Mengganti spion motor adalah salah satu modifikasi yang sering pengendara lakukan. Akan tetapi, banyak pengendara tidak menyadari bahwa ada spion motor yang dilarang polisi. Ternyata, ada aturan khusus yang harus kita ikuti agar tidak terkena tilang karena hal ini.
Baca Juga: Mengatasi Spion Motor Longgar Sendiri di Rumah dengan Mudah
Selain memberikan tampilan yang lebih keren, spion variasi atau aksesori memang dapat menambah gaya pada motor. Akan tetapi, sebagai pengendara yang taat lalu lintas, kita harus memperhatikan spion kita. Apakah spion sudah sesuai dengan standar atau belum, ini harus kita perhatikan agar tidak terkena tilang.
Spion Motor yang Dilarang Polisi, Standarisasi Penggunaan Spion
Spion motor bukan sekadar aksesori. Fungsinya sangat vital dalam menjaga keselamatan pengendara. Kasatlantas Jakarta Pusat, Kompol Lilik, menjelaskan bahwa standarisasi penggunaan spion tidak hanya tentang tampilannya.
Lebih penting lagi adalah ukuran dan fungsinya. Spion motor yang polisi larang biasanya tidak memenuhi standar ini. Sebuah spion harus memungkinkan pengendara untuk melihat ke belakang dan samping dengan jelas.
Posisi spion juga sangat penting. Spion harus kita pasang di atas setang motor, bukan di bawahnya. Pemasangan yang tidak sesuai standar ini bisa mengurangi pandangan pengendara.
Spion yang polisi larang seringkali adalah jenis yang pengendara pasang di posisi yang tidak biasa, seperti di bawah setang. Hal ini mengurangi kemampuan pengendara untuk melihat kondisi jalan di belakangnya.
Spion Jalu dan Bar End Mirror, Risiko Tilang
Salah satu jenis spion motor yang dilarang polisi adalah model jalu atau bar end mirror. Spion ini biasanya pengendara pasang di ujung stang motor dan berada di posisi lebih rendah dari spion standar.
Meski terlihat lebih sporty, spion jenis ini tidak memenuhi standar keselamatan. Posisi spion yang benar harus berada di atas setang, bukan di bawahnya.
Spion jalu dan bar end mirror memang menawarkan tampilan yang berbeda pada sepeda motor. Namun, posisi mereka yang berada di bawah setang dapat membatasi pandangan pengendara, karena sudut pandangnya tidak seluas spion standar yang biasanya terpasang di sisi setang. Ini dapat mempengaruhi visibilitas dan keamanan saat berkendara.
Spion seperti ini biasanya tidak memberikan pandangan yang memadai ke belakang, yang dapat berisiko terutama saat berkendara di jalan raya yang padat. Terbatasnya sudut pandang ini dapat mengurangi visibilitas dan meningkatkan risiko saat melakukan manuver atau mengubah jalur.
Pentingnya Spion yang Terpasang di Kedua Sisi
Spion harus terpasang di kedua sisi motor secara utuh untuk memastikan visibilitas yang optimal dan memenuhi peraturan lalu lintas. Jika spion hanya terpasang di salah satu sisi, pengendara tetap bisa terkena tilang, karena ini dianggap melanggar aturan keselamatan berkendara.
Spion motor yang dilarang polisi seringkali hanya pengendara pasang di satu sisi untuk alasan estetika. Namun, ini sangat berbahaya karena mengurangi kemampuan pengendara untuk melihat kondisi jalan dengan jelas.
Baca Juga: Cara Melepas Spion Motor yang Berkarat, Perhatikan Ini!
Kedua sisi spion harus berfungsi dengan baik. Spion harus mampu memberikan pandangan yang jelas ke belakang dan samping. Pengendara yang hanya memasang spion di satu sisi tidak hanya melanggar aturan, tetapi juga mempertaruhkan keselamatannya.
Mengapa Spion Pabrikan Lebih Aman?
Pabrikan motor merancang spion dengan standar keselamatan yang ketat. Ukuran, bentuk, dan posisi spion telah mereka sesuaikan untuk memberikan pandangan terbaik bagi pengendara. Sedangkan, penggunaan spion variasi seringkali hanya untuk alasan estetika, tanpa memperhatikan fungsi utamanya.
Spion pabrikan telah melalui berbagai uji coba untuk memastikan keselamatannya. Pabrikan juga memperhatikan ergonomi pengendara, memastikan bahwa spion tidak terhalang oleh badan pengendara. Spion variasi biasanya terlalu pendek atau terlalu sempit, sehingga pandangan pengendara terbatas.
Pertimbangan Sebelum Mengganti Spion Motor
Sebelum memutuskan untuk mengganti spion motor, ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan. Pertama, pastikan bahwa spion yang akan Anda pasang memenuhi standar keselamatan.
Kedua, pertimbangkan fungsinya. Apakah spion tersebut benar-benar memberikan pandangan yang jelas ke belakang dan samping? Jika tidak, maka sebaiknya pilih spion lain yang lebih aman.
Ketiga, perhatikan posisi pemasangan spion. Spion harus Anda pasang di atas setang motor, bukan di bawahnya. Spion motor yang dilarang polisi seringkali pengendara pasang di posisi yang tidak sesuai standar.
Keempat, pastikan bahwa spion terpasang di kedua sisi motor. Jangan hanya memasang spion di satu sisi untuk alasan gaya, karena ini bisa berisiko bagi keselamatan.
Baca Juga: Cara Agar Spion Motor Tidak Getar dan Supaya Aman Selama Berkendara
Mengganti spion motor memang bisa memberikan tampilan yang lebih menarik pada kendaraan. Namun, jangan sampai modifikasi ini mengorbankan keselamatan. Spion motor yang dilarang polisi biasanya adalah spion yang tidak memenuhi standar keselamatan. Jadi, sebelum memodifikasi motor, pastikan untuk selalu mempertimbangkan manfaat dan keselamatannya. (R10/HR-Online)