Marmut merupakan jenis hewan pengerat yang tergolong famili Sciuridae dengan genus Marmota. Hewan yang satu ini sebenarnya kurang mendapat perhatian dari sebagian masyarakat. Beberapa orang menyatakan bahwa budidaya marmut pedaging belum bisa menambah pendapatan.
Baca Juga: Cara Budidaya Ikan Tuna dan Keuntungan Usahanya
Budidaya Marmut Pedaging Agar Menguntungkan
Meski beberapa orang menganggap beternak marmut pedaging belum bisa menambah pendapatannya, di luar sana ternyata sudah banyak masyarakat yang berhasil dalam budidaya hewan yang satu ini, lho!
Umumnya, marmut hidup di daerah pegunungan. Seperti Alpena tau Pirenia di wilayah Eropa. Selain itu, marmut juga hidup di Pegunungan Rocky dan Sierra Nevada, Amerika Serikat, serta Kanada.
Hewan ini hidup dengan membuat sarang di dalam tanah dan melakukan hibernasi saat musim dingin tiba. Makanan utama marmut adalah tumbuh-tumbuhan seperti rerumputan, akar dan bunga.
Marmut ini dapat hidup hingga 10 tahun, namun rata-rata usianya yaitu sekitar 5 hingga 7 tahun saja. Hewan ini dapat mencapai ukuran panjang hingga 25 cm dengan tingginya sekitar 10 cm, serta berat marmut dewasa bisa mencapai 850 sampai 1000 gram.
Berikut ini adalah panduan lengkap cara budidaya marmut pedaging dengan mudah. Pemula juga bisa mengikuti tips dan trik ini!
1. Memilih Indukan Marmut
Pelaku budidaya bisa memilih marmut yang sehat dan juga bebas dari penyakit. Untuk mengetahuinya, dapat dilihat dari kondisi fisik. Seperti mata, bulu, dan ukuran tubuh marmut. Selain itu, pilih satu ekor marmut jantan dan tiga ekor marmut betina.
Tujuannya untuk dijadikan awal indukan, kemudian pilih juga marmut yang reproduksinya telah matang. Minimal kawin pada marmut jantan berumur 3 bulan, sedangkan masa hamil marmut betina yaitu selama 59 sampai 73 hari.
Sementara itu, jumlah anakkan yang lahir mencapai 1 hingga 8 ekor marmut. Namun, terkadang marmut betina melahirkan 2 sampai 4 ekor anak. Jika dihitung, dalam setahun hewan tersebut bisa melahirkan lebih dari 4 kali.
2. Menyiapkan Kandang dan Perlengkapan Marmut
Idealnya, kandang marmut memiliki ukuran luas sebab marmut tergolong jenis hewan yang aktif bergerak. Untuk budidaya marmut pedaging, pelaku budidaya bisa membuat kandang dari bahan mesh atau lembaran coroplast.
Minimal siapkan dua kandang. Satu untuk pembibitan dan satunya lagi untuk marmut yang sudah dewasa. Selain itu, biasanya dibuat dengan ukuran 0,5 m x 0,5 m atau 0,7 m x 0,7 m. Kandang juga harus memiliki ventilasi dan tidak ada batas penglihatan serta suara dari marmut.
Sementara itu, di dalam kandang diberikan alas bedding seperti serutan kayu aspen. Selain alas, beri perlengkapan lain seperti tempat makanan, rak jerami, tempat minum, tempat untuk berlindung, hingga tempat tidur dan mainan kincir atau roda.
Baca Juga: Metode Sederhana Budidaya Ikan Tapah yang Hampir Punah
Pastikan bedding dan peralatan lainnya dibersihkan teratur untuk menjaga kesehatan dan menghindari bau. Dengan begitu, pelaku budidaya bisa lanjut pada tahap tips beternak marmut pedaging.
3. Memberi Makan Marmut
Sebab marmut sangat menyukai daun dan sayuran, pelaku budidaya bisa memberikan bayam, wortel, selada parsley, dan juga tomat. Selain itu, berikan asupan vitamin setiap harinya sebanyak 10 sampai 30 mg.
4. Merawat Marmut
Dalam budidaya marmut pedaging, tentu harus memikirkan cara merawatnya. Pelaku budidaya bisa memberikan pellet, dedak, atau polar pada marmut yang baru berumur 2 hari sebab bayi marmut akan terus menyusu pada induknya sampai berumur 3 minggu.
Setelah melewati fase tersebut, anak marmut bisa Anda beri pakan seperti makanan marmut pada umumnya. Merawat marmut dengan cara memberi pakan ini bisa dilakukan sehari tiga kali atau bisa lebih.
Mandikan juga marmut dengan shampoo formula khusus hewan marmut. Selain itu, potong kuku dan sisir bulu marmut secara berkala. Lakukan perawatan tersebut secara rutin. Sementara itu, jangan lupa untuk sesekali mengeluarkan marmut dari kandang untuk mengurangi stress.
Peluang Usaha
Budidaya marmut pedaging memiliki potensi usaha yang menjanjikan, terutama karena kebutuhan akan sumber protein alternatif yang terus meningkat. Marmut atau guinea pig, selain mudah Anda pelihara, juga memiliki waktu produksi yang cepat, hanya membutuhkan waktu sekitar 3-4 bulan hingga siap panen.
Marmut dapat Anda budidayakan dengan biaya yang relatif rendah, mengonsumsi pakan seperti rumput dan sayuran sisa. Dengan perawatan yang baik, tingkat kelangsungan hidup marmut cukup tinggi, sehingga meningkatkan efisiensi produksi.
Pasar daging marmut masih tergolong niche namun terus berkembang, terutama di wilayah yang memiliki budaya mengonsumsi daging marmut. Selain itu, permintaan untuk marmut sebagai hewan peliharaan juga dapat menjadi tambahan sumber pendapatan.
Dengan modal yang terjangkau dan prospek pasar yang menjanjikan, ternak marmut pedaging merupakan peluang usaha yang layak Anda pertimbangkan.
Baca Juga: Budidaya Madu Kelulut Lebah Tanpa Sengat yang Menguntungkan
Ketika memilih untuk budidaya marmut pedaging, pastikan juga untuk rutin membersihkan kandangnya dan menjaga suhu agar tetap sehat. Lakukan pemeriksaan kesehatan dengan mengecek aktivitas dan tubuhnya. Semoga bermanfaat! (R10/HR-Online)