harapanrakyat.com,- Tembakan gas air mata dan senjata mewarnai kegiatan Simulasi Pengamanan Pilkada Serentak Tahun 2024 di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat yang diselenggarakan oleh Polres Ciamis. Tembakan senjata dan gas air mata dari para personel Polres Ciamis bertujuan untuk melerai dan melumpuhkan massa aksi demonstrasi yang rusuh.
Aksi demonstrasi tersebut merupakan salah satu agenda dalam kegiatan Simulasi Sispamkota dalam rangka Pengamanan Pilkada Serentak tahun 2024 di Kabupaten Ciamis.
Adapun kegiatan simulasi itu berlangsung di Halaman Gedung KH. Irfan Hielmy Ciamis, Selasa (20/8/2024).
Baca Juga: Kepala Puskesmas di Ciamis Diduga KDRT Istri, Berakhir di Tahanan
Dari pantauan harapanrakyat.com, terlihat massa aksi dari berbagai elemen masyarakat melempar air dan kardus kepada para personel dari Polres Ciamis. Dengan peralatan lengkap, para personel terus mencoba menahan aksi massa tersebut.
Semakin lama, massa aksi jumlahnya semakin banyak dan seketika ricuh. Polres Ciamis langsung menerjunkan para personel bahkan dari Satuan Brimob Polda Jabar juga ikut terlibat untuk meredam massa aksi.
Namun kerusuhan massa aksi terus berlanjut, sehingga petugas menggunakan gas air mata dan senjata. Bahkan tembakan terdengar beberapa kali untuk melerai dan melumpuhkan massa aksi yang rusuh.
Jalan Terakhir Kendalikan Massa, Personel Polres Ciamis Tembakkan Senjata dan Gas Air Mata
Kapolres Ciamis, AKBP Akmal mengatakan, tindakan senjata dan gas air mata itu merupakan jalan terakhir. Artinya, apabila massa aksi rusuh dan memerlukan penindakan tegas dan terukur, maka langkah terakhir petugas menembakkan gas air mata.
“Tapi, yang pasti bagaimana caranya kami menangani hal tersebut agar tidak timbul korban dan situasi tetap kami kendalikan,” katanya.
Terkait titik rawan di Kabupaten Ciamis, kata Akmal, jika melihat gambaran dari Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) itu tidak ada. Artinya seluruh masyarakat bisa menyampaikan aspirasinya dengan baik, tidak ada kendala.
“Untuk Kabupaten Ciamis sampai sejauh ini tidak ada zona-zona yang kami anggap rawan,” ucapnya.
Menurut Akmal, dalam pengamanan Pilkada Serentak ini, pihaknya tetap mencadangkan rekan-rekan dari Brimob untuk membackup Polres Ciamis.
“Pasukan Brimob adalah pasukan yang terakhir kami kerahkan apabila memang ada rusuh massa yang sulit dikendalikan oleh kekuatan dari Polres Ciamis,” tuturnya.
Dalam simulasi tadi diperlihatkan personel yang menembakkan peluru hampa kepada massa aksi. Akmal menyebut itu adalah penembakan untuk melumpuhkan. Jadi tidak ada senjata atau peluru tajam.
Baca Juga: Demo Pilkada di Islamic Center Berakhir Ricuh, Polres Ciamis Bisa Kendalikan Situasi
“Itu hanya penembakan untuk melumpuhkan, jadi tidak ada untuk peluru tajam, sifatnya hanya untuk melumpuhkan, gas air mata juga terpaksa digunakan,” pungkasnya. (Feri/R7/HR-Online/Editor-Ndu)