Jumat, April 25, 2025
BerandaBerita TerbaruTujuan Ekspedisi Pamalayu Singasari ke Kerajaan Melayu

Tujuan Ekspedisi Pamalayu Singasari ke Kerajaan Melayu

Tujuan Ekspedisi Pamalayu ini perlu dipahami. Sebab, Ekspedisi Pamalayu jadi salah satu peristiwa bersejarah. Ekspedisi ini bukan hanya bagian dari warisan sejarah Indonesia saja.

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Haru, Sempat Berjaya pada Masanya

Akan tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang perjalanan dan perkembangan kebudayaan serta hubungan antara kerajaan-kerajaan di Indonesia pada masa lalu. Sebagai warga negara yang baik, mengetahui dan menghargai cerita di balik peristiwa ini adalah kewajiban untuk melestarikan dan memahami sejarah bangsa kita dengan baik

Tujuan Ekspedisi Pamalayu dan Sejarahnya

Indonesia merupakan negara yang memiliki sejarah panjang. Jika mempelajari sejarah negara ini, pasti akan berhubungan dengan kerajaan-kerajaan kuno.

Sebelum terbentuk negara Indonesia, wilayah Nusantara memang dipenuhi berbagai kerajaan yang berjaya. Hal tersebut menjadi bagian dari sejarah yang wajib masyarakat pahami.

Di masa kerajaan kuno, terdapat sebuah peristiwa penting yakni Ekspedisi Pamalayu. Menurut ahli sejarah, peristiwa ini berlangsung pada tahun 1275 Masehi.

Peristiwa ini merupakan bagian dari upaya Kertanegara untuk memperluas wilayah kekuasaan Singasari. Apa sebenarnya latar belakang peristiwa ini?

Latar Belakang

Peristiwa diperkirakan berlangsung antara tahun 1272 hingga 1292 Masehi. Pada saat itu, Kertanegara merupakan pembawa masa kejayaan sekaligus rasa Kerajaan Singasari yang terakhir melakukan sebuah perjalanan.

Ekspedisi ini merupakan bagian dari strategi politik luar negeri dari Kerajaan Singasari. Kertanegara mengirim ekspedisi diplomatik dan militer ke Kerajaan Melayu Dharmasraya.

Pada tujuan Ekspedisi Pamalayu ini, raja Kertanegara mengirimkan Mahesa Anabrang (Kebo Anabrang) sebagai pemimpin pasukan. Mereka melakukan perjalanan ke kerajaan Melayu.

Perjalanan mulai pada tahun 1272 dan pasukan kembali ke Jawa 19 tahun setelahnya, yakni pada 1294 Masehi. Dalam ekspedisi, pasukan membawa patung Amoghapasa dari Jawa ke Sumatera dengan total 14 pengiring.

Setelah menyerahkan patung tersebut, raja Melayu menghadiahkan putrinya, yakni Dara Jingga dan Dara Petak untuk raja Kertanegara nikahkan. Ternyata, 19 tahun lamanya pasukan Singasari menetap di kerajaan Melayu.

Kaisar Kubilai Khan mengirim pasukan Mongol untuk menyerang kerajaan Singasari pada tahun 1292. Namun, rencana tersebut ternyata tidak berjalan seperti rencana karena Singasari pada saat itu sudah runtuh akibat pemberontakan Jayakatwang.

Mengetahui itu, Pasukan Mongol bekerjasama dengan Raden Wijaya, pendiri Kerajaan Majapahit untuk menaklukan Jayakatwang. Raden Wijaya pun mengambil Dara Petak sebagai istri dan menyerahkan Dara Jingga untuk seorang dewa.

Tujuan Utama

Menurut para sejarawan dan arkeolog, tujuan Ekspedisi Pamalayu terdiri dari dua aspek. Tujuan tersebut adalah diplomasi dan militer.

Dari segi diplomasi, Kerajaan Singasari bertujuan untuk menjalin hubungan persahabatan dengan Kerajaan Dharmasraya. Hal ini berjalan seperti hubungan diplomasi dua negara di masa sekarang.

Baca Juga: Tujuan Konferensi Denpasar, Membentuk Negara Indonesia Timur

Sementara itu, tujuan militer dari Raja Kertanegara tidak banyak tercatat. Para sejarawan menyimpulkan bahwa pasukan Singasari hanya menjalani misi diplomatik namun berjaga-jaga apabila terjadi perang.

Tujuan lainnya dari ekspedisi ini adalah untuk menghadapi ancaman Mongol. Pada saat itu, kekaisaran Mongol sudah beberapa mencoba menyerang Kerajaan Singasari tetapi selalu gagal.

Bukti Sejarah

Tujuan Ekspedisi Pamalayu ini sebenarnya adalah sebagai upaya mempertahankan kerajaan dan menjalin diplomasi luas. Ternyata, istilah “Pamalayu” sendiri sudah ditemukan di Kitab Pararaton pada tahun 1600 Masehi.

Sebagai informasi, arti Pamalayu dalam bahasa Jawa Kuno adalah perang/melawan Melayu. Namun, tidak ada catatan sejarah yang menyatakan bahwa terjadi peperangan dalam peristiwa ini.

Prasasti Padang Roco yang terdeteksi di kompleks percandian Padang Roco di Nagari Siguntur, Sitiung, Dharmasraya, Sumatera Barat menjadi bukti ekspedisi ini. Prasasti ini berfungsi sebagai alas Arca Amoghapasa, sebuah artefak yang menunjukkan hubungan dan pengaruh budaya dari ekspedisi tersebut.

Pada tahun 1208 Saka atau 1286 Masehi, Arca Amoghapasa ini pasukan Singasari bawa dari Jawa menuju ke Sumatera. Setelah itu, mereka menempatkan arca di Dharmasraya.

Jadi, itulah sebenarnya peristiwa Pamalayu. Ini merupakan perjalanan yang bertujuan untuk memperkuat Kerajaan Singasari agar tidak mudah runtuh oleh serangan musuh.

Akan tetapi, siapa sangka bahwa selama pasukan melakukan perjalanan ekspedisi ke Sumatra, Kerajaan Singasari runtuh akibat kudeta. Namun, sejarah kemegahan Kerajaan Singasari masih ada hingga kini.

Singasari menjadi salah satu kerajaan kuno di Pulau Jawa yang sangat kuat. Bahkan, Kekaisaran Mongol tidak bisa meruntuhkannya setelah berbagai serangan.

Baca Juga: Prasasti Kedukan Bukit, Menguak Sejarah, Isi dan Maknanya

Tujuan Ekspedisi Pamalayu ini tidak lain untuk hal diplomatik. Memahami peristiwa bersejarah ini akan menambah wawasan. Sayangnya, peristiwa seperti ini semakin jarang anak-anak muda ketahui padahal termasuk sejarah negaranya sendiri. (R10/HR-Online)

Pembangunan Jalan Rampung, Begini Wujud Syukur dan Kegembiraan Warga Ciamis yang Patut Dicontoh

Pembangunan Jalan Rampung, Begini Wujud Syukur dan Kegembiraan Warga Ciamis yang Patut Dicontoh

harapanrakyat.com,- Masyarakat Dusun Cikawung, Desa Sindangsari, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, menggelar syukuran pembangunan jalan. Hal itu sebagai bentuk ungkapan terima kasih warga dan momentum...
Soal Waktu Penetapan Paslon Bupati Tasikmalaya Hasil PSU, Begini Kata KPU

Soal Waktu Penetapan Paslon Bupati Tasikmalaya Hasil PSU, Begini Kata KPU

harapanrakyat.com,- Setelah menyelesaikan tahapan rekapitulasi dan rapat pleno, KPU Kabupaten Tasikmalaya, kini tinggal melakukan penetapan paslon Bupati Tasikmalaya yang meraih suara terbanyak. Namun hal...
Tiga Terowongan Kereta Api

Tiga Terowongan Kereta Api Peninggalan Belanda di Pangandaran Jadi Cagar Budaya

harapanrakyat.com,- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, menetapkan tiga terowongan kereta api peninggalan Belanda di jalur Banjar-Cijulang, yakni Terowongan Hendrik, Juliana, dan...
Fachry Albar Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara Usai Positif Narkoba

Fachry Albar Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara Usai Positif Narkoba

Fachry Albar terancam hukuman 12 tahun setelah tertangkap karena narkoba. Ini bukanlah kali pertama Fachry Albar tersandung kasus obat terlarang. Aktor Indonesia ini rupanya...
Format Baru SEA Games

Bermain Lebih Sedikit, Format Baru SEA Games 2025 Untungkan Tuan Rumah Thailand?

Pesta olahraga SEA Games 2025 akan segera berlangsung pada Agustus 2025. Sayangnya format baru SEA Games untuk cabang olahraga sepak bola putra dinilai lebih...
Wilayahnya Jadi Langganan Banjir, Para Kades di Banjaranyar Ciamis Desak BBWS Citanduy Bangun Tanggul Sungai Ciputrahaji

Wilayahnya Jadi Langganan Banjir, Para Kades di Banjaranyar Ciamis Desak BBWS Citanduy Bangun Tanggul Sungai Ciputrahaji

harapanrakyat.com,- Selalu terdampak banjir, warga Desa Sindangrasa, Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat minta BBWS turun tangan. Mereka harap ada pembangunan tanggul 6,5 kilometer...