harapanrakyat.com,- Warga di lingkungan Bojongsari RT 03 Rw 04, Kelurahan Bojongkantong, Kota Banjar, Jawa Barat, mulai kesulitan mendapatkan pasokan air bersih akibat terdampak musim kemarau panjang.
Sumber mata air di wilayah tersebut sejak musim kemarau mulai mengering. Warga pun mulai meminta pasokan air bersih kepada pemerintah.
Ketua RT setempat Dedi Agus Setiadi mengatakan, sudah satu bulan ini warga mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Sumur warga juga mulai mengering akibat musim kemarau.
Selain itu, sumber mata air di bawah perbukitan Mandalare yang selama ini menjadi andalan warga untuk mendapatkan pasokan air bersih juga sudah berkurang.
Baca juga: Warga Banjar Nongkrong Santai Berburu Sunset di Sungai Citanduy yang Surut
Air yang keluar dari sumber mata air tersebut sudah tidak mencukupi.
Sehingga, warga merasa kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari seperti aktivitas memasak, mandi dan mencuci pakaian.
“Kurang lebih sudah satu bulan ini kesulitan air. Paling parah dua minggu ke belakang sumber airnya berkurang,” kata Dedi, Rabu (21/8/2024).
Puluhan Warga Kesulitan Air Bersih
Lanjutnya menyebutkan, jumlah warga yang terdampak krisis air bersih di lingkungan tersebut sekitar 40 kepala keluarga (KK). Belum lagi ditambah sebagian warga yang ada di tetangga RT.
Sebab itu, warga meminta kepada pemerintah supaya melakukan distribusi air bersih secara rutin ke wilayahnya tersebut. Terlebih sekarang masih dalam masa kemarau dan sumber mata air terus berkurang.
“Jumlah warga yang terdampak di lingkungan ada sekitar 40 KK. Air yang datang langsung kita tampung ke bak penampungan,” kata Dedi.
Sementara itu, salah seorang warga Meri mengaku senang bisa mendapat pasokan air bersih dari pemerintah. Sebab, kondisi sumber mata air di wilayahnya tersebut sudah mulai mengering.
Menurutnya, pasokan air bersih kiriman dari pemerintah yang berada di tempat penampungan hanya akan mencukupi kebutuhan air bersih warga selama dua hari ke depan sehingga perlu ada pasokan rutin.
“Biasanya air ambil dari bawah sumber mata air cuman sekarang kalau musim kemarau ngga ada air. Paling ini ya dua hari sudah habis buat kebutuhan sehari-hari,” ucapnya. (Muhlisin/R6/HR-Online)