapa saja dengan sungguh-sungguh serta mendapat ridho dari Allah SWT,” katanya. (Muhlisin/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)

Kandungan Surat Yasin Ayat 82, Makna Kekuatan Kun Fayakun

Kandungan Surat Yasin Ayat 82, Makna Kekuatan Kun Fayakun

Al Quran hadir sebagai petunjuk hidup bagi seluruh umat Islam. Di dalam kitab Allah ini terhimpun 114 surat yang menyimpan pesan kebijaksanaan ilahi. Di...
Libur Sekolah Malah Tersesat, Bocah SD di Ciamis Ini Diantar Pulang Polisi

Libur Sekolah Malah Tersesat, Bocah SD di Ciamis Ini Diantar Pulang Polisi

harapanrakyat.com,- Maksud hati ingin jalan-jalan saat libur sekolah, Ita (11), bocah SD asal Dusun Cicanggong, Desa Bangbayang, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat justru...
Gubernur Jabar melayat keluarga korban ledakan amunisi kadaluarsa di Garut

Janji Dedi Mulyadi Sekolahkan Anak Korban Ledakan Amunisi Kadaluarsa di Garut hingga Sarjana

Harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi melayat keluarga korban ledakan amunisi kadaluarsa di Kampung Cimerak, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Selasa (13/5/2025). KDM sapaan akrab...
Belum Lama Diresmikan, Area Foodcourt Alun-Alun Tergenang Air Usai Hujan Deras Mengguyur Ciamis

Belum Lama Diresmikan, Area Food Court Alun-Alun Tergenang Air Usai Hujan Deras Mengguyur Ciamis

harapanrakyat.com,- Sejumlah area tempat kuliner atau food court Alun-alun Ciamis tergenang air pada Senin (12/5/2025) sore. Air masuk ke tempat kuliner di kawasan alun-alun...
Richard Lee Jadi Korban Aldy Maldini, Kisah 2019 Silam Terkuak

Richard Lee Jadi Korban Aldy Maldini, Kisah 2019 Silam Terkuak

Richard Lee jadi korban Aldy Maldini menyita atensi. Kasus dugaan penipuan yang menyeret nama Aldy Maldini kembali menjadi sorotan publik. Setelah viralnya kisah penggemar...
Setelah Teridentifikasi, 4 Anggota TNI yang Tewas Terkena Ledakan Amunisi di Garut Dibawa ke Kampung Halamannya

Setelah Teridentifikasi, 4 Anggota TNI yang Tewas Terkena Ledakan Amunisi di Garut Dibawa ke Kampung Halamannya

harapanrakyat.com,- Jumlah korban tewas terkena ledakan amunisi kadaluarsa di Kampung Blok Paledakan, Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Jawa Barat, pada Senin (12/5/2025) mencapai 13...