Rabu, April 16, 2025
BerandaBerita TerbaruTanggal Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Dipilih Ir. Soekarno

Tanggal Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Dipilih Ir. Soekarno

Tanggal proklamasi kemerdekaan ditetapkan pada 17 Agustus. Ya Tanggal 17 Agustus merupakan hari bersejarah bagi Indonesia, menandai proklamasi kemerdekaan negara ini. Pada tanggal tersebut, Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta membacakan teks proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945, menandakan bahwa Indonesia telah merdeka. 

Baca Juga: Pengawal Presiden Soekarno, Menjaga Keamanan Proklamator

Momen penting ini tersiar melalui radio milik tentara Jepang, yang menjadi alat sederhana untuk menyebarluaskan berita kemerdekaan. Peristiwa ini tidak hanya mencatat sejarah, tetapi juga mengenang perjuangan para Pahlawan Nasional yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.

Tanggal Proklamasi Kemerdekaan dan Peristiwa Terkait

Terlaksananya proklamasi kemerdekaan menandakan berakhirnya penderitaan bangsa Indonesia dan merupakan momen bersejarah yang mempengaruhi berbagai peristiwa penting. Beberapa peristiwa berkaitan dengan tanggal proklamasi kemerdekaan Indonesia antara lain:

Tragedi Bom Atom

Kekalahan Jepang yang diumumkan melalui Deklarasi Potsdam pada 26 Juli 1945 memberikan kesempatan bagi negara-negara sekutu untuk menegakkan demokrasi dan kebebasan di kawasan Asia. Deklarasi tersebut memberikan ultimatum kepada Jepang: menyerah tanpa syarat atau menghadapi serangan yang menghancurkan.

Namun, Jepang tidak segera menyerah, yang menyebabkan terjadinya peristiwa pengeboman Hiroshima pada 6 Agustus 1945 dan Nagasaki pada 9 Agustus 1945. Pengeboman ini merupakan bagian dari upaya untuk memaksa Jepang menyerah dan mengakhiri Perang Dunia II. Peristiwa ini juga mempercepat proses kemerdekaan Indonesia, yang diumumkan pada 17 Agustus 1945.

Perdebatan Antara Golongan Muda dan Tua

Peristiwa pengeboman Hiroshima dan Nagasaki yang tersiar melalui radio British Broadcasting Corporation (BBC) sampai ke telinga golongan muda, seperti Sutan Syahrir. Hal ini menjadi momen penting untuk menekan golongan tua, seperti Soekarno dan Mohammad Hatta, agar memanfaatkan situasi untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Namun, ada penolakan langsung dari golongan tua. Mereka berargumen bahwa kemerdekaan sebaiknya diserahkan kepada Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) karena pemerintah Jepang belum memberikan keterangan resmi. Sebaliknya, golongan muda menolak argumen tersebut, menganggap bahwa Jepang hanya menggunakan situasi tersebut untuk manipulasi.

Golongan muda mendorong Ir. Soekarno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia secara langsung. Perdebatan antara kedua golongan ini menunjukkan ketegangan dan dinamika politik menjelang proklamasi kemerdekaan.

Pembentukan BPUPKI dan PPKI

Sebelum tanggal Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, terbentuklah Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 29 April 1945. BPUPKI, yang dipimpin oleh KRT Radjiman Wedyodiningrat, terdiri dari 60 anggota dan bertugas merancang Undang-Undang Dasar (UUD). BPUPKI mengadakan dua kali sidang, yakni pada 29 Mei hingga 1 Juni 1945.

Baca Juga: Latar Belakang BPUPKI, Muslihat Jepang

Pada 7 Agustus 1945, BPUPKI resmi dibubarkan dan digantikan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), yang beranggotakan 27 orang. PPKI diberi tugas untuk merancang dan menyempurnakan rencana yang telah disiapkan oleh BPUPKI sebagai persiapan akhir untuk kemerdekaan Indonesia.

Tragedi Rengasdengklok

Penentuan tanggal proklamasi kemerdekaan Indonesia juga erat kaitannya dengan peristiwa Rengasdengklok. Ketegangan antara golongan muda dan tua mencapai puncaknya ketika Chairul Saleh menyandera Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok pada 15 Agustus 1945. Aksi penyanderaan ini bertujuan untuk menuntut agar segera mengumandangkan kemerdekaan Indonesia segera.

Menanggapi situasi tersebut, Ahmad Soebardjo melakukan negosiasi dengan janji bahwa akan segera memproklamasikan kemerdekaan. Pada malam hari 16 Agustus 1945, rombongan dari Rengasdengklok kembali ke Jakarta, membawa serta Soekarno dan Hatta untuk mempersiapkan pengumuman kemerdekaan.

Pelaksanaan  Penyusunan Teks Proklamasi Kemerdekaan

Sesampainya rombongan dari Rengasdengklok di Jakarta, mereka menuju rumah Kepala Jepang di Indonesia, Mayor Jenderal Koichiro Yamamoto. Namun, rencana untuk memproklamasikan kemerdekaan tidak mendapatkan izin dari pihak Jepang.

Penolakan ini memaksa mereka untuk menyiapkan teks proklamasi secara mandiri. Pada pukul 03.00 WIB tanggal 17 Agustus 1945, para tokoh yang terlibat dalam penyusunan naskah proklamasi, termasuk Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, dan Ahmad Soebardjo, bekerja bersama untuk menyusun teks proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Para Tokoh yang Berperan Dalam Proklamasi Kemerdekaan

Proklamasi kemerdekaan Indonesia memang melalui perjuangan berat, melibatkan risiko nyawa, kehilangan keluarga, dan harta. Tokoh kunci dalam peristiwa ini meliputi:

  • Ir. Soekarno: Menyusun, menandatangani, dan membacakan teks proklamasi di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda.
  • Mohammad Hatta: Merumuskan dan menandatangani teks proklamasi, mendampingi Soekarno, dan memperjuangkan pengakuan kemerdekaan.
  • Achmad Soebardjo: Menyelamatkan Soekarno-Hatta dari Rengasdengklok, meminta izin untuk menggunakan rumah Maeda, dan membantu menyusun naskah.
  • Sayuti Melik: Pengetik naskah proklamasi.
  • Syahrudin: Mengumumkan kemerdekaan melalui radio, dan mendirikan siaran baru setelah penutupan radio WB oleh Jepang.

Apakah Alasan Ir. Soekarno Memilih 17 Agustus sebagai Hari Kemerdekaan?

Soekarno memilih tanggal 17 Agustus 1945 sebagai Hari Kemerdekaan Indonesia karena beberapa alasan simbolis. Tanggal tersebut jatuh pada hari Jumat Legi menurut kalender Jawa, yang dianggap sebagai hari yang berbahagia dan suci. 

Selain itu, angka 17 dipandang sebagai angka keberuntungan oleh Soekarno. Karena dalam Islam, Al-Quran turun pada 17 Ramadhan, dan jumlah rakaat dalam sholat lima waktu adalah 17 rakaat. 

Baca Juga: Segudang Alasan Soekarno Hatta Bekerja Sama dengan Jepang

Sebelumnya, sempat ada perdebatan tentang tanggal proklamasi kemerdekaan Indonesia antara Soekarno dan golongan muda yang menginginkan 15 Agustus 1945. Namun, setelah perundingan, Soekarno akhirnya menetapkan 17 Agustus sebagai hari proklamasi. (R10/HR-Online) 

Persib Diakui Sebagai Klub Paling Profesional di Indonesia dari FIFA

Selamat! Persib Diakui Sebagai Klub Paling Profesional di Indonesia dari FIFA

Klub sepak bola lokal Indonesia, Persib Bandung, baru saja mendapat prestasi yang membanggakan. Persib mendapat pengakuan sebagai klub dengan pengelolaan paling profesional di Indonesia.  Baca...
Petani di Kutawaringin Ciamis Bingung, Sulitnya Cari Buruh Tani untuk Panen

Petani di Kutawaringin Ciamis Bingung, Sulitnya Cari Buruh Tani untuk Panen

harapanrakyat.com,- Sulitnya mencari buruh tani menjadi kendala para petani di Dusun Buniasih, Desa Kutawaringin, Kecamatan Purwadadi, Ciamis, Jawa Barat. Padahal saat ini di daerah...
Pesta ulang tahun kucing di Banyuwangi dirayakan mewah

Ulang Tahun Kucing di Banyuwangi Dirayakan Mewah, Biduan dan Orkes Ramaikan Pesta

harapanrakyat.com,- Sebuah pesta ulang tahun kucing sukses mencuri perhatian warganet. Bukan tanpa alasan, pasangan suami-istri di Banyuwangi, Jawa Timur, merayakan ulang tahun tiga ekor...
Misteri Mayat Mengapung di Sungai Cipeles Sumedang Terungkap, Ini Identitas Korban

Misteri Mayat Mengapung di Sungai Cipeles Sumedang Terungkap, Ini Identitas Korban

harapanrakyat.com,- Identitas mayat yang mengapung di aliran Sungai Cipeles, kawasan Bendung Rengrang, Desa Cijambe, Kecamatan Paseh, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, akhirnya terungkap. Korban ternyata...
Masa Pakai Shockbreaker Mobil, Tahu Kapan Harus Ganti

Masa Pakai Shockbreaker Mobil, Tahu Kapan Harus Ganti

Shockbreaker punya tugas besar, seperti dapat meredam setiap guncangan dari jalan supaya mobil tetap stabil. Tapi, seperti manusia, ini juga punya umur. Kalau sudah...
dokter kandungan yang diduga lecehkan ibu hamil di Garut

Dokter Kandungan Lecehkan Ibu Hamil di Garut Viral, Mantan Istri Buka Suara

harapanrakyat.com,- Dokter kandungan inisial MSF asal Kabupaten Garut, Jawa Barat diduga lecehkan ibu hamil hingga viral di media sosial. Saking viralnya, mantan istri MSF...