Sejarah Paskibraka Indonesia menjadi bagian penting kemerdekaan. Paskibraka selalu menuai perhatian. Ini merupakan sejarah Indonesia yang wajib diketahui semua masyarakat.
Baca Juga: Pengawal Presiden Soekarno, Menjaga Keamanan Proklamator
Hari Kemerdekaan Indonesia selalu masyarakat rayakan setiap tahunnya, tepatnya di tanggal 17 Agustus. Salah satu bagian penting dari perayaan kemerdekaan ini adalah paskibraka. Apa sebenarnya sejarahnya?
Sejarah Paskibraka Indonesia, Momen Sakral Bagi Masyarakat Indonesia
Salah satu momen yang paling masyarakat nantikan setiap perayaan upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia adalah proses pengibaran bendera. Pengibaran bendera di Istana Negara terasa sangat sakral.
Hal itu karena keberadaan Paskibra yang memukau. Paskibra adalah Pasukan Pengibar Bendera Pusaka yang tugasnya sangat berarti dalam proses upacara kemerdekaan.
Pasukan tersebut melakukan gerakan baris berbaris yang tegas dan harmonis ketika membawakan Bendera Pusaka. Agar mampu mengemban tugas dan menjalankan proses dengan baik, mereka telah melakukan latihan selama berbulan-bulan lamanya.
Ternyata, keberadaan Paskibraka ini sudah jadi tradisi di Indonesia. Terdapat sejarah panjang di balik terbentuknya Pasukan Pengibar Bendera Pusaka ini.
Lahir Bersamaan dengan Proklamasi Kemerdekaan
Dalam Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga RI Nomor 14 Tahun 2917 terkait Perubahan dan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga No 0065 Tahun 2015, Paskibraka lahir bersamaan dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Seperti yang semua warga negara Indonesia diketahui, Proklamasi Kemerdekaan berlangsung di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56. Peristiwa bersejarah dan sangat penting tersebut terjadi pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB.
Pada saat itu, pengibaran bendera pusaka merah putih jauh dari kata mewah dan meriah seperti saat ini. Sebab, saat itu situasi pembacaan proklamasi kemerdekaan oleh Ir. Soekarno masih dalam masa penjajahan.
Setelah membacakan proklamasi, bendera kebangsaan merah putih dikibarkan oleh Paskibraka. Tiga orang yang merupakan pengibar adalah Abdul Latief Hendraningrat, Suhud Sastro Kusumo dan SK. Trimurti.
Meskipun sederhana, tetapi proses proklamasi dan pengibaran bendera berlangsung dengan khidmat dan mengharukan. Hingga saat ini, setiap perayaan kemerdekaan selalu dibarengi dengan aksi pengibaran bendera.
Awal Mula Terbentuknya Paskibraka
Sejarah Paskibraka Indonesia memang lahir bersamaan dengan pembacaan proklamasi kemerdekaan. Namun, awal mula terbentuknya gagasan ini secara resmi muncul pada tahun 1946.
Hal itu bermula saat Presiden Soekarno memanggil ajudannya, yakni Mayor Husein Mutahar untuk mempersiapkan upacara kenegaraan peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI.
Upacara tersebut akan berlangsung pada 17 Agustus 1946 di halaman Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta. Mayor Husein Mutahar ingin menumbuhkan rasa persatuan bangsa dengan mengibarkan Bendera Pusaka oleh para pemuda Indonesia.
Karena masih dalam keadaan darurat, Husein Mutahar akhirnya menunjuk 5 orang pemuda. Pemuda tersebut terdiri dari 3 orang putri dan 2 orang putra sebagai perwakilan daerah di Yogyakarta.
Baca Juga: Latar Belakang BPUPKI, Muslihat Jepang
Kemudian, sejarah Paskibraka Indonesia berlanjut pada tahun 1967. Pada saat itu, Husein Mutahar menjabat sebagai Direktur Jenderal Urusan Pemuda dan Pramuka Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Presiden memanggil Husein Mutahar untuk kembali menangani masalah pengibaran bendera. Dengan ide dasar di tahun 1946, ia kembali membentuk pasukan dengan 3 kelompok.
Jumlah Kelompok Paskibraka
Jumlah kelompok pada sejarah Paskibraka Indonesia juga sangat menarik. Husein Mutahar membentuk 3 kelompok dengan jumlah khusus.
Kelompok pertama adalah kelompok 14 sebagai pengiring depan. Kemudian ada kelompok 8 sebagai pembawa bendera dan terakhir kelompok 45 sebagai pengawal.
Jika dilihat dengan seksama, ketiga kelompok tersebut adalah simbol tanggal Proklamasi Indonesia. Adapun nama pasukan pengibar bendera baru muncul pada tahun 1973.
Idik Sulaeman yang merupakan pembina pasukan pengibar bendera mengusulkan nama Pasukan Pengibar Bendera atau Paskibra. Sejak saat itu, nama ini melekat di masyarakat terhadap kelompok yang mengibarkan bendera di berbagai upacara kenegaraan.
Perlu masyarakat pahami bahwa menjadi Paskibraka bukan hanya untuk mengibarkan dan menurunkan berbeda. Namun, kegiatan ini penuh dengan penanaman nilai kebangsaan, cinta tanah air dan rela berkorban untuk bangsa serta negara.
Setiap tahunnya, upacara peringatan Kemerdekaan Indonesia dilaksanakan di berbagai daerah. Namun, yang paling masyarakat nantikan adalah siaran upacara di Istana Presiden.
Sebab, pasukan pengibar bendera di Istana Presiden sangat menarik. Mereka terdiri dari putra putri terbaik daerah di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Segudang Alasan Soekarno Hatta Bekerja Sama dengan Jepang
Dengan sejarah Paskibraka Indonesia, masyarakat pasti sudah sangat familiar dengan kegiatan ini. Menjadi pasukan pengibar bendera pasti menjadi kebanggan sendiri. Sebab, tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan berharga ini. (R10/HR-Online)